30. about love and lose

1.8K 173 46
                                    

(!!) hidupkan lagu di atas









───








beberapa bulan setelahnya, hari-hari mendekati ujian kenaikan kelas.

seorang pemuda bersurai hitam menyandarkan tubuhnya di loker miliknya sambil melipat kedua tangan di depan dada.

sesekali ia mengetuk-ngetuk sepatunya ke lantai. sepertinya sedang menunggu seseorang.

biasanya, seseorang yang ditunggunya akan datang ke sini pagi-pagi buta. sebelum murid lain datang ke sekolah. pikiran pemuda itu sudah kemana-mana.

apakah kata satria beberapa bulan yang lalu benar?

apakah mutiara lelah?

muhammad chani mahardika menggeleng-gelengkan kepalanya, menghalangi pikiran negatif masuk ke dalam kepalanya.

tepat setelah itu, suara sepatu perlahan-lahan mendekat ke arahnya. dika tersenyum penuh arti saat melihat mutiara shuhua saldana muncul di koridor sambil berjalan menunduk.

hingga sampai mutiara menaikkan kepalanya, ia tersentak karena melihat dika ada di sana. tersenyum ke arahnya.

hah? ngapain? mampus gue, gimana nih. mutiara bergumam dalam hati.

ia sampai menyembunyikan bekal yang dipegangnya ke belakang, agar dika tidak melihatnya. mau putar balik, tapi terlanjur dilihat dika. jadi, mutiara memutuskan untuk jalan terus saja.

sampai akhirnya mutiara tepat berjalan di hadapan dika, pemuda itu berdeham. membuat mutiara menoleh.

"eh, dika?" mutiara tersenyum aneh "ngapain?"

dika yang sebelumnya bersandar pada loker kini berdiri tegak, namun kedua tangannya masih terlipat di depan dada. "nunggu lo."

"hah, kok gue?" mutiara menunjuk dirinya sendiri.

dika terkekeh, lalu mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala mutiara. tidak sadar tindakannya itu dapat membuat hati seorang gadis berantakan.

"telat, nih. biasanya jam 6 bekalnya udah ada."

mutiara menelan ludahnya, kemudian berkata lirih, "lo tau?"

"tau. dari awal gue tau semuanya." dika mengambil napas dalam-dalam sebelum menghembuskannya "gue takut aja, kalo gue bilang tau dari awal, lo pasti bakal berhenti untuk perhatian ke gue.

"gue makasih banget sama lo, shu, karena hari-hari gue yang harusnya sulit jadi ga sulit lagi gara-gara lo."

mutiara masih diam.

"you don't have to put that lunchbox secretly now." lagi-lagi dika tersenyum "ga usah repot-repot bangun subuh untuk buatin itu ke gue." ia menunjuk kotak bekal yang sedari tadi mutiara sembunyikan.

"maksudnya?"

"udah selesai sembunyi-sembunyinya. lo ga usah sembunyi-sembunyi naro bekal di loker gue, dan gue, ga perlu sembunyi-sembunyi nyimpen perasaan sayang gue ke lo."

alis mutiara bertaut, ia kebingungan. namun sebelum mutiara membuka mulutnya, dika melanjutkan ucapannya lagi.

"karena selain butuh asupan nasi, ketua osis kaya gue juga butuh banget asupan cinta."

"hah?" mutiara masih bingung "maksudnya, kita, anu, hah? apa? kenapa?"

dika tertawa melihat tampang mutiara saat itu "we are officially official now."

Hi! School ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang