taman kota dijadikan oleh aliani eunbina malik, alana heejin wijaya, dan bulan nakyung khalisya sebagai tempat rehat sejenak di jumat sore ini.
dengan langit yang mulai kejinggaan dan lampu-lampu taman mulai hidup, ketiganya duduk di atas rerumputan beralaskan kain motif kotak-kotak berwarna merah biru.
ketiganya masih memakai almamater berwarna kuning kebanggaan kampus, bertanda bahwa mereka memang barusan saja pulang ngampus.
"gilaaaaa!!! gue kayak udah setahun dah nggak nyantai-nyantai gini!" ujar ayi hiperbola sambil meregangkan tangannya.
"lebay, lo." celetuk lana yang duduk di sampingnya. "bulan yang anak fk biasa aja tuh."
sebagai balasan ayi hanya memutar bola matanya malas. "bulan, lo udah ada rasa-rasa mau mati nggak sih masuk fk?"
"pertanyaan macam apa sih ini, yi?" bulan terkekeh. "emang masuk akun pengin mati banget, yi?"
"lebay doang si ayi, mah." jawab alana. "lu kalo nggak mau capek nggak usah kuliah."
"lu punya dendam apa sih sama gue? hah? jangan sampe gue jambak ya rambut lo!" balas ayi kepada alana sensi. "ini lagi si ajun beli minum aja lama banget."
"asli, beli di new york apa gimana sih." sahut lana.
mendengar kata new york bulan langsung tersadar akan sesuatu. "eh ngomongin new york, arka sama naila apa kabar, ya?"
di tempatnya ayi mendengus. "udah deh nggak usah ngomongin pasangan itu bisa nggak sih, iri mulu gue bawaannya."
"iri karena nggak pernah dimanis-manisin kan lo sama ajun." alana menatap ayi iseng sambil menaik-turunkan kedua alisnya. selanjutnya yang lana lakukan adalah membuka kunci ponselnya untuk menelpon seseorang.
siapa lagi kalau bukan devano sunwoo adimas, kekasihnya. tanpa menunggu lama, sambungan telponnya langsung terhubung ke pemuda yang ada di seberang sana. "dimana, dev?"
"..."
"jemput aku di taman aja, ya."
"..."
"kamu kalo mau kesini sekarang juga gapapa, ada bulan, ayi sama ajun."
"..."
"oke, aku tunggu. hati-hati." akhir lana. selanjutnya gadis itu merebahkan badannya, ia kembali mendengus. "tapi kuliah emang secapek ini, sih. kaya gue kira bakal seru bangetㅡiya sih seru, tapi gitu, deh. paham kan lo semua."
bulan dan ayi menganggukkan kepalanya paham, memang benar sih, kalau dibilang seru juga, kuliah nggak seseru saat mereka SMA.
tapi beneran deh, saat kalian masuk kuliah, kalian pasti akan ngerasain kayak,
wow gue udah sejauh ini.
dan kuliah juga benar-benar membuat gue lebih mature, disiplin, bisa ngatur waktu, dan mulai nggak tertarik sama hal-hal yang akan membuat waktu yang gue punya terbuang sia-sia. beuh, sok banget gue.
kembali ke cerita. kini ketiganya sibuk dengan pikiran masing-masing, sejurus kemudian ajun datang dengan membawa dua bungkusan lumayan besar di tangan kanan dan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! School ✓
Fanfictiongen z | kisah pertemanan terbaik, di selingi kisah cinta serumit matematik. (!!) harsh words, crack ship, lower case ©tenderclouds, 2018