- 16 -

46 8 1
                                    

Eshale berdiri di depan cermin. Hari ini ia terlihat cantik menggunakan rok ngembang berwarna biru dengan atasan t-shirt polos warna putih dengan rompi yang senada dengan roknya. Rambut panjangnya ia kepang bagian atasnya dan ia memilih meng-curly bagian bawahnya.

Pintu kamarnya terbuka dan Ethan masuk sambil bersiul. "Cantik banget nih adek gue," ujar Ethan. Eshale tersenyum mengambil tas dan memakan falt shoes-nya.

"Ada temen lo tuh di bawah. Kok bukan Alfa dek yang jemput?" Tanya Ethan. Eshale hanya mebgangkat bahunya acuh ketika mendengar nama Alfa disebut.

"Gak ikut. Ada acara keluarga," jawab Eshale cuek. Tapi wajahnya langsung berbinar ketika mendapati Cakra sudah ada di depan rumahnya sedang bersandar di pintu mobil sambil memainkan ponselnya.

"Hai, kak!" Sapa Eshale antusias.

Cakra memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Ia tertegun melihat Eshale yang terlihat begitu cantik dan manis hari ini. "Kak, halo?" ujar Eshale melambaikan tangannya di depan wajah Cakra.

Cakra mengerjap lalu tersenyum ke arah Eshale. "Kamu cantik banget. Aku sampai pangling," ujar Cakra jujur. Pipi Eshale otomatis merona mendengar ucapan Cakra.

"Udah ah, blushing terus. Jalan yuk!" ajak Cakra. Eshale yang pipinya sudah semerah tomat mengangguk lalu masuk ke dalam mobil yang sudah dibukakan oleh Cakra.

Mereka sampai di sekolah yang masih sangat sepi. Sebagai panitia mereka memang wajib untuk datang lebih dulu, mempersiapkan keperluan, brieving, dan lainnya.

Mereka pergi ke aula. Disana sudah ada beberapa panitia yang sudah datang. Eshale langsung bergabung bersama Rene dan David yang sudah lebih dulu dateng. "Aduh, cantik banget temen gue," puji Rene ketika Eshale menghampirinya.

"Yaiyalah. Biar nggak kalah panitianya sama yang tampil," ujar Eshale bercanda. "Lo juga cantik banget. Aw, pakai dress lagi. Feminimnyaaa," lanjut Eshale menggoda Rene.

"Kalau guekan emang udah cantik dari dulu, sorry, ya," balas Rene membuat Eshale menonyor kepala sahabatnya gemas.

"Guys! Guys! Kumpul ke tengah, yuk! Kita brieving dulu!" Mereka semua menoleh ke arah sumber suara dan ternyata si Ketupel yang berbicara.

"Gue buka brieving kali ini. Assalamualaikum warrahmatullahiwabarakatu, selamat pagi. Well, acara kita udah di depan mata. Shift udah di share di grup panitia, ya? Kalian bisa lihat di situ kalian dapat bagian dimana. Untuk shift keamanan sama acara dibagi sendirikan?" Eshale mengangguk. "Ok, untuk keamanan, jangan lupa minta anak PMR tiga orang di setiap pos kalian. Gue kira cuman itu yang mau gue omongin. Semua persiapan juga udah lengkap. Ada yang mau ditanyain?" Semua menggelengkap kepala dan diam. "Ok, karena nggak ada yang ditanyain, gue tutup. Sekian dari gue. Untuk awalan memulai acara, baiknya kita berdoa dulu sesuai kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai."

Semua panitia menundukkan kepala sambil memejamkan mata. Ada yang menengadahkan kedua tangan. Ada yang menyatukan kedua tangan. Ada juga yang hanya memejam. "Berdoa selesai. Yuk, tos dulu sebelum ke tugas masing-masing," ujar si ketupel mengulurkan tangannya. Semua ijut berkumpul dan menaruh satu tangan mereka di atas tangannya.

"SMA ADI JAYAAAA, HOY!" Teriak mereka semua lalu tertawa bersama. Eshale mendapat tugas untuk menghubungi para pengisi acara di tiap kelas dan ekskur yang akan tampil sedangkan Cakra mendapat tugas untuk stand by di dekat panggung untuk memantau jalannya acara, menyiapkan para pengisi acara yang sudah ada di dekat panggung, dan juga mempersiapkan si guest star.

BAPER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang