8. Troublemaker

314 49 32
                                    

Melompat turun, Taevy berhasil melewati dinding pembatas yang dibangun mengelilingi sekolah SMA Angkasa. Masih berseragam lengkap dibalut dengan jaket jeans, ia berhasil keluar dari sekolah di saat jam pelajaran masih berlangsung.

Jangan tanya kenapa, dia hanya merasa bosan dengan pelajarannya dan ingin makan sesuatu yang enak. Tidak takut kena hukuman atau marah orang tua jika ketahuan, Taevy berjalan santai meninggalkan sekolahnya.

Ponselnya bergetar di saku celana, mengeluarkannya dan mendapat pesan dari sohibnya. Jimmy.

Jimmy

Cabut?

Ga ngajak

Bajingan

Kl plg bw tas gue k base

Bayarannya?

Najis laki2 bayaran

Mau di bawain apa kaga?

Rokok mint

Sebatang

Sebatang?

Aduin pa bram enak

Babi

Sebungkus

Wah kl sebungkus tas bs sampe k rumah lgsng

Bacot


Belum sempat melihat jawaban balasan dari Jimmy, tiba-tiba ponsel yang sedang dipegang Taevy direbut paksa oleh seseorang. Lengah, akibatnya ponsel raib dari tangan dibawa lari oleh manusia tidak bertanggung jawab yang seenak jidat mengambil hak milik orang lain.

"WOY BANGSAT!" reflek, Taevy berteriak, kata kasar keluar dan kaki langsung bergerak cepat berlari mengejar pencuri tersebut.

Mata tajamnya tidak terlepas dari apa yang sedang dikejarnya, kakinya bergerak cepat. Bukan masalah harga ponselnya, tapi isinya yang terbilang penting.

Game di ponselnya yang sudah berada di level tinggi tapi lupa password, itu berarti akun gamenya tidak dapat dibuka di perangkat lain dan hal terebut adalah hal yang pertama Taevy pikirkan.

Lelah, nafas tersenggal tapi Taevy tidak mau berhenti sebelum ia mendapatkan kembali ponselnya. Pencuri tersebut berlari semakin cepat, menerobos banyaknya orang yang berlalu lalang di jalanan.

Bahkan beberapa orang tertarik dengan aksi Taevy yang sedang mengejar pencuri itu, dan dengan kecepatan seorang warga berhasil menghentikan pencuri tersebut dengan memalangkan motornya jarak beberapa meter dari sang pencuri yang tengah berlarian. Teman yang di bonceng motor tersebut langsung melompat dan menangkap sang pencuri yang bodoh. Jelas bodoh, kenapa tidak memilih jalan memutar agar tidak tertangkap?

Dalam nafasnya yang tersenggal, Taevy merasa lega. Ponselnya selamat. Berhenti berlari dan melangkah cepat menghampiri pencuri yang sudah tertangkap dan sedang di kerubuni oleh warga.

Ribut, teriakan juga pekikan mereka lontarkan, bahkan ada yang sampai menendang sang pencuri. Taevy datang, membelah kerumunan itu.

"Berenti, berenti!" ujarnya dengan suara berat.

Taevy berjongkok di depan pencuri, menyodorkan tangannya meminta ponselnya kembali. Takut-takut pencuri tersebut memberikannya sambil berulang kali mengatakan kata maaf.

Bukan Taevy, tapi warga yang berkerumun protes. Berbagai macam ucapan dengan kata kasar terlontar, memaki sang pencuri yang sebenarnya tidak ada niatan mencuri awalnya.

BLACK STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang