BLACK STAR

Prologue

"Bukan kebetulan, tapi takdir."

Bintang Hitam; memiliki arti sama dengan bintang lainnya, dapat bersinar dalam kegelapan. Hanya saja dengan kekuatannya bintang hitam mampu menyeret benda disekitarnya menuju lubang hitam tak berujung.

"And you're my black star, shining but dangerous."

 ★ ★ ★  

Keadaan sebuah restoran pada siang hari begitu ramai, apalagi ketika jam makan siang. Manusia dengan perut kosong menghampiri tempat ini guna untuk memanjakan perutnya, dan beristirahat karena lelah setelah melakukan aktivitas.

Terlihat di sudut kiri ada sekelompok remaja laki-laki berjumlah enam orang yang sedang tertawa puas, mereka menertawakan seorang temannya yang sedang memakan sepotong ayam dengan saus pedas, ralat ekstra pedas. Katanya itu adalah saus terpedas yang tersedia di restoran tersebut dan laki-laki yang memakannya itu sudah tidak kuat untuk melanjutkan, mulutnya terbuka, lidahnya terjulur, keringatnya mengalir ditambah dengan mata yang berair. Miris. Dia melakukan hal tersebut karena sedang tidak beruntung.

"Pedes?" tanya salah seorang temannya.

"Ya pikir sendiri, sat!" balasnya galak juga kasar.

Yang lain hanya tertawa menanggapi reaksinya.

"Buruan elah lelet," seru laki-laki yang duduk di hadapannya.

"Bacot!" balas si pria yang sedang menahan pedas itu.

"Udah kasihan, lambungnya pecah nanti," seorang laki-laki yang terkenal dengan hati baiknya diantara mereka pun melerai, menyerahkan segelas minumannya pada temannya yang sedang menjalankan tantangan itu.

Si laki-laki yang kepedesan itu langsung minum, tidak hanya minum satu gelas namun ia meminum semua minuman sisa di gelas yang ada di atas meja. Dia seperti kesetanan. Berlari ke kamar mandi, mencuci tangan dan wajahnya, dia merasa seperti berada di neraka. Panas, pedas dan mulutnya terasa terbakar.

Sekembalinya laki-laki itu mereka kembali bermain, mereka menamai permainan itu dengan nama unlucky jerk. Cara bermainnya menggunakan kartu sebanyak pemain, satu kartu berisi gambar tengkorak dan sisanya berisi kata SAFE, artinya aman. Pertama tentukan dulu hukuman yang akan didapatkan oleh orang yang tidak beruntung nanti.

"Yang kalah kenalan sama cewek di pojok sana," tunjuk laki-laki berkulit paling putih diantara mereka pada dua orang perempuan yang sedang duduk sambil bersenda gurau di pojokan.

"Yang mana? Ada dua," tanya temannya yang duduk di sampingnya.

"Yang pake topi baju putih aja, keliatannya cute," jawab teman satunya.

Laki-laki yang sedaritadi diam kini menjilat bibirnya, lalu digigitnya sambil memperhatikan perempuan yang ditunjuk oleh temannya.

"Nama, kontak, asal sekolah, deal?"

Mereka semua pun langsung mengiyakan tantangan tersebut, tidak sulit bagi mereka untuk mendapatkan informasi seperti itu dari seorang perempuan. Mereka cukup mahir dalam berkenalan dengan perempuan, namun sebagai informasi saja mereka itu begitu payah dalam menjalin sebuah hubungan.