part 24

178 15 0
                                    

"kita mau kemana?" tanya anggie yang mulai mengikuti langkah kaki yuda dari belakang.

"nonton" ujarnya santai sambil berjalan selangkah didepan anggie. setibanya dilantai 4 mall, dibagian menjual tiket tanpa bertanya dengan anggie terlebih dahulu, ia langsung membeli 2tiket nonton berserta 1popcron ukuran besar dan terdapat banyak kursi merah berbaris didalamnya, dengan setia ia mengikuti langkah kaki yuda.

"lo duduk disini" tunjuk yuda yang dibalas anggukkan kecil oleh anggie. lalu pria itu duduk disampingnya. 15menit kemudian suasana ruangan berubah gelap, dilayar monitor muncul tulisan yang menandakan bahwa film akan diputar. anggie yang memang tidak tau dengan film apa yang mereka tonton hanya bisa sedikit terkejut ketika mendapati ternyata film yang dipilih oleh yuda adalah film horror.

"khemmm... jadi ini rencana lo" bisik anggie dalam hati "lo kira gue bakalan takut, ini mah gampang buat gue. jangan kira gue bakal histeris lihat nih film. gue tau maksud lo yuda. yuda,, yuda,, pasti lo pikir gue bakal teriak2 ngga jelas terus nempel2 jijay ke lu kan. hahaha... tidak akan semudah itu ferguso" kekeh anggie dalam hati sambil memperhatikan layar, di wajahnya terpampang senyum tipis yang mengejek.

yuda pov.

dengan rileks ia melirik kearah anggie. tangan sebelah kiri ia letakan di pengangan kursi dengan telapak tangan terbuka mengarah atas, berjaga2 bila seandainya anggie ingin meraih tangannya maka ia sudah standbye. namun selang 30menit film diputar harapan itu belum juga terjadi, yuda mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan bioskop yang gelap tapi samar2 masih bisa melihat dimana2 para pasangan sudah berpelukan. yang pihak wanita berteriak histeris sementara para pihak laki2 menenangkan. bahkan ada yang tertawa sambil mengelus punggung kekasihnya, karna memang itulah yang seharusnya terjadi. oleh karna itu ia memilih genre film ini.

dengan gusar ia menoleh kearah anggie dan seketika ia tau alasannya. "ya elah gie, sempat2nya lo tidur. pantasan adem ayem" gerutunya pelan "memang lo wanita yang tiada duanya, hancur deh skenario yang gue susun" lanjutnya lalu memperhatikan wajah anggie dengan lekat, dengan perlahan ia merebahkan kepala anggie lembut agar bersandar dipundaknya ia mengecup singkat kening anggie. senyum tipis menghiasi wajah tampannya "ini tidak terlalu buruk" kekehnya kecil.

"gie... gie.." tepuk yuda pelan, berusaha membangunkan anggie karna film yang mereka tonton sudah selesai.

"khem.." dengan perlahan mata anggie terbuka. ia bisa melihat wajah yuda yang dihiasi senyum tipis yang menenangkan. "apa?" tanyanya karna masih linglung. anggie meringsut untuk meluruskan tubuhnya.

"lo bangun sendiri atau mau gue gendong ala gaya bridestyle" bisiknya ditelinga anggie. sontak mata anggie membulat sempurna, rasa kantuk yang terasa hilang entah kemana dan ia langsung berdiri sigap yang mebuat yuda terkekeh kecil melihat tingkahnya.

*****

syut... syut....

suara semilir angin yang berhembus, seketika membuat tubuh anggie bergetar pelan.

"ah... coba gue bawa jaket kan bisa gua semperin ke pundak lo. biar kita terlihat romantis kayak difilm2" ujar yuda jahil sambil mendekatkan dirinya pada anggie untuk mengurangi hembusan angin malam.

anggie hanya memberikan tatapan tajamnya "atau lo mau..." sambung yuda sambil merentangkan kedua tangannya bebas "a hug maybe..?" dengan kerlingan matanya.

anggie hanya mengerucutkan bibirnya, ia mempercepat jalannya, yuda tersenyum kecil lalu menarik sebelah tangan anggie. anggie terkejut lalu menoleh kesampingnya. "setidaknya gue bisa hangatin satu tangan lo" ujar pria itu santai.

Anggie The Cold Girl✔️[TAMAT] Lengkap Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang