part 14

290 20 0
                                    

Sepanjang perjalanan menuju meja kerjanya, anggie selalu mengupat tidak jelas. Bahkan, ia menendang-nendang lantai yang tidak berdosa. Anggie merasakan kesel tingkat akut stadium akhir.

"Gila tu cowok, kirain mau nanya apa? Tau-tau ya cuman ganggu ngak jelas" sentak anggie kesel. Padahal anggie berharap akan mendapat kedamaian dengan pergi makan ketaman belakang kantor. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. Sumpah, Jika anggie tahu akan seperti ini,. Anggie lebih memilih pergi bareng sama dona kekantin dari pada ketaman belakang. Karna, menurut seorang anggie lebih baik dia di ganggu oleh dona si ceriwis dari pada cowok absurd ngak jelas tersebut.

"Sial" gumam anggie pelan.

*****

Dona menatap aneh ke arah meja anggie "Loh... gue kira lo lagi duduk di taman belakang" tanya dona heran sambil melihat anggie yang sudah berada di mejanya.

"Tadinya iya, tapi sekarang udah enggak" ujar anggie malas lalu menundukkan kepalanya di atas meja seperti orang mati.

"Lo kenapa sih?" Tanya dona dengan wajah bingung bin cangonya melihat raut wajah anggie yang cemberut. Pasalnya kalo anggie dari taman biasanya tu wajah pasti happy, tenang dan kalem. Tapi, ini malah sebaliknya.

"Ada makhluk penganggu" jawab anggie datar.

"Siapa?" Tanya dona penasaran.

Anggie meluruskan tubuhnya lalu menoleh kepada dona dengan wajah lelah sambil melemparkan kertas yang sudah di remas-remasnya ke arah wajah dona "biasa aja reaksinya buk". Ucap anggie dingin.

"Ya elah... Lo kali yang biasa aja reaksinya. Lagian Enggak usah buang-buang sampah dong" sewot dona. "Tapi serius, gue penasaran siapa sih orang yang berani ganggu ratu es kayak lo" lanjut dona.

"Sialan lo" upat anggie.

"Hehehehe... tapi gue serius nih. Siapa sih orangnya?" Ujar dona sambil cengegessan.

"Yuda" jawab anggie singkat. "Si makhluk abnormal yang Pedenya tingkat dewa" sambung anggie dalam hati.

"Hemm" ujar dona sambil mengangguk-anggukkan kepala dengan tangan yang mengusap-ngusap dagu seperti orang yang sedang berpikir "Ngapain tuh anak di taman belakang?" Tanya dona penasaran.

"Enggak tahu" balas anggie cuek.

"Masak lo ngak tau?" Tanya dona.

"Yaiyalah gue ngak tahu, secara gue bukan malaikat yang selalu ada disampingnya, yang bisa mendengar isi hatinya tanpa perlu dia berbicara" balas anggie drama meniru potongan lagu.

"Iss... tumben lo lebay" sewot dona "Feeling gue, dia suka sama lo deh" kata dona dengan gaya penuh selidik. Sementara anggie hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh sambil mengeleng.

"Gue serius gie" kata dona greget "kalo seandainya tu anak memang suka sama lo gimana?" Ulang dona.

"Enggak tahu.." ujar anggie datar sambil merebahkan tubuhnya di kursi.

"Lo itu aneh ya" kata dona bingung "gue heran.. emangnya tipe cowok lo kayak apa sih? Radit yang baik enggak, cowok kece kayak yuda juga enggak. Mau lo yang kayak apa?" cerocos dona.

Kembali anggie hanya mengendikkan bahunya acuh, "udah gue bilang, gue ngak tahu monyet" jawab anggie datar lalu memutar arah tubuhnya agar menghadap arah lain. Tapi, sialnya. Anggie bisa melihat dengan jelas bahwa radit sedang berjalan kearahnya. Dengan cepat anggie langsung berdiri dari kursinya lalu melirik ke arah dona "Gue mau ke toilet dulu" kata anggie kepada dona yang di balas anggukkan kepala oleh dona.

Anggie pun segera melangkahkan kakinya ke toilet, Dengan langkah terburu-buru, berharap radit tidak melihat kepergiannya. Karna, untuk Sekarang ini rasanya anggie tidak ingin berurusan dulu dengan ke 2 cowok tersebut. Rasanya kepala anggie akan bertambah mumet.

Anggie The Cold Girl✔️[TAMAT] Lengkap Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang