PART 5

45 2 0
                                    

Kebahagiaan itu sederhana. Cukup buat orang lain tersenyum, maka kamu kan merasakan bahagia.

____T&D____

Angel tengah membaca novel sambil menikmati keripik kentang yang tadi dia beli. Sementara Aurel membaca buku matematika di meja belajar.

Ruangan yang didominasi warna merah jambu dan putih kini menghadirkan suasana yang tenang, hanya suara kunyahan keripik yang memenuhi ruangan persegi empat itu.

Angel menutup buku ditangan, saat dia merasa ada yang sesuatu yang terlupakan. Dia kembali memutar rekaman dalam memori otaknya, berharap dia dapat mengingat apa yang terlupakan.

"Rea." Angel menyebut Aurel dengan panggilan kala dia kecil.

Gadis berkacamata itu, berdehem tanpa mengalihkan perhatian dari buku di depannya. Dia masih sibuk menghitung angka-angka dalam buku.

"Kamu ngerasa ada yang kelupaan ngga?" Aurel menghentikan kegiatannya dan mengetuk-ngetuk pensil ke meja. "Kayanya ngga ada." Aurel kembali berkutat dengan bukunya.

Angel masih merasa janggal, seperti ada sesuatu yang tertahan untuk ditampilkan memorinya. "Hari ini tanggal berapa?"

Aurel melirik kalender disebelahnya, "dua puluh dua."

Seketika memori yang sempat tertahan langsung muncul diotaknya, saat itu juga dia menepuk jidatnya.

"Ya ampun, hari ini jadwal kita ke panti. Kok Angel bisa lupa sih." Ucapan Angel sukses membuat Aurel berhenti menatap buku dan beralih pada sahabatnya.

"Ayo buruan siap-siap Rel. Kita pasti udah ditungguin mami." Aurel mengangguk, lalu menutup bukunya.

__T&D__

Angel tengah berada di toko yang menjual berbagai permainan anak. Dia menyusuri rak yang dipenuhi boneka berbagai bentuk, warna, dan ukuran. Setelah memilih beberapa boneka merah muda dan cokelat, dia memasukkan pada keranjang besar.

Kemudian Angel menyusuri rak yang dipenuhi berbagai robot, mobil-mobilan dan pistol-pistolan. Setelah mengambil beberapa mobil-mobilan dan robot, Angel berjalan menuju kasir.

Langkah Angel terhenti saat melihat patung mini berbentuk malaikat tengah menggendong bayi. Tanpa ragu dia memasukannya ke dalam keranjang. Sebab patung itu mengingatkan dia pada seseorang.

Dia keluar dari toko itu sambil menenteng beberapa paper bag berisikan mainan yang tadi dibeli.

Dia berpapasan dengan Aurel yang baru keluar dari toko buku dengan menenteng satu kantung plastik berisikan buku cerita. Sepertinya semua sudah dibeli, mereka telah siap bertempur.

Pak Rudi, supir pribadi Angel langsung memasukan tas yang dibawa kedua gadis itu ke dalam bagasi. Kemudian mobil mereka meninggalkan gedung pusat perbelanjaan.

Angel mengambil patung malaikat yang tadi dibeli. Dia sengaja tidak menggabungkan patung itu dengan mainan yang lain, karena ini hadiah untuk orang yang spesial.

Aurel yang melihat Angel senyum-senyum sambil melihat patung malaikat ditangan, sontak bertanya, "Itu buat Elo ya?" Terka Aurel.

Waktu dan MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang