part 20

230 17 0
                                    

Sore hari ini anggie dan dona sudah bersiap-siap untuk pulang dari kantor. Mereka berdua pun berjalan bersama menuju lift, namun ketika pintu lift akan segera di tutup. Samar-samar anggie mendengar seseorang memanggil namanya.

"Anggie... tunggu!" Teriak orang tersebut yang tak lain adalah yuda dengan nafas terengah-engah yuda menahan pintu lift dengan salah satu tangannya.

Dona yang sudah ada di dalam lift merasa syok. Berbeda dengan anggie yang hanya memasang wajah datar andalannya.

"Bareng ya" kata yuda dengan nafas yang sudah teratur.

"Iya... masuk aja" balas dona ramah.

Yuda pun masuk ke dalan lift dengan tersenyum tipis lalu menoleh kepada anggie  yang terlihat asik sendiri.

"Khemm... gie" sapa yuda yang kembali di acuhkan oleh anggie. Tapi tenang saja, yuda sudah kebal dengan sifat cuek anggie, dia tidak merasa marah sama sekali tapi ini justru membuatnya semakin merasa tertantang. Karna inilah yang membuat anggie berbeda dengan wanita lainnya. Sifatnya yang arogan entah kenapa membuatnya lebih indah lagi di mata yuda.

"Minggu besok lo ada acara ngak?" Tanya yuda.

Anggie yang mendengar pertanyaan yuda pun menoleh sebentar lalu kembali fokus melihat handphonenya.

"Ada" jawab anggie singkat.

"Serius?? Emangnya ada acara apa?!" Tanya yuda kepo.

"Yang penting ada kan" jawab anggie ketus "lagian juga bukan urusan lo, jadi lo ngak berhak buat nanya" sambung anggie dingin.

"Ya ampun, sangar banget sih lo. Gue cuma nanya aja ngak boleh".

"Kalo ngak boleh napa?! Lo mau protes" balas anggie dingin.

"Kalo iya napa?" tantang yuda.

"Apa urusannya sama Lo?" Tanya anggie dengan wajah bingungnya.

"Ya jelas ada, soalnya gue mau ngajak lo pergi maen lagi seperti minggu kemaren" balas yuda enteng yang langsung membuat dona melongo.

"Wait, wait a minute" sergah dona "kalian pernah pergi maen bareng? Kapan? Dimana? Terus kenapa ngak bilang-bilang gue" tanyanya dengan penuh antusias. Sementara anggie hanya menatap horor kepada yuda yang seenak jidat membocorkan informasi tidak bermutu itu.

"Minggu kemaren" jawab yuda santai tidak peduli dengan tatapan dongkol anggie "dan minggu depan juga" sambung yuda dengan rasa percaya dirinya.

"Atas dasar apa lo bisa yakin kalo gue bakal pergi maen bareng lo lagi?" Tanya anggie dengan senyum meremehkannya.

"Atas dasar hati dan kegigihan gue" balas yuda santai sambil memasukkan kedua tangannya dalam saku celana sehingga menambah kesan percaya dirinya.

"Cih... kita lihat saja siapa yang bakalan menang" guman anggie pelan namun masih bisa di dengarkan oleh yuda.

Ting...

Pintu lift pun terbuka. Anggie langsung meninggalkan dona dan yuda di belakangnya. Dona yang sudah greget pun langsung mengejar anggie.

"Anggie... tungguin gue" teriak dona.

"Kok lo ngak cerita sih sama gue kalo lo pernah pergi jalan bareng yuda" cerca dona setelah berhasil mengejar anggie.

"Apa?" Sentak anggie.

"Ngapain lo marah-marah sama Gue" Balas dona.

"Aahh.. sorry" ujar anggie pelan.

"Ok.. gue maafin. Sekarang ceritain sama gue".

"Cerita yang mana?" Tanya anggie sok polos.

"Jangan pura-pura bodoh deh" timpal dona sewot "ayo ceritain sama gue! Kenapa lo bisa pergi bareng yuda? Terus Lo kemana aja? Dan ngapain aja? Ok".

Anggie The Cold Girl✔️[TAMAT] Lengkap Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang