11. siaran senin

3.5K 523 117
                                    

alana heejin wijaya berjalan di koridor dengan langkah lunglai, mata merah dan juga sembab. sekarang, menangis sampai malam adalah hobinya.

ia duduk di kursinya, disamping kursi milik shafa gowon andini. kemudian menuruh kepalanya di atas meja.

gowon yang tandinya lagi asik berkaca dan memoleskan liptint melihat ke arah alana "kenapa lu?" tanyanya masih serius di depan kaca yang memang disediakan kelas.

heejin menengadahkan kepalanya, menatap gowon nanar.

"ih sumpah ya, ngeri gue ngeliat lu. lu ga pake liptint ya? pucet banget bibir lu." ujar gowon sambil menyodorkan liptint miliknya "nih, mau ga?"

mata heejin langsung berkaca-kaca, kemudian terisak dan isakan nya semakin menjadi tangisan yang kencang, "shaf gua diputusin shaf huhu gua putus, gua jahat shaf huhuhu. gua harus gimana, gua masih sayang."

gowon terkejut, ia menghampiri heejin lalu menarik tubuh heejin ke pelukannya "ayo, ceritain ke gua pelan- pelan." ucapnya sambil mengelus punggung heejin pelan.












━━━











muhammad chani mahardika berjalan santai ke arah lokernya, untuk mengambil baju olahraga yang ia tinggal kemarin.

"lagi dan lagi." gumamnya sembari mencopot sticky note yang tertempel di bagian depan loker miliknya.

di sticky note itu tertera tulisan tangan ;

hai dika. selamat pagi.

"pagi." chani bergumam menanggapi.

aku bawa dua bekal lagi. satu untuk makan siang, satunya lagi untuk sore.
hari ini aku denger bakal ada rapat osis. semangat rapatnya.
maaf lokernya aku buka lagi, tadi aku minta duplikat kuncinya ke penjaga sekolah.

jangan lupa bahagia hari ini dan seterusnya.


salam hangat
mr.crab's daughter.







chani tersenyum gemas melihat sticky note tersebut, hingga tak sadar di sampingnya sudah ada satria jeongin albumi yang melihatnya dengan tampang aneh.

jeongin merangkul chani akrab, "anaknya mister kreb lagi ?" tanyanya sudah paham betul.

chani mengangguk "minjem pena dong sat."

jeongin meraba-raba saku seragamnya, "nih." ia menyodorkan pena dari dalam saku celana warna abu yang dipakainya.

chani dengan sigap mengambil pena tersebut, lalu mengambil sticky note miliknya dari dalam loker dan merangkai beberapa kata di atas kertas warna ungu muda.

"jangan ngeliat!" bentak chani ketika ia sadar jeongin sedang curi-curi pandang.

jeongin mendengus kesal. "lu risih ga sih bro, dikirimin ginian mulu?"

"engga, malah gua takut ngerepotin dia." ujarnya santai.

"gue kapan sih punya pengagum rahasia kayak lu, pengen juga gue."

Hi! School ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang