seilana nabilla menggerutu kesal sebab ponsel miliknya yang seharusnya dipakai untuk memesan ojek online mati begitu saja karena habis baterai.
"seharusnya gua nerima tawaran eunbin sama samuel tadi." gerutunya kesal.
gadis berponi ini mengalihkan kepalanya kesana dan kemari berharap masih ada beberapa orang yang dikenalnya, meminta tolong untuk mengantarnya pulang.
gadis ini berjalan menuju depan gerbang sekolah, sembari menggigit kukunya. khawatir.
tetapi ke khawatiran nya tidak bertahan lama, pasalnya seorang berpostur tinggi dengan motor giginya kini berada di depannya.
pemuda itu membuka helm yang dipenuhi stiker miliknya.
"woi, drakor lovers. lu gamau pulang?, gerbang mau ditutup noh."
sei menatap pemuda itu sinis, "ajakin gua pulang bareng kek."
aditya sanha alyasa tertawa lebar, "lu mau bayarin bensinnya ga?"
sei menoyor kepala pemuda tinggi itu kuat-kuat "lu kalo mau nolong yang iklas dong."
sanha menganggukan kepalanya, kemudian menepuk motornya pelan "dah naek cepet, gua anter pulang. tapi besok traktir gua batagor bulek ya."
sei tersenyum puas, "nah, gitu dongg."
diperjalanan pulang sanha asik bernyanyi bermacam-macam lagu.
"sori nih sei, gua kalo bawa motor biasanya sambil nyanyi." ujarnya sedikit berteriak.
"iya iya ngerti gua, anak band mah beda." balas sei sambil tertawa.
gadis ini menganggukkan-anggukkan kepalanya dan bergumam juga mengikuti irama lagu zona nyaman yang sedang dinyanyikan oleh sanha.
tanpa alasan yang jelas, sei tertawa kecil, lalu menoyor kepala sanha yang ditutupi oleh helm dari belakang.
"woi, kalo gue oleng terus kecelakaan gimana. gua belum mau mati." protes sanha kesal.
"lu ketemu dari mana sih stiker beginian?"
"dari korea." jawab sanha asal lalu melanjutkan nyanyian nya yang sempat terputus tadi.
sei menggelengkan kepalanya prihatin pasalnya stiker yang tertempel di helm pemuda itu sangat aneh.
contohnya ada stiker, motor aing kumaha aing, aku kerja keras karena aku sadar aku ga punya tuyul, lebih baik oper gigi dari pada sakit gigi, enaknya naik motor kalo hujan ga kepanasan kalo panas ga kehujanan, dan stiker lainnya yang aneh-aneh.
sei menahan tawanya, tak sadar bahwa sanha sedari tadi memperhatikannya lewat spion.
"kalo ketawa mah ketawa aja, seneng gua bisa bikin orang bahagia." celetuk sanha santai.
gadis itu menundukkan kepalanya kemudian menutup bagian depan helm nya, menyembunyikan rona merah di pipinya sebab perkataan sanha tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! School ✓
Fanfictiongen z | kisah pertemanan terbaik, di selingi kisah cinta serumit matematik. (!!) harsh words, crack ship, lower case ©tenderclouds, 2018