sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian itu tanpa disadari hubungan anggie dan yuda semakin dekat. anggie terkadang juga merasa aneh kenapa akhir akhir ini dia sangat senang saat bertemu dengan yuda walau pun raut wajahnya tetap datar tapi hatinya selalu berbunga, yah seperti biasa anggie sangat pandai menutupi ekspresi wajahnya.
"gie, lo dengarkan omongan gue?" tanya dona setelah keluar dari lift.
"hem" seperti biasa jawaban anggie selalu singkat untuk semua pertanyaan dona yang sangat banyak. anggie bingung kenapa temannya ini sangat cerewet dan lebih bingungnya lagi kenapa dia bisa betah berteman dengan dona.
"anggie..!" sentak dona kesal karna tanpa sadar anggie sudah mencubit pipi cubby dona gemas.
"sorry" ujarnya sambil terkekeh kecil lalu melanjutkan jalannya. anggie terus berjalan santai dengan dona yang selalu setia mengiringinya dari samping. samar samar ia bisa mendengar suara perdebatan kecil yang ada didepannya walaupun itu harus sedikit berbelok. dan ketika ia sampai dibelokan tersebut mendadak hati anggie langsung terasa panas.
yuda yang kaget pun langsung mendorong kasar tubuh clara dari dirinya.
"anggie.. ini tidak seperti yang lo pikirkan" ujar pria tersebut mencoba menenangkan anggie yang sudah menatapnya tajam.
anggie hanya diam lalu pergi meninggal tempat tersebut. yuda yang sudah mengeram marah langsung menyetakan tangan clara yang sedang memeluknya posesif.
"brengsek... lepas!" dengan sekali hentakan rangkulan manja clara pun terlepas membuat tubuhnya sedikit terhuyung, lalu dengan cepat yuda mencengkram lengannya kuat.
"lihat apa yang udah lo perbuat" rutuk yuda kesal.
"ta-tapi a-ku.." ujar clara terputus putus karna takut dengan tatapan yuda yang mengerikan.
"udah gue bilang menjauh dari gue, stop bermanja manja dengan gue dan sekarang lihat apa yang terjadi, HAH!!" bentaknya marah.
"a-ku-".
"simpan ucapan lo" potong yuda sambil mencengkram kuat dagu clara "lo tau, dengan perbuatan lo itu lo berhasil membuat gue dalam masalah, BRENGSEK!" hentaknya keras sambil melepas cengkramannya lalu pergi meninggalkan tempat tersebut. dona hanya melongo melihat kejadian tersebut.
"wah,, drama apakah ini? alur ceritanya sungguh fantastic" rutuknya didalam hati.
*****
anggie mendudukan dirinya dibangku taman kantor, ia mengkipas kipaskan sebelah tangannya. "panas... rasa panas apakah ini?" keluhnya sambil berusaha menenangkan hatinya. sekelibat bayangan adengan tadi kembali muncul di otaknya.
yah, pemandangan yang menyesakan dada ketika ia melihat yuda dan cewek brengsek yang ia sendiri lupa namanya tersebut tengah berciuman "BRENGSEK..!!" rutuknya sambil memukul kursi yang ia duduki "enyah dari otak gue, sialan!" rutuknya lagi sambil memegang kepalanya.
"anggie.."
suara itu, iya ini suara sialan yang membuat darahnya naik. anggie tetap menutup matanya rapat.
"anggie.." suara itu semakin mendekat begitupun dengan langkah kaki pelan namun pasti. anggie membuka matanya dan menatap orang yang sukses membuatnya marah.
"berhenti disana!!" tegasnya menatap yuda.
"aku bisa jelasin" ujar yuda pelan berusaha membujuk.
"menjelaskan?" tanya anggie sambil tertawa kecil seperti mencemooh "APA?? dasar sampah. semua laki laki itu brengsek! tidak ada yang perlu dijelaskan disini" sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggie The Cold Girl✔️[TAMAT] Lengkap Tahap Revisi
Romance[COMPLET]...... Anggie... yah itu namanya. seorang wanita cantik yang selalu menutup rapat hatinya agar tidak mudah disentuh oleh para pria. ia benci ketika ada pria yang mengajaknya bicara, ia benci ketika ada yang tidak dikenalnya mendekati, pokok...