Please untuk kalian para penghuni watty, jangan lupa tinggalin vote sama commentnya yaaaaa
.
Eshale merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur yang sudah rapi. Ia memilih kembali bangkit dan pergi ke kamar mandi.
Usai mandi, baru saja Eshale hendak mengecek ponselnya seorang pria menyembulkan kepalanya ke dalam kamar Eshale. "Kenapa, kak?" Tanya Eshale. Ethan, kakak Eshale, membuka pintu kamar Eshale lebih lebar.
"Ada Alfa tuh di luar, teriak-teriak manggilin kamu dari tadi," ujar Ethan sambil terkekeh. Eshale berdecak lalu menuju balkon kamarnya, dan benar saja Alfa ada di depan rumahnya membawa sepeda goes.
Eshale menghela nafasnya lalu kembali masuk ke dalam kamar dan mendapati Ethan yang sudah pergi. Eshale akhirnya turun dan menemui Alfa di depan rumahnya.
"Masih pagi, Alfa," ujar Edhale langsung.
"Nah, karena masih pagi. Ayo, ke taman! Naik sepeda," ajak Alfa menepuk tempat duduk sepedanya.
Eshale diam berpikir. Baiklah, toh di rumah ia juga tidak melakukan apa-apa. Daripada disuruh Mamanya pergi ke pasar, lebih baik ia ikut Alfa.
"Bentar, gue pamit dulu," ujar Eshale diangguki Alfa.
Eshale kembali masuk ke dalam rumah dan menemui sang Mama di kamarnya. "Mam, Eshale pamit mau ke taman," ujar Eshale mendapati Mamanya yang sepertinya ingin pergi juga.
"Sama siapa? Padahal Mama mau ngajak kamu ke pasar, dek," ujar Mama Eshale. Tuh kan, batin Eshale.
"Sama Alfa," jawab Eshale.
"Yaudah, jangan siang-siang pulangnya," ujar Sang Mama yang diangguki Eshale. Eshale keluar dari kamar orang tuanya dan langsung menuju luar rumah. Alfa tersenyum melihat kedatangan Eshale. Eshale langsung naik ke boncengan sepeda milik Alfa dan Alfa langsung mengayuhnya menuju taman.
Klontang klontang
Eshale mengerutkan dahinya bingung mendengar suara gaduh itu. Ia melihat ke kanan dan kiri sembari suara itu yang tetap ada. "Al, itu suara apaan sih? Berisik banget," Tanya Eshale. Alfa terkekeh lalu menoleh pada Eshale sekilas.
"Masa lo nggak sadar dari tadi?" Tanya balik Alfa. Tunggu-tunggu, Eshale diam mendengarkan suara itu lebih teliti. Suara itu seperti.....
Klontang klontang
Dari arah belakang. Eshale langsung menoleh. Matanya seperti hampir terlepas melihat sebuah tali terikat pada sepeda yang diujungnya ada kaleng-kaleng banyak yang berbunyi seiring melajunya sepeda.
"Alfa, itu apaan?" Tanya Eshale langsung.
"Bukan apa-apa, anggep aja musik biar rame," jawab Alfa sambil terkekeh. Eshale menutupi wajahnya malu ketika beberapa orang yang mereka lewati terkikik melihat mereka.
"Al, mending berhenti dulu, ah. Nyopot itu kaleng-kaleng," ujar Eshale. Alfa menggelengkan kepalanya.
"Nggak, ah. Biar anti mainstream, lagian habis gini juga sampai taman." Eshale menggaruk dahinya gemas tidak habis pikir dengan tingkah Alfa.
Tot tot tot
Eshale diam, apalagi itu. Ia melihat ke depan dan terdapat sebuah bel sepeda buatan yang ujungnya seperti terompet dan untuk membunyikannya harus dipencet terlebih dahulu ujung satunya yang seperti balon.
Sampai di taman, bukannya langsung parkir supaya Eshale tidak terlalu malu, Alfa malah melajukan sepedanya mengelilingi taman dua kali sambil terus membunyikan belnya tadi hingga orang-orang yang berada di taman tertawa melihat mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAPER [END]
Teen FictionKetika hubungan menghadapi sebuah ujian dimana hati ingin beralih.. Ketika kebiasaan menimbulkan perasaan.. Dan ketika kesibukan dijadikan alasan... Saat itulah kita tahu, seberapa kuat cinta kita.. Cakra yang sudah memilik Salsa, dan Eshale yang su...