info yang diberikan oleh ajun jinyoung mahendra mengenai jangan lupa bawa topi, dasi, sabuk dan jangan memakai celana abu-abu ketat sepertinya tidak dihiraukan oleh anak-anak avengers.
buktinya, waktu upacara dimulai, ajun yang menjadi salah satu petugas upacara kini sedang menggeleng-gelengkan kepalanya, karena hampir setengah dari anak avengers masuk ke dalam barisan siswa/siswi telat dan tak tertib; arsya, devano, angkasa dan sanha termasuk di dalamnya.
melainkan, pacarnya ajunㅡaliani eunbinna malikㅡyang biasanya telat, kini sudah berada di barisan kelasnya. soalnya, tiap detik, menit, jam selalu diingetin sama mas pacar jangan bangun kesiangan dan kalau dilihat-lihat lagi, baju ayi keliatan baru, ngga ketat dan ngga pake flatshoes.
fokus menuju ke barisan di sisi kiri lapangan, tempat dimana siswa/siswi yang telat dan tidak tertib dibariskan.
"nyesel gue nebeng lo, dev." bisik angkasa ke pemuda di sampingnya yang tak lain dan tak bukan adalah devano sunwoo adimas.
"kan, udah gue bilang. kalo mau sama gue lama, soalnya gue suka bingung mau pake mobil yang mana kalo ke sekolah, kebanyakan." jawab devano disertai dengan wajah songongnya.
sumpah, seila yang berdiri di samping kiri devano rasanya pengen nge-tatar mulut cowok itu saking kesel dengernya.
"sombong beut lu jadi manusia, bangkrut mampus lu." sindir seila halus.
devano tak tinggal diam, ia membalas "kalo bukan temennya lana, udah gua jambak tuh poni kebanggaan lu."
"kalo bukan temen lana, udah gue jambak tuh poniㅡ" seila meniru cara bicara devano, "ga usah nyebut-nyebut nama lana lo, sadar diri. katanya mau berubah, masuk sekolah aja masih telat." tukas seila, ia melipat kedua tangannya di depan dada.
baru saja devano ingin membalas ucapan seila, pergerakannya tiba-tiba terintrupsi oleh kehadiran dari bu olaㅡguru ppkn yang merangkap menjadi guru bk, "kenapa telat?"
───
lagu young, dumb & broke milik khalid memenuhi kelas 11 ips 3 saat itu. siapa lagi kalau bukan eric yang yang menghidupkan lagu tersebut lewat speaker kelas yang sudah 3 kali disita oleh guru-guru karena sering mengganggu kegiatan belajar-mengajar kelas lain.
"kecilin gila, ric. sebelah bu risa." ingat sanha, kemudian ia duduk di samping eric.
pemuda yang sempat dibesarkan di los angeles itu langsung mengecilkan volume lewat ponselnya mengingat bu risa adalah salah satu guru yang kejamnya minta ampun.
eric lanjut memainkan ponselnya dengan serius sampai sanha memberhentikan kegiatannya lagi.
"geser dong, ric. gue ga kedapetan ac. anjing bener nih kelas panasnya minta disentil." ucapnya sambil menggeser bokongnya membuat eric risih, "di belakang aja lah sana, dit." tukasnya.
"ck, di belakang udah ada wak gengnya." sanha menghadap belakang menunjuk chika dan somi dengan dagunya.
"ya udah ga usah deket-deket juga." akhir eric, ia kembali memainkan ponselnya.
"ngapain sih? ga sayang kuota lu buka instagram mulu?"
"lagi nge-stalk cewe. tiba-tiba ada yang follow ig gue, tapi dia ga follow temen-temen cowo gue."
"coba gua liat, di private ga?"
eric menggeleng, ia menunjukkan halaman instagram sang gadis kepada sanha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! School ✓
Fanfictiongen z | kisah pertemanan terbaik, di selingi kisah cinta serumit matematik. (!!) harsh words, crack ship, lower case ©tenderclouds, 2018