"Ok.. akhirnya udah sampe dimeja lo" kata yuda yang berusaha membantu anggie duduk.
"Isss.. lo terlalu berlebihan, gue bisa duduk sendiri" kata anggie kesel. Karena menurut anggie perlakuan yuda terhadapnya sangat berlebihan.
"Iya iya iya" jawab yuda asal karna malas berdebat dengan anggie.
"Makasih" ujar anggie pelan dengan sedikit senyuman di bibirnya, seketika yuda hanya mematung. Ingin rasanya ia mengucek rambut anggie tapi yuda hanya tersenyum lalu mengangguk.
"Ini akan menjadi salah satu memory yang gue simpan, senyum lo buat gue" ujar hati yuda.
Fakta : kebahagiaan itu sederhana hanya dengan melihat senyumannya.
Yuda ingat awal pertemuannya di kantin kantor dengan anggie. Awalnya ia terkejut lalu langsung memilih duduk disamping anggie, tapi sayang wanita itu tidak mau melihatnya sehingga yuda hanya bisa diam. begitu pun dengan pertemuan selanjutnya di dalam lift kantor. Wanita itu juga tidak menyadari kalo itu adalah dia, pada hal di kantor mereka sering berpapasan tapi, lagi dan lagi anggie tidak pernah menganggapnya ada. Sakit? Kecewa? Itu yang yuda rasakan.
Tapi ia bisa apa? Marah? Itu sangat tidak mungkin. Karna ini semua adalah konsekuensi yang harus ia tanggung.Bahkan ketika yuda mengingat tingkah gilanya, ia hanya bisa tersenyum geli. Bagaimana mungkin ia bisa menjadi detektif dadakan hanya untuk memantau anggie, yah.. semua itu benar, itu adalah dia, Yuda Prasetyio.
*****
Jam istirahat akhirnya datang.
"Anggie, ayo ke kantin" ajak dona bersemangat.
Anggie hanya menggeleng pelan "kayaknya gue ngak bisa ikut" ujar anggie pelan "emangnya lo udah lupa soal kaki gue". Katanya.
Dona pun hanya bisa mengangguk lalu melihat kaki anggie.
"Lagian ngak mungkin kan lo mapah gue sampe kantin?" Tanya anggie "Jaraknya lumayan jauh dona" sambungnya dengan wajah sebel bercampur mayun.
"Hehehe... iya juga ya" balas dona sambil cengengessan.
"Ya udah, Gue duluan. Udah lapar soalnya" ujar dona yang di balas anggukan kepala oleh anggie.
"Gue nitip ya, tolong bawain jus ama roti pas lo balik" imbuh anggie.
"Siap bos" jawab dona dengan tangan yang terletak di pelipis matanya seperti orang hormat, anggie pun hanya bisa tertawa melihat tingkah temannya.
"Makasih dona cantik" ujar anggie.
"Hufh... giliran ada mau ya baru bilang kalo gue cantik, dasar" balas dona yang juga tersenyum lalu pergi meninggalkan anggie.
Anggie pun hanya tertawa.
*****
Tak lama kemudian, Anggie yang tengah sibuk dengan gedjetnya di kejutkan oleh sepotong tangan yang tiba-tiba ada di mukanya, anggie pun melihat kedepan lalu ia melihat sebuah kotak makanan, kening anggie pun berkerut dia mendonggak wajahnya lalu mendapati yuda yang duduk dengan indah di kursi depan mejanya.
"Apaan ni?" tanya anggie dingin menatap ke arah kotak.
"Makanan buat lo" jawab yuda santai.
"O.. makasih sebelumnya" ujar anggie "tapi lo bisa ambil lagi soalnya gue udah nitip ama dona tadi" lanjut anggie datar sambil melipat tangan lalu menyenderkan punggung kesandaran kursi "lagian.. lo ngapain disini? Emangnya lo ngak makan?" Ucap anggie dengan tatapan dinginnya.
"Gue makan disini" balas yuda enteng yang membuat kening anggie mengkerut "maksud lo?" Tanya anggie heran.
"Iya... gue makan disini buat nemanin lo" balas yuda santai sambil mengeluarkan 2 kotak makanan dari bungkusannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/132438634-288-k942787.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggie The Cold Girl✔️[TAMAT] Lengkap Tahap Revisi
Storie d'amore[COMPLET]...... Anggie... yah itu namanya. seorang wanita cantik yang selalu menutup rapat hatinya agar tidak mudah disentuh oleh para pria. ia benci ketika ada pria yang mengajaknya bicara, ia benci ketika ada yang tidak dikenalnya mendekati, pokok...