hari ini sudah menunjukkan jam makan siang, anggie tampak sudah mulai merapikan mejanya sementara dona sudah berdiri siap menunggunya.
dengan langkah pasti yuda berjalan kearah meja anggie, bunyi pantulan sepatunya dapat terdengar jelas. seketika anggie melihat kearahnya lalu kembali merapikan meja, ia tidak terlalu peduli dengan mahkluk yang baru datang ini.
"makan siang lo ikut gue keluar" ujar yuda dengan suara baritonnya. entah kenapa anggie merasa bahwa suara itu lebih tegas dari pada biasanya.
"No, thanks" balas anggie malas sambil menarik tangan dona untuk mengikutinya kekantin.
hanya dengan satu langkah besar yuda berhasil menghadang jalan anggie, sehingga hampir saja anggie membentur tubuh yuda jika saja ia tidak memiliki reflek tubuh yang cepat.
"Minggir" tepis anggie yang dibalas tatapan tajam oleh yuda. yuda menarik nafas pelan lalu membuangnya, ia menarik tangan anggie tanpa peduli dengan aksi protes dari tubuh anggie. lalu yuda melirik ke arah dona, "don, gue bawa anggie dulu ya" ujarnya singkat namun padat sambil melangkah pergi membawa anggie yang masih berusaha untuk lepas.
dona yang kikuk hanya bisa menganggukan kepala, ia merasa bingung dengan drama singkat yang dilihatnya barusan.
"ah... ada ada aja" ujar dona sambil mengeleng gelengkan kepala lalu melangkah kekantin.
*****
dikantin terlihat radit sedang memfokuskan matanya untuk melihat suasana kantin yang ramai, ketika ia melihat punggung dona, maka secara otomatis kakinya melangkah kemeja tersebut, setelah ia duduk terlihat kening radit masih berkerut.
"lo kenapa?" tanya dona.
"anggie mana don?"
"oh, anggie dia pergi makan keluar bareng yuda" jawab dona santai sambil menyuap makanan kedalan mulutnya.
brak...
dona dan tesa hampir saja tersedak oleh makanan mereka sendiri karna kaget mendengar suara meja yang digebrak keras oleh radit.
"lo kenapa sih?" tanya dona dengan tampang sewot.
radit mengepalkan tangannya "jangan bilang kalo mereka cuma makan berdua" tanya radit yang dibalas anggukan kepala oleh dona.
"ini ngak mungkin" balas radit pelan.
"ya mungkin lah. buktinya aja mereka pergi berdua" balas dona santai sambil melanjutkan makannya.
"tapi-"
"udah, lo makan aja dengan tenang. ngapain sih lo ribut sendiri? ganggu yang lain tau, kayak anak kecil aja" potong dona sewot.
"iya dit, lebih baik kamu makan dulu ya. bentar lagi jam istirahat kantor mau habis, nanti ngak keburu makan loh" timpal tesa lembut sambil mengusap tangan radit agar tenang. radit hanya mengangguk sementara dona hanya memandangnya dengan tatapan meledek.
*****
anggie dan yuda tiba disebuah restoran yang letaknya tidak terlalu jauh dari kantor mereka. anggie masih setia memasang wajah datarnya yang dingin.
"lo berani banget ya narik gue kayak tadi" ujarnya dingin sambil menatap wajah yuda berharap yuda terimindasi.
yuda yang tak mau kalah, meletakan tangan sebelah kirinya diatas meja untuk menompang wajahnya, sebelah bibirnya terangkat mengeluarkan senyum tipis tampan yang entah kenapa terlihat berbeda bagi anggie.
"yah, begitu lah" ujarnya sambil memanggil pelayan. pelayan perempuan tersebut pun menghampiri meja mereka, yuda membuka buku menu di tangannya, tapi belum sempat suaranya keluar anggie langsung memotong pembicaraannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggie The Cold Girl✔️[TAMAT] Lengkap Tahap Revisi
Romance[COMPLET]...... Anggie... yah itu namanya. seorang wanita cantik yang selalu menutup rapat hatinya agar tidak mudah disentuh oleh para pria. ia benci ketika ada pria yang mengajaknya bicara, ia benci ketika ada yang tidak dikenalnya mendekati, pokok...