"Mau kemana?" Sentak anggie. Yuda yang kaget pun langsung menoleh kepada anggie.
"Lo mau ikut?" tanyanya.
"Terpaksa" jawab anggie malas "kalo ngak mama gue bakalan ceramah panjang x lebar" ujar anggie malas sambil berdiri dari tempat duduknya lalu melirik jengkel kepada yuda "makanya gue tanya, kita mau kemana?".
Yuda bukannya menjawab tapi lelaki itu malah tesenyum "ya udah, ayo buruan lo siap-siap" ujarnya bersemangat.
Anggie hanya mengangguk dan membuang napas pasrah. 25 menit kemudian anggie sudah berpenampilan rapi dan cantik.
"Lo cantik" ujar yuda sambil tersenyum tipis.
"Ngak usah ngerayu gue, Buruan pergi dari pada nanti gue berubah pikiran".
Yuda pun tersenyum lalu menyodorkan tangannya kepada anggie.
"Ngapain tangan lo?" Tanya anggie datar.
"Buat gandengan" ujar yuda sambil tersenyum kecil.
"Iss... ogah" ujar anggie berlalu meninggalkan yuda di belakangnya.
*****
Dan.... disini lah mereka sekarang. Yaitu di taman air untuk berekreasi.
"Aaa... lo ngak asik" ujar yuda yang menghampiri anggie. Dapat anggie lihat setengah dari tubuh pria itu sudah basah oleh air. Bahkan ia bisa melihat dengan jelas bentuk tubuh yuda yang sempurna.
Anggie membuang wajah seketika ia merasa malu. Yuda yang menyadari itu hanya bisa tersenyum jahil "napa?? Lihat aja kalo lo mau" tanyanya mengoda.
"Iss... apaan sih kurang kerjaan Lo" kata anggie "lagian lo ngak malu disini tu banyak anak kecil".
"Loh kenapa gue musti malu? Namanya aja sekarang kita lagi ada di wahana air wajar gue basah. Kan gue pengen main perosotan, selunjuran air dan berenang dikolam" tutur yuda lalu menunjuk ke sekumpulan pengunjung yang lain "tuh lihat sana, gue masih mendingan pake baju. Sedangkan cowok-cowok disana cuman pake celana pendek" ujar yuda membela diri.
Anggie hanya diam tidak mengubris komentar yuda. Seketika yuda berbisik di telinga anggie "atau lo mau gue cuma pake celana pendek doang biar lo bisa lihat perut gue yang sixpack" godanya.
Anggie hanya bisa melonggo dan menatap tidak percayaan dengan apa yang barusan ia dengar "gila lo" sentak anggie kasar.
Yuda yang melihat wajah anggie yang sudah bersemu merah langsung tertawa terbahak-bahak.
"Makanya ikut gue, kita Nikmatin waktu liburan kita yang cuma 1 hari. Dari pada lo cuma bengong lihatin gue dari jauh" ujar yuda pede.
"Lo ngak lihat kalo gue cuma pake baju yang nempel di tumbuh gue" kata anggie datar "lagian tadi lo juga ngak bilang kalo kita bakalan kesini".
Yuda menatapnya dengan senyum penuh arti "jadi kalo seandainya gue bilang lo bakalan mau ikut dengan suka rela gitu..?".
Anggie langsung ngelagappan "bukan gitu juga maksud gue" sergah anggie kesel.
"Terus... lo sendiri tadi yang bilangkan. Udah ngak usah malu.. ngaku aja.."goda yuda dengan senyum indahnya.
Anggie hanya diam sambil memalingkan wajahnya.
"Tuh... wajah lo udah merah kayak udang rebus.. lo malu ya". Tunjuk yuda sambil tersenyum..
"Enggak... gue ngak malu" kata anggie greget "wajah gue juga enggak merah tu" sambung anggie sambil memegang pipinya.
"Ini tu karna panas. Masak lo ngak tau" alasan anggie sambil mengibas-ngibas kan tangannya seperti orang kepanasan.
"Jadi panasnya," ujar yuda sambil cengar-cengir ngak jelas "perasaan hari ngak terlalu terik deh, alasan lo aja kan" tunjuknya yang semakin membuat anggie mati kutu sendiri.
"Iissss... cerewet lo" ujar anggie sambil menepis tangan yuda yang menunjuk pipinya. Lalu anggie melangkahkan kakinya untuk meninggalkan yuda dari pada isi kepalanya meledak.
Anggie terus melangkahkan kakinya meninggalkan yuda. Tanpa peduli yuda yang sudah berteriak-teriak memanggil namanya. Alhasil yuda harus sedikit berlari untuk mengejar anggie.
"Lo marah sama gue" tanya yuda yang berhasil menghadang langkah anggie.
Anggie hanya diam dan memilih berjalan di samping yuda.
"Lo marah?" Tanya yuda lagi.
Anggie pun berhenti lalu menatap wajah yuda "menurut lo" sentak anggie keras.
"Ya ampun... gue minta maaf deh" kata yuda sambil menyatukan kedua tapak tangannya seperti orang yang memohon.
Sementara anggie hanya memandangya acuh tanpa minat.
"Please..." rengek yuda "gue traktir makan es krim deh 2 bungkus" bujuk yuda.
Anggie hanya diam, wajahnya nampak seperti orang yang sedang berpikir keras. Lalu seulas senyum tipis mengembang di wajah cantiknya. 3 jarinya terangkat ke atas.
"Gimana kalo 3" tawar anggie santai.
"Banyak bener" sahut yuda.
"Mau apa enggak?" Kata anggie santai "ngak ada tawar-menawar, kalo lo mau gue maafin lo harus beli es krim 3 bungkus" sambung anggie dengan tatapan tajamnya.
"Iya iya deh.. 3" ujar yuda akhirnya.
Anggie pun tertawa senang di dalam hati namun wajahnya masih melihatkan ke garangannya.
Dengan langkah santai mereka langsung berjalan ke counter yang menjual es krim. Anggie yang memang seorang maniak es krim langsung mengambil 2 bungkus es krim magnum serta 1 bungkus es krim cornetto.
Yuda hanya tersenyum kecil melihat raut wajah anggie yang bahagia "lo sama kayak es krim. Dingin tapi manis untuk dinikmatin" ujarnya di dalam hati.
Selesai mereka membeli es krim. Anggie langsung mencari tempat duduk yang nyaman untuknya. Dengan tidak sabaran anggie membuka bungkus es krim magnumnya, dengan secepat kilat bungkus es krim pertama habis lalu beralih ke bungkus ke 2. Sementara di samping anggie, yuda hanya menjadi penonton yang setia. Sekali-sekali ia tersenyum melihat raut wajah anggie yang sangat menikmati es krimnya.
"Lo ngak berubah" ujar yuda pelan.
Anggie yang mendengar itu pun menoleh kepada yuda. Sontak yuda tertawa kecil. Karna bagian atas bibir anggie terdapat es krim yang belepotan.
Dengan santai tangan yuda melap Bibir anggie dengan jarinya. Seketika anggie hanya mematung. Wajahnya dengan wajah yuda sudah saling berdekatan. Sehingga itu hanya membuat anggie membisu, dadanya berdebar tidak jelas.
Yuda yang baru menyadari aksinya pun hanya bisa mematung kaku. Mereka saling menatap dalam diam dengan ke adaan yang cukup lama. Anggie yang baru sadar pun langsung mendorong yuda ke belakang.
"Sialan... ngapain lo" kata anggie dengam suara tingginya.
"Nih" jawab yuda santai sambil menunjukkan jarinya "gue cuma mau bersihin es krim yang di bibir lo. Lo itu udah besar tapi makan es krim masih aja belepotan. Dasar" ujar yuda sambil tertawa.
Anggie langsung menunduk, ia merasa malu. Yuda yang melihat wajah anggie bersemu merah pun tidak bisa menahan tawa sehingga perutnya merasa sakit. "Sungguh ini moment yang paling istimewa dalam hidup gue". Karna biasanya wajah itu hanya bisa memperlihatkan ekpresi datar dan dingin, tapi tak di sangka sekarang wajah itu bisa menimbulkan wajah lucu.
Tanpa yuda sadari tangan kanannya sudah terangkat untuk mengacak-ngacak rambut anggie. "Lo lucu" ujarnya masih dengan tersenyum.
Anggie yang terkejut pun langsung menepis kasar tangan yuda. Seketika wajahnya kembali berubah mengerikan.
"Lo apa-apaan sih" kata anggie ketus "jangan pernah sekali pun lo sentuh kepala gue" tunjuk anggie tajam kepada yuda.
"Iya iya" jawab yuda santai sambil tersenyum tulus yang mampu menenangkan hati orang yang melihatnya.
Dan entah kenapa, anggie seperti terkena sihir. Ia hanya mampu memalingkan wajahnya. Ada sesuatu hal yang baru ia rasakan di dadanya. Entahlah anggie sendiri pun tidak tau.
Bersambung.
Please vote and comment ya😊😎
And see you nextpart😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggie The Cold Girl✔️[TAMAT] Lengkap Tahap Revisi
Romans[COMPLET]...... Anggie... yah itu namanya. seorang wanita cantik yang selalu menutup rapat hatinya agar tidak mudah disentuh oleh para pria. ia benci ketika ada pria yang mengajaknya bicara, ia benci ketika ada yang tidak dikenalnya mendekati, pokok...