2. double shock

7.6K 997 87
                                    

di kelas x ips 1, Anaya Chaeyoungi sedang asik nontonin music video BTS yang terbaru.

"wih, yang itu tuh mirip gua," ujar Felix Nathan yang sudah duduk di samping naya.

naya menatap sinis felix, "ih beda gilaaa."

"liat aja mukanya, ga ada bedanya sama gua." felix ngotot.

seilana nabilla yang sedang menenggelamkan wajahnya di meja langsung menengadah, "lu berdua kalo mau ribut jangan di sini ngapa, ganggu gue tidur aja, heran." omel seila menghadap ke belakang.

felix sama naya langsung kicep dan saling liat-liatan.

"elu sih," naya menyenggol lengan felix.

seila kemudian menghadap depan, dan ingin menenggelamkan wajahnya lagi,

"sei sei, ANTER GUA KE KELAS IPA 2 YOKK!"

"allahu eunbin, gua mau tidur aja ga jadi jadi ya," omelnya ke eunbin, maklum, semalem sei abis begadang nonton drakor.

aliani eunbina malik, atau yang biasa di sapa dengan ayi ini menghampiri bangku sei, "ayok bentar aja,"

"yi sama gua aja yuk," tawar arsya hyunjin yang kebetulan lewat.

seila menjentikkan jarinya, "nah! sama arsya sana." ucap seila kemudian melanjutkan tidurnya.

eunbin mengangguk kemudian langsung merangkul arsya, "yuk!"


━━━


di perjalanannya menuju ipa 2, arsya hyunjin dan eunbin bertemu dengan si lelaki hangat, jinyoung ajun mahendra.

"jun!"

ajun membalikan badannya, menunggu arsya dan eunbin menghampiri dirinya.

"mau kemana?" tanya ajun hangat.

"ayi mau ke kelas lo, gua titip ya," ujar arsya, menepuk bahu ajun kemudian pergi meninggalkan dua insan itu.

"mau ngapain ke kelas?"

"maen lah, apalagi." jawab eunbin cuek.

"kita pensi kapan sih, lama banget kayaknya, dari dulu ngomongnya pensi mulu, tapi ga kejadian."

ajun berpikir sebentar, "gua juga ga tau sih, katanya sih bulan depan, tapi belum ada kabarnya juga, masih bingung."

kedua insan ini kemudian mulai menaiki tangga, sebentar lagi sampai.

angin berhembus kencang saat mereka sampai di atas tangga terakhir,

"ADUHH duhHh," eunbin mengerjapkan matanya cepat, sepertinya debu masuk ke dalam matanya.

ajun panik, "eh eh jangan di kucek."

"sini"

ajun dengan sigap menangkup wajah eunbin, kemudian meniup mata eunbin dengan pelan.

eunbin memainkan bola matanya kesana kemari, enggan bertatapan langsung dengan ajun.

"lu nya diem dong," perintah ajun.

kini mata eunbin bertemu dengan mata ajun, perasaan ini muncul lagi dan lagi di dalam tubuh eunbin.

"ah udah, gua ga kelilipan lagi," eunbin mendorong pelan tubuh ajun menjauh, lalu pergi lebih dulu meninggalkan ajun yang masih berdiri di atas tangga.

sepertinya ajun semakin membuat eunbin jatuh terlalu dalam. lagi.






━━





arsya hyunjin yang tadinya ingin pergi ke kantin mengurungkan niatnya karena melihat ada arkana jeno yang sedang duduk di kelas ips 3, yang merupakan kelas para begundal seperti haechan, sanha dan lainnya.

"woi no, ngapain?" sapa arsya, kemudian duduk di atas meja.

jeno hanya mengarahkan matanya ke haechan, sanha, dan eric yang sedang main gagaruda yang kalah mukanya di coret pake bedak milik somyi, yang pasti somyinya lagi ga ada di kelas.

hingga haechan berdiri kemudian menggaet tangan arsya, "anterin gua ke toilet bro."

"ih ogah, gua baru duduk, anjing." tolak arsya.

ujung-ujungnya arsya sama sanha tetep nganterin haechan, sekalian mau ke kantin.

eric, yang tadinya gelepohan di lantai langsung bangun duduk di kursi samping jeno.

"no, lu kenal nancy?"

"nancy anak theo?"

eric terkejut, "nancy anak theo juga? anjir pantes cantik gitu."

jeno mengangguk "kenapa?"

"lu suka ya?" tanya jeno lagi.

"eng..engga....engga, gue cuma nanya." elak eric

jeno hanya tersenyum melihatnya, "tapi sori nih ric, gue temenan sama haechan dari dulu, haechan juga suka sama nancy."

eric membesarkan matanya, "apasih gue cuma nanya, bukan berarti gua suka."

jeno bangkit dari duduknya, "tapi rik, kata cewek gue nancy sukanya sama..felix." ujar jeno sambil menepuk pelan pundak eric.

eric syok, dua kali.










━━━







Waduh ric, sulit ini.

Hi! School ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang