- 9 -

121 32 34
                                    

Please don't be siders, keep vote and comment. Hope you'll like it ;)
~~~~~~~~

Eshale membuka tasnya mengambil salah satu kotak bekal yang disiapkan oleh namanya untuk dia sendiri dan juga Alfa. "Biasanya makan bareng. Kenapa?"Tanya Alfa menerima kotak bekal dari Eshale. Eshale menutup resleting tasnya dan kembali dipakai.

"Gue nanti ada rapat buat persiapan pensi. Kita cuman dikasih waktu tiga minggu. Padahalkan banyak banget yang harus dipikirin sama disiapin. Terus entar gue juga rapat dulu sebelum pulang," jawab Eshale sedikit mengeluh. 

"Oh iya, acara keluarga gue juga kurang tiga minggu lagi ya?" Tanya Alfa pada dirinya sendiri.

"Lo beneran nggak ikut? Beta?" Tanya Eshale.

"Ya mau gimana lagi. Acaranya udah dirancang dari tahun lalu. Beta juga nggak ikut kayaknya, ortu dia juga dateng soalnya," jawab Alfa.

"Terus gue sama siapa?" Keluh Eshale.

"Yaelah, gue dateng juga lo pasti tetep sibuk. Lagian ada Rene sama David juga," balas Alfa. Eshale mengangguk dan balik ke kelas. Pelajaran dimulai seperti biasa. Eshale fokus, Alfa juga fokus. Bahkan, Alfa yang masuk kelas favorit hampir setiap hari harus menjalani kuis, termasuk hari ini.

Jam istirahat akhirnya datang. Hampir saja Alfa hendak menghampiri kelas Eshale, ia teringat bahwa gadisnya itu sedang ada rapat. Alfa akhirnya memilih untuk tetap di kelas memakannya bekal Eshale. David yang tempat duduknya dua bangku di belakang Alfa, beranjak menghampirinya. "Nggak ngantin, bro?" Alfa mengerjapkan dahi bingung.

"Kok lo nggak rapat?" Tanya Alfa balik.

"Entar pulang sekolah rapatnya," jawab David.

"Kok Eshale rapat?" Tanya Alfa lagi.

"Oh, Eshale ternyata. Diakan sie acara jelaslah lebih sibuk, kita-kita rapat entar soalnya nungguin dari sie acara sendiri." Alfa menganggukkan kepala paham. David pergi ke kantin bersama Rene, dan Beta masuk ingin mere koi Alfa.

Sementara itu, Eshale sejak dari bel istirahat berbunyi, ia sudah pergi ke aula dengan kotak bekalnya. Ia memilih duduk di aula memakannya bekalnya dan memainkan ponsel sembari menunggu yang lain. Ia juga sempat mengirimi Alfa pesan, apakah pria itu sudah memakan bekalnya, namun Alfa tidak kunjung membalas pesannya. "Wih, semangat banget udah disini aja." Eshale memalingkan kepalanya melihat siapa yang berbicara tadi.

"Kak Cakra? Yang lain mana?" Cakra hanya mengangkat kedua bahunya tidak tahu dan duduk di sebelah Eshale. Menunggu lainnya yang tak kunjung datang, Eshale dan Cakra larut dalam percakapan. Menurut Cakra, Eshale orangnya easy going serta caring. Dan menurut Eshale, Cakra orangnya romantis. Tak lama, murid-murid sie acara lain mulai berdatangan. Salah satu dari mereka, meminta Cakra untuk membuka acara rapat kali ini.

"Ok, gue mulai rapat kali ini. Pertama, gue mau berterimakasih sama lo semua yang udah mau luangin waktu buat rapat kali ini yang yah, walaupun endingnya lo semua nggak jajan. Ok pertama enaknya apa? Maksudnya ngebahas apa?" Ujar Cakra memulai.

Seorang pria mengangkat tangannya dan Cakra mempersilahkan orang itu berbicara. "Oh iya, sebelumnya lo bisa ngenalin siapa lo karena nggak semua disini saling kenal gitu, dan sorry juga sebelumnya, gue Cakra." Orang itu menatap Cakra dan Cakra menyuruhnya untuk memulai.

"Ok, nama gue Radit. Gue dari 12 IPA 4. Jadi gini, ketua dari sie acara dan humas sendiri kan belum ada, walaupun emang sebenernya nggak perlu, sih. Cuman buat formalitas aja gitu untuk pembagian tugas. Jadi kita voting dulu buat ketuanya baru bahas tugas-tugas kitanya, gimana?" Semuanya mengangguk setuju dan voting dimulai. Cakra sendiri ditunjuk sebagai salah satu kandidat.

Lalu kandidat kedua, Eshale. Itu pun atas usulan salah satu panitia juga yang kebetulan satu SMP dengan Eshale dan sudah tahu kinerja Eshale sendiri. Ketua pun terpilih dan Eshale adalah orangnya. Acara intipun dimulai. 

"Pertama-tama, gue mau terimakasih karena kalian udah ngasih kepercayaan sebagai ketua ke gue. Langsung ke acara inti aja kalau gitu.  Karena ini deadlinenya lebih mendesak bagian acaranya.  Jadi kita ngebahas bagian acara dulu. Ehm,  karena kemarin anak OSISnya sendiri udah nentuin semua konsepannya,  jadi kita tinggal nyusun rundown kasarannya aja sekarang baru yang lain nanti nyusul di rapat selanjutnya. Gimana?" Semua panitia mengangguk dan penyusunan rundown serta tentang pengisi acara mulai dibahas. 

Bel masuk berbunyi, dan mereka sudah mengatakan fix apa yang dibicarakan saat ini akan mereka umumkan saat rapat nanti ketika pulang sekolah agar seksi lain bisa segera melaksanakan tugas mereka di waktu yang singkat ini.

Eshale segera kembali ke kelasnya tepat satu menit sebelum gurunya masuk. "Gimana?" tanya Rene berbisik.

"Beres. Lo tinggal lihat entar aja." Rene mengangguk dan mulai fokus pada pelajaran.

~~~~~

"Jadi, lo rapat apa aja tadi?" Beta yang sudah membereskan tasnya langsung berbalik badan ke arah Rene dan Eshale.

"Gue jadi ketua masa," ujar Eshale.

"Lo bakal sibuk banget itu berarti. Kasian si Alfa bakal lebih sengsara, heheh. Malah dia tadi udah curhat sedih-sedihan ke gue," ujar Beta yang membuat Eshale penasaran.

"Kenapa emang dia?" tanya Eshale.

"Nggak kenapa-napa sih," ujar Beta sambil terkekeh. Eshale memutar bola matanya kesal. Nggak Alfa nggak sepupunya sama-sama nyebelin.

"Yaudah, lo berdua cepet ke aula gih. Gak baik kalau telat, gue mau balik dulu," ujar Beta.

"Siap, mam," jawab Rene dan Eshale kompak. Mereka bertiga keluar dari kelas bersamaan. Beta belok ke kanan sementara Eshale dan Rene belok ke kiri.

Sampai di aula, sudah banyak anggota panitia lainnya yang datang. Rene pergi menghampiri David dan anggota sie perlengkapan lainnya, Eshale menghampiri anggota sie acara dan duduk di samping Cakra. "Siap ngumumin di depan?" Eshale terkejut sehingga membuatnya langsung menoleh ke arah Cakra.

"Gue?" Tanya Eshale sambil menunjuk dirinya. Cakra mengangguk tersenyum.

"Kan lo sekarang ketuanya," jawab Cakra. Eshale baru saja ingin membalas ucapan Cakra tapi ketua pelaksana acara ini sudah membuka rapat dan mempersilahkan ketua divisi acara untuk mengumumkan apa-apa yang harus dilakukan sie lainnya. Akhirnya dengan terpaksa Eshale mau ke depan sambil membawa catatannya hasil rapat tadi saat istirahat.

"Ok, jadi hasil dari rapat kami tadi siang, susunan acaranya kurang lebih sama kayak tahun lalu. Penampilan dari setiap perwakilan kelas, terus ada guest starnya. Untuk guest starnya menyusul. Uhm, penampilan dari masing-masing ekstrakulikuler juga. Dan oh iya, ini ada usulan dari salah satu dari panitia sie acara, buat ngundang beberapa band dari sekolah lain yang sekiranya sedikit terkenal lah buat tampil juga di acara kita." Eshale diam melirik sang ketua pelaksana meminta tolong untuk melanjutkan ucapannya.  

"Yak, jadi buat kalian yang keberatan atau ada saran bisa angkat tangan," ujar si Aldo. Dan semua diam tidak ada yang bersuara.

"Eng, kayaknya belum ada yang keberatan untuk yang kalian paparin tadi. Bisa lanjut ke divisi lainnya? " Kali ini semua kompak mengucapkan iya, hampiiir saja Eshale memutar bola matanya jika ia tidak sadar sedang berada dimana. Rapatpun berlanjut membahas tugas-tugas divisi lain setelah divisi acara memaparkan acaranya.  

Rapat berakhir pukul enam sore, itu saja karena satpam-satpam sekolah sudah mengusir mereka, jika tidak entah sampai jam berapa mereka akan terus rapat. "Yah, karena kita udah diusir, jadi dengan terpaksa gue tutup rapat ini. Malam semua." Mereka mulai berkemas termasuk Rene dan David. Rene yang penasaran apakah Eshale akan pulang lagi dengan Cakra cepat-cepat berberes dan menghampiri Eshale.

Tapi sepertinya gerakan Rene masih kalah cepat, Eshale dan Cakra sudah turun dari aula sejak dua menit yang lalu. "Kok Eshale malah pulang bareng Kak Cakra lagi?"

~~~~~~~~

BAPER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang