Sepulang kerja Dona segera memacu motornya kerumah anggie, setelah mendapat izin dari mama ratih, dona langsung kekamar anggie yang tidak terkunci. bisa ia lihat disana anggie sedang terduduk di depan jendela kamarnya yang terbuka. wanita itu sedang melihat sebuah pohon besar yang ada dibagian belakang halaman rumahnya.
"Anggie" ujar dona yang sudah menduduki dirinya diatas kasur anggie.
"khemm" anggie hanya berguman, matanya masih fokus menatap luar membiarkan angin sepoi sepoi memainkan anak rambutnya yang nakal.
"gue tau ini bukan urusan gue, tapi menurut gue lo harus minta maaf dengan yuda" kalimat pertama yang dikeluarkan dona sukses membuat anggie berpaling menatap kearahnya.
"ya, gue tau lo marah. tapi apa yang terjadi tidak seperti yang kita lihat anggie" terang dona mengangkat bahu "dan lo seharusnya mendengar penjelasan yuda terlebih dahulu" lanjutnya.
"penjelasan apa? semua laki laki itu brengsek!".
"gue tau lo marah, gue tau apa yang lo rasain. tapi gue ngak mau lo bakalan kecewa nantinya. yah, kecewa dengan keputusan lo sendiri" jawab dona.
"apa maksud lo?" tanya anggie sengit.
ahh... dona menarik nafas lalu membuangnya pelan "gue udah dengar semua ceritanya dari yuda, pria itu tidak ada maksud melakukan hal itu dan.... lo harus tau kebenaran yang terjadi dan ternyata yuda sudah menyayangi lo sejak dari dulu gie".
"maksud lo?" tanya anggie lagi.
"percaya atau tidak, ingat atau tidak. lo sebenarnya pernah satu sekolah dengan yuda. dan dia adalah kakak kelas lo". anggie terdiam, dona menceritakan semua yang ia ketahui, anggie hanya diam mendengar penjelasan dona sampai habis.
"gue ngak mau lo menyesal. karna gue tau untuk pertama kalinya gue yakin bilang ke lo bahwa lo sebenarnya mencintai yuda" ucap dona pelan sambil memegang bahu anggie.
anggie tersadar, ia mematung. untuk pertama kalinya ia membenarkan perkataan dona. kenapa ia bodoh karna tidak menyadari perasaannya sendiri. sekarang ia tau apa yang membuatnya tidak bersemangat selama seminggu lebih ini. iya, itu karna ia tidak melihat wajah yuda yang menyebalkan tapi mampu membuatnya rindu. iya, ia merindukan pria abnormal itu.
anggie berdiri dari duduknya "terimakasih" ucapnya pada dona. dona hanya tersenyum.
"sekarang lo udah tau kan untuk melakukan apa?" tanya dona.
dan anggie mengangguk pasti sebagai jawabannya. dona tersenyum puas.
"ya udah gue pulang dulu. hari udah mau mulai malam". ujar dona, kembali anggie hanya mengangguk.
sepeninggalan dona anggie langsung mencari hpnya, dan ketika beda itu sudah berhasil ia dapatkan dengan mata liar ia mencari sebuah nama di kontak hp tersebut dan ketika sudah menemukannya, jarinya langsung menekan tombol hijau.
ddrrrttt... ddrrrtt....
pertanda panggilan itu terhubung, dengan berdebar anggie menunggu dan disambungan kedua ia bisa mendengar suara yang biasanya menyebalkan tapi entah kenapa sangat melegakan hatinya.
"hallo"
"lo dimana?" tanya anggie to the point.
"maksud lo?".
"gue tunggu lo di taman B dan lo harus datang 20menit lagi" ujar anggie lalu segera memutuskan panggilan itu sepihak. entahlah hatinya berdebar tidak jelas dan secarik senyum tipis berhasil ia keluarkan.
******
Dengan secepat kilat yuda menyambar jaketnya yang tergantung, ia meraih kunci motor yang ada diatas nakasnya. perasaan bingung dan bahagia tercampur aduk dalam hatinya. bingung karna perkataan anggie dan bahagia karna bisa kembali mendengar suara anggie yang begitu ia rindukan dan ini untuk pertama kalinya anggie menghubunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggie The Cold Girl✔️[TAMAT] Lengkap Tahap Revisi
Romance[COMPLET]...... Anggie... yah itu namanya. seorang wanita cantik yang selalu menutup rapat hatinya agar tidak mudah disentuh oleh para pria. ia benci ketika ada pria yang mengajaknya bicara, ia benci ketika ada yang tidak dikenalnya mendekati, pokok...