《Part IX》

51 16 4
                                        

Hari-hariku aku habiskan di kamar tak lama kemudian datang ayahku memanggilku dan menyuruhku mengganti pakaian ku dengan rapi karena jenazah adikku telah tiba, Aku mengatakan "Ayah tunggu aja di luar aku akan menyusul" jawab ayah "Iyya nak kamu jangan larut dalam kesedihan" aku cuma mengangguk saja. Setelah ayahku keluar aku mengambil sweter di lemariku dan memakai hijab sepertinya kakiku tidak sanggup melihat saudaraku yang berbaring dan di bungkus oleh kain kafan, tetapi aku memberanikan diri saat ku buka pintu kamarku terdengar banyak tangisan kehilangan bukan tangisan bahagia yang aku impi-impikan; "Aku melihat ibuku menangis histeris matanya sudah sembab oleh banyaknya tangisan yang ia keluarkan aku ingin menghapus air mata tersebut, tetapi aku saja tidak bisa menghapus air mata ku sendiri aku rapuh di hadapan jenazah saudaraku aku cuma bisa menangis".

"Different World"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang