Pagi hari ini tepatnya pukul 07.00 pagi, Anggie sudah bersiap-siap untuk pergi kerja dengan motornya yang bewarna merah.
Seperti biasa, ia akan makan sedikit lalu berpamitan dengan mamanya.
"Ma... anggie pergi dulu ya"
"iya, hati hati di jalan ya nak" jawab mama Ratih lembut.
Anggie pun tersenyum tipis lalu melajukan motornya perlahan meninggalkan rumah. Sepanjang perjalan menuju kantor Anggie selalu mencuri pandang melihat langit. Ia sadar apa yang terlukis di langit itu indah, baik itu warna birunya ataupun awan putihnya yang indah. Terkadang kita lupa bahwa hanya dengan melihat langit semua perasaan akan terasa tenang.
******
Pukul 07.25 pagi anggie sudah sampai di meja kerjanya."Pagi Anggie" sapa dona "baru nyampe lo..?" Ujarnya sambil menepuk pundak Anggie dan tersenyum.
"Iya"
"Kemana aja lo kemaren...? kan weekend" tanya Dona sambil mengkerlingkan matanya.
"Biasa" ucap anggie "waktu itu berharga buat tidur dari pada mubazir terbuang percuma" lanjutnya dingin.
"Hahahaha... iya, kalo menurut lo mubajir, ngak usah pake ngeles. gue tahu hidup lo itu ngenest banget,. kenapa lo ngak bilang aja ke gue? mungkin kita bisa happy fun.. kalo lo terus ngumpet dirumah hidup lo ngak bakalan berwarna Anggie. Nih yah, gue sebagi teman mau kasih nasehat sama lo. Sekali-kali lo musti refreshing atau kemana gitu, biar lo bisa menemukan vitamin c alias cowok" ujar dona cengengesan.
"cowok? are you kidding me. it's so bullshit" sambil menatap dona kesel "kayak hidup lo udah senang aja, mentang-mentang lo udah punya cowok gitu.? sekarang minggir lo, gue mau kerja jangan ganggu gue! pagi-pagi udah bikin gue badmood aja" ketus Anggie.
"Hahaha... iya iya deh. Btw gue punya kandidat yang pas buat lo" Goda Dona lagi sambil mencolek anggie.
Anggie langsung memberikan tatapan mematikannya "Dona, lo bisa diam ngak! Atau ntar mulut lo bakalan gue plester" ancamnya sambil memegang benda tersebut.
Dona pun langsung cengengessan sambil menunjukkan 2 jarinya berbentuk huruf v sebagai tanda damai.
"Ampun ratu es" jawabnya mendramatisir, Dona memukul pelan bahu anggie "sesama teman ngak boleh kasar. ntar gue sumpahin lo blangkotan baru tau rasa lo" imbuhnya.
"I don't care" jawab Anggie cuek
"ok, kita lihat aja nanti" jawab Dona sebel "sampai kapan lo bisa cuek kayak gini. lo harus tau kita ini saling membutuhkan. termasuk lo yang akhirnya pasti membutuhkan cowok" katanya sarkas sambil melihat anggie yang sudah fokus dengan kerjaannya.
"hmm.. mungkin"
Dona tersenyum meremehkan "gue pengen tau sebenarnya lo ada tujuan hidup apa ngak sih?".
"Ada" jawab anggie santai
"Apa?" tanya dona penasaran
"Tentu tujuan gue kerja, goblok! dan sekarang gue juga mempunyai tujuan baru-" Anggie sengaja mengantung ucapannya lalu menghadapkan dirinya ke arah Dona sambil memegang sebuah plester "yaitu untuk memplester mulut lo!" lanjutnya sengit.
Dona langsung menggelengkan kepalanya dan menjauhkan tubuhnya dari anggie.
"gila ya lo!" bentaknya dengan wajah setengah marah.
"yes, I am" balas anggie santai sambil mengendikkan bahunya ringan, sementara Dona hanya bisa mengerutu didalam hati.
Anggie menyeringai, ia merasa sudah menang dari Dona.Namun kepuasan itu hanya bertahan sementara, tiba-tiba ia mendengar seseorang memanggil namanya.
"Hei Anggie... siang nanti lo makan bareng gue yuk?" Ajak Radit.
Anggie hanya diam tak berniat untuk menjawab. ia hanya tersenyum tipis sekali sebagai formalitas.
"Ntar gue jemput, ingat tunggu gue!" imbuh Radit lagi lalu menyapa Dona dan kemudian pergi meninggalkan mereka berdua. Anggie hanya diam sambil mengetuk-ngetukan penanya.
"karma lo! see Radit datang buat jemput lo ntar" kata dona "udah, embat aja. kurang apalagi coba tuh cowok" godanya sambil menyenggol tangan Anggie karna meja mereka berdekatan.
"lama-lama gue kasihan juga lihat dia, udah lama kan di naksir ama lo?" tanya Dona.
"hmmm.."
sementara Anggie hanya memasang wajah datar handalannya sambil berbicara "masalahnya gue ngak suka sama dia" balasnya singkat.
"Alasannya?"
"secret".
"jalanin aja dulu" bujuk Dona.
Anggie langsung menggelengkan kepalanya dengan tegas "enggak, gue paling malas berurusan dengan hal yang ngak gue inginkan".
Dona mendengus jengkel.
"yah, kalo lo mau kenapa ngak lo aja" tawar Anggie dengan senyum mengerikannya.
Dona hanya bisa merinding kecil mengingat mantan gebetan Anggie sebelumnya, mereka belum sempat pacaran tapi cowok itu sudah menyerah duluan. hingga cowok itu curhat kepada Dona saking tidak sanggupnya menghadapi sikap dingin Anggie.
"yah, itu terserah lo Ice Queen".
Anggie terkekeh pelan.
"kalo lo udah tau jangan pernah bahas hal tidak berguna ini lagi, paham lo!!" Kata anggie tegas.
Dona pun juga terkekeh "ok, seperti yang lo harapkan tapi gue ngak janji."
******
Jam siang akhirnya datang, Anggie langsung menarik tangan Dona kasar. ia merasa sudah lapar.
"Buruan kekantin, gue lapar!"
"Iya... bentar buk, gue beresin ini dulu" balas dona sambil merapikan mejanya.
Setelah semuanya beres mereka pun melangkahkan kaki ke kantin yang terletak di samping kantor. Sesampainya di kantin Anggie langsung memesan makanannya.
"ibuk Mina saya nasi goreng ama teh manis" kata Anggie
"Saya juga buk, samain aja" timpal Dona sambil tersenyum.
"Oke... siap laksanakan" jawab buk Mina mantap.
Anggie dan Dona tertawa kecil melihat tingkah Buk Mina yang kocak.
Tak lama kemudian pesanan mereka siap, Anggie dan Dona pun membawa makanan mereka ke meja yang biasa mereka duduki. namun, ketenangan Anggie hanya bertahan sementara. ada seseorang yang dengan santainya menggeser kursi panjang yang Anggie duduki. ia penasaran dan mengupat kecil didalam hati "siapa sih yang berani geser ni bangku... ngak punya mata apa? untung nasi goreng gue ngak tumpah, ngak lihat orang makan apa!" .
Sementara Dona yang berada dihadapannya hanya bisa melongo melihat sosok rupawan yang telah duduk di samping Anggie, Dona reflek menendang kecil kaki Anggie hingga ia mendapat tatapan tajam dari Anggie "apaan sih lo! gue lagi makan, sakit tau!" sentaknya kasar.
Dona hanya bisa tersenyum kecut melihat reaksi Anggie yang sangar dan meneruskan makannya tanpa peduli dengan cowok baru disampingnya.
Ketika anggie sedang sibuk makan. Tiba-tiba Radit datang dengan wajah yang cemberut "kok kamu ngak nungguin aku..? Pantasan aku samperin kemeja kamu udah ngak ada.." sahut Radit.
Anggie hanya menoleh sekilas sebelum berkata "sorry.. gue lupa"
"ok, anggap aja begitu" balas Radit yang sudah di meja yang sama dengan mereka. didalam hati Radit berkata pelan "kita lihat saja, mau sampai kapan lo menganggap gue ngak ada. pokoknya gue akan berusaha" bisik hati Radit. Yah benar, Radit adalah salah satu pria yang masih bersemangat mengejar Anggie. Namun, sayangnya Anggie terlihat masa bodoh, diam bahkan terkesan cuek.
Bersambung
![](https://img.wattpad.com/cover/132438634-288-k942787.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggie The Cold Girl✔️[TAMAT] Lengkap Tahap Revisi
Romance[COMPLET]...... Anggie... yah itu namanya. seorang wanita cantik yang selalu menutup rapat hatinya agar tidak mudah disentuh oleh para pria. ia benci ketika ada pria yang mengajaknya bicara, ia benci ketika ada yang tidak dikenalnya mendekati, pokok...