Prolog

30.8K 1.1K 19
                                    

Divote dulu. ;)

Argata Levin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Argata Levin

Arletta Cauren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arletta Cauren

Arletta Cauren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih muda. 😅

***

Arletta mendengus gusar. Sedari tadi ia tidak bisa mendapatkan posisi duduk yang baik atau lebih tepatnya ia tidak bisa mendapatkan tempat duduk yang baik untuk membuka kopelannya. Posisi duduknya saat ini memang tidak menguntungkan, tempat duduknya tepat di depan meja guru dan membuatnya sulit melakukan pergerakan.

Sedikit-sedikit ia mulai membaca kopelannya. Ia kembali menarik roknya agar kertas yang ia sembunyikan dibalik roknya terlihat.

"Mulus, bro!"

Arletta tersentak mendengar suara bass itu. Ia menoleh ke samping dan melihat Levin sedang menatapnya dengan seringai yang menghiasi wajahnya. Arletta sangat tahu jika Levin sengaja berteriak untuk menghancurkan rencana 'ngepek'nya. Ia mendelik pada Levin.

"Ada apa Levin?" Tanya guru berkacamata didepan Arletta.

"Tadi ada yang mau pamer paha Bu." Jawaban Levin lagi-lagi membuat Arletta melotot padanya.

"Apa maksud kamu?" Tanya guru itu lagi.

"Tadi ada anak kecil pamer paha ayam goreng Bu. Kepala tuh bocah mulus banget bu, kayak jalan tol." Jawab Levin dengan santainya.

Darts With The BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang