PART 7

31 1 0
                                    

Semesta itu penuh misteri, kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan ia lakukan

___T&D___

Jam sudah menunjukan pukul sebelas, tapi Aurel mendadak terkena insomnia padahal besok harus bangun pagi.

Sedangkan Angel sudah tertidur pulas sejak setengah sepuluh. Semua yang bisa membuat tidur sudah Aurel coba. Namun hasilnya nihil, dia masih belum bisa tidur.

Aurel mendengar suara lemparan batu dari teras. Dia bergegas memakai kacamata dan memberanikan diri mengecek apa yang sedang terjadi.

Dia tidak tega membangunkan Angel yang terlihat kelelahan.
Padahal rumah Angel dilengkapi dengan satpam, jadi bagaimana bisa ada orang tak dikenal masuk malam-malam begini? Aurel membuka pintu kaca yang terhubung dengan balkon, tapi tidak ada satu pun orang yang terlihat.

Ada batu dengan gulungan kertas yang terikat. Dia memisahkan kertas dari batu itu dan membaca tulisannya.

KAMU TERLANJUR BERURUSAN DENGANKU, JADI SELAMAT MENIKMATI PERMAINANNYA.

Dia terlonjak kaget melihat tulisan itu, tapi mencoba berpikiran positif mungkin hanya kerjaan orang iseng.

“Aurel ngapain di sini?” Mendengar suara dari belakangnya membuat dia berbalik badan.

Angel berdiri di pintu kaca dengan wajah yang terlihat sangat mengantuk dan rambut acak-acakan.

Dia menyembunyikan kertas di belakang punggung, “Cuma nyari udara segar,” ujar Aurel.

“Malam-malam kok nyari udara segar yang ada malah masuk angin,” gerutu Angel.
Aurel hanya menyengir,
“sekarang mending masuk terus tidur lagi.” Angel mengangguk.

Saat akan membalikan badan dia memperhatikan sebelah tangan Aurel yang disembunyikan. “Apa yang Aurel sembunyiin?”selidiknya.

“Ngga ada apa-apa.” Dia menunjukan senyum paksa agar Angel percaya, tapi gadis itu tidak akan percaya semudah itu.

Dia menarik tangan kiri Aurel dan mengambil kertas di dalamnya, “terus ini apa?”

Melihat Aurel yang tidak membalas pertanyaannya, dia segera membuka dan membaca kertas itu.

“Rel, siapa yang ngirimin ini?” kagetnya.

“Aku juga ngga tahu. Tadi ada yang lempar batu ke balkon, aku cek dan nemuin kertas ini diikat sama batunya. Kamu ngga usah khawatir paling hanya kerjaan orang iseng,” jelasnya.

“Pak satpam gimana sih? kok ada orang ngga dikenal bisa masuk ke rumah, tengah malam lagi. Pasti kerjaan mereka cuma tidur,” geram Angel.

“Udah, kalau mau marah-marah besok aja, sama orangnya langsung. Sekarang mendingan kita tidur lagi.”

Angel menghela napas, tetapi tetap mengikuti perkataan Aurel. Mereka kembali tidur dengan nyaman hingga pagi menjelang.

__T&D__

Angel terus menggerutu sepanjang perjalanan menuju mobil, seakan memarahi satpam-satpam tadi pagi belum cukup baginya. Padahal gadis itu tidak biasanya seperti ini, mungkin sedang mengalami perubahan hormon.

“Pokoknya Aurel ngga boleh jalan sendirian, kalau ancaman itu beneran gimana? Kita harus lapor polisi.” Melihat sahabatnya kebingungan sendiri membuatnya terkikik geli.

“Kamu ngga perlu khawatir. Aku yakin semalam hanya kerjaan orang iseng. Lagian tulisannya juga belum masuk ancaman, tenang aku bakal baik-baik aja.” Aurel mencoba memberi pengertian pada Angel.

Waktu dan MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang