- 12 -

85 10 0
                                    

Jangan lupa vote sama comment

~~~~~~~~

Eshale mengambil beberapa camilan dan minuman dari lemari es dan membawanya ke kamar. Malam ini Rene menginap di rumahnya sampai dua malam ke depan. Orangtua Rene sedang dinas di luar kota sementara Rene sendiri adalah anak tunggal.

"Wiiiiii, gini dong tuan rumah yang baik, heheh heheh," ujar Rene bangun menyambut Eshale.

"Nih, makan! Geser-geser, ngantuk gue," ujar Eshale membaringkan tubuhnya. Rene menggeserkan tubuhnya dan mulai menyalakan tv sambil membuka camilan milik Eshale.

"Sebel gue, lagi ada waktu kosong gak sibuk sama pensi, eh, mama sama papa malah pergi. Nggak ngajak-ngajak lagi," gerutu Rene sambil tetap memakan camilan.

"Kenapa gak pergi sama David?" timpal Eshale ikut menonton tv dan membuka camilan yang lain.

"Bosen tau! Tiap hari gue udah ketemu sama dia, mending yang kemaren-kemaren masih kepotong pelajaran, lah ini ketemu mulu. Sibuk bareng, kesana-sini bareng. Daripada malah berantem ujungnya pisah mending gue minta gak ketemu dulu," jawab Rene mengingatkan Eshale akan Alfa dan Cakra.

"Ren, menurut lo kak Cakra orangnya gimana?" Rene menatap Eshale dengan sebelah alis naik mrndengar Eshale mempertanyakan Cakra.

"Kenapa?" Balas tanya Rene.

"Gak papa tanya doang," jawab Eshale ngeles.

"Lo nggak suka sama kak Cakra, kan? Dia udah punya cewek, Shal. Lo juga udah punya Alfa," ujar Rene.

"Gue tau. Dia juga sering curhat cewenya ke gue. Masa kata dia cewenya jutek sama cuek gitu," ujar Eshale.

"Emang. Gue pernah ketemu pas barengan sama kak Cakranya," ujar Rene kembali memakan camilannya.

"Oh ya? Cantikkah?" Tanya Eshale semangat.

"Cantik," jawab Rene perlahan. "Kenapa, sih? Kepo banget," tanya Rene.

"Gak papa cuma pengen tau aja," jawab Eshale lagi-lagi ngeles.

"Shal!" panggil Rene tidak percaya.

"Iya-iya, gue ngaku. Gueee, gueee yah sedikit, gitu deh," jawab Eshale malu-malu. Rene langsung bangkit bersila menatap Eshale horor.

"Yang bener aja lo, Shal!" Eshale menganggukkan kepalanya tersenyum sambil memakan camilannya.

"Shal, serius ini!"

"Iya, serius gue. Gimana ya, kak Cakra itu cowok idaman gue banget. Romantis, perhatian, pengertian, dan nilai plusnya dia ganteng pakek banget. Gak kayak Alfa, cuek, nyebelin, jahil lagi," ujar Eshale sambil membayangkan kedua orang itu.

"Shal, gue aja mati-matian ngusahain sama David supaya nggak bosen biar ini hubungan nggak putus di tengah jalan gitu. Kok lo enteng banget sih beralih ke kak Cakra?" Eshale ikut bangkit bersila berhadapan dengan Rene.

"Gini ya Ren, ada bedanya antara Alfa sama David. Ok, mereka sama-sama pinter, tapi David itu sebelas duabelas sama kak Cakra. Dia tahu gimana caranya bikin cewek seneng, sementara Alfa yang ada gue dikerjain mulu sama dia," ujar Eshale.

"Oh ya, Alfa gak pernah bikin lo seneng? Coba inget, apa lo sama dia selalu sengsara? Terus dari awal kenapa lo mau sama dia kalau cuman dibuat sengsara? Setau gue Alfa dari dulu emang kayak gitu loh. Sebelum atau sesudah dia sama lo." Eshale diam, ia membenarkan ucapan Rene, tapi Alfa dan dirinya sebenarnya berbeda. Eshale yang masih memiliki sifat manja sedangkan Alfa yang terlampau cuek.

"Iyasih, tapi-"

"Gini ya, Shal. Gue temen lo, gue nggak mau lo sampai ngalamin hal yang macem-macem. Tapi kalau lo emang maunnya kayak gitu, gue percaya lo tau mana yang terbaik buat diri lo." Eshale tersenyum dan mengulurkan kedua tanganya.

"Uwuwuw, terharu deh gue. Makasih, Reneeeee," ujar Eshale memeluk Rene.

"Kok gue jijik," ujarnya tak urung membalas pelukan Eshale.

~~~~~~~~

28 Oktober 2019

Haee, pengen update. Ngalihin pikiran. Bener2 hari bersejarah w hari ini. Gilak!!!

Gapapa buat cerita anak cucu ntar wkwkwk

*Sorry curhat

BAPER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang