Suasana kantin yang rame membuat sepasang mata yang tajam dengan teliti mencari tempat duduk yang kosong. Anggie yang tengah duduk bersama dengan teman-temannya tiba-tiba di hampiri oleh seorang lelaki. tanpa basa basi laki-laki itu langsung berujar."gue boleh gabung?" tanyanya dengan senyum yang mematikan.
Dona dan Tesa spontan terbelalak melihat siapa yang sudah berdiri dimeja mereka sekarang, Namun Anggie sepertinya tidak tertarik sama sekali, ia lebih memilih fokus pada makanannya.
"Oh tentu, gabung aja" timpal Dona tersenyum cantik dan Tesa segera mengangguki nya. memangnya siapa yang bisa menolak pesona lelaki tersebut.
Dona sibuk mengirim sinyal kepada Anggie berharap wanita itu mau menghentikan urusan makannya sebentar untuk melihat malaikat tampan disampingnya. namun apa yang bisa diharapkan dari Anggie siwanita es tersebut.
Setelah beberapa menit menunggu Anggie yang tak kunjung juga bersuara, kepalanya masih sibuk menunduk. ia menatap makanannya seolah itu adalah benda yang paling berharga didunia. sementara kedua temannya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkahnya.
"khem.." pria itupun berdehem "kayaknya lo suka banget ama makanan itu.?" Tanyanya sambil menatap tajam Anggie.
Anggie yang merasa dipanggilpun menghentikan makannya lalu melirik sekilas kesamping. selama beberapa detik ia diam karna terkejut tapi itu tidak berlangsung lama. Karna Anggie langsung memasang wajah datar andalannya.
"Memangnya apa masalah lo.? mulut mulut gue perut perut gue" balasnya sarkas dan kembali fokus dengan makanannya. Dona dan Tesa pun tampak syok mendengar ucapan anggie yang pedas.
pria tersebut pun tertawa renyah. bahkan bagian sudut matanya pun tertarik menjadi sipit karna suara tawanya yang cukup keras.
"Kenalin gue Yuda" ujarnya sambil menyodorkan tangan ke arah Anggie.
Anggie menatap pria itu sekilas, ia meletakan sendoknya lalu mengulurkan tangannya.
"Anggie"
Yuda tersenyum tipis, lalu mendudukan bokongnya dan melirik sekilas secara berganti kepada dua wanita yang ada dihadapannya.
"Sorry..." pinta Dona memohon maaf.
"Dia memang seperti itu" tambahnya sambil melirik Anggie.
Yuda tersenyum simpul "it' Ok. btw, kalian bertiga divisi mana?" tanyanya.
"Gue sama dia divisi human sementara Tesa divisi keuangan" terangnya.
"Oh benarkah. gue juga divisi keuangan"
"Oh begitu, jadi lo satu divisi dengan Tesa?" Tanya dona bersemangat sambil memandang Yuda dan Tesa bergantian.
"Wah, hebat lo Tes punya rekan kerja ganteng tapi ngak bilang-bilang" tungkas Dona semangat.
Yuda terkekeh kecil melihat tingkah Dona yang sedikit berlebihan menurutnya.
*****
Yuda pov.
"Ah aku menemukanmu" dengan langkah tegap aku menghampiri mejanya.
"gue boleh gabung?" sekilas gue melihat dua cewek yang ada didepannya dan kembali fokus menatapnya.
"Oh tentu.. gabung aja" ujar salah satu wanita, gue terus menatap tajam dia seolah memberi tau keberadaan gue. namun sayangnya makanan itu terlihat lebih menarik dari pada gue
Dengan maksud menyingungnya akhirnya dia mau melihat kearah gue walaupun sekilas.
Gue tersenyum bangga memperlihatkan ketampanan gue. gue cukup yakin kalau dia akan tertarik pada gue. namun dia malah menjawab pertanyaan gue dengan kasar. hahaha,. gue tertawa, sungguh ini lucu menurut gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggie The Cold Girl✔️[TAMAT] Lengkap Tahap Revisi
Romance[COMPLET]...... Anggie... yah itu namanya. seorang wanita cantik yang selalu menutup rapat hatinya agar tidak mudah disentuh oleh para pria. ia benci ketika ada pria yang mengajaknya bicara, ia benci ketika ada yang tidak dikenalnya mendekati, pokok...