《Part XXXXXVI》

5 1 0
                                        

Periuk......periukkk....periukkkk
( suara burung)
Kubuka mataku ternyata diriku tertidur dan sampai juga di kota pekalongan. Kubuka kaca mobil dan angin tersebut menerpa diriku, kurasakan embun menerpa wajahku. Aku merasakan ada yang hilang, ternyata aku kehilangan separuh kebahagiaanku bersama Sakir. Tetapi biarlah kenanganku bersama dia kujadikan arsip ceritaku nanti yang akan kuceritakan kepada seseorang yang aku cintai.

Setelah lama perjalanan mobil ayahku berhenti di sebuah kompleks ternyata nantinya aku akan tinggal di sebuah kompleks.

"Ara janganlah sedih aku yakin kamu akan dapat orang yang lebih baik daripada Sakir" Ucap Jems

"Iya Jems mudahan-mudahan itu yang aku harapkan" Ucapku

Kusegera bereskan barang-barangku untuk turun dari mobil dan masuk ke rumah tersebut.

Rasanya rumah itu nyaman bagiku apalagi kata Ayahku bahwa kamarku paling atas sekali.

Dan Ayahku juga menyiapkan teropong untuk melihat beberapa bintang yang indah di langit malam.

Kulangkahkan kakiku ke arah kamarku yang amat banyak anak tangga yang ku lalui.

"Ara tidak usah murung lagi tersenyumlah lagi pula besok kan kamu memasuki sekolah baru nantinya, dan aku yakin pasti kamu akan dapat teman lebih baik yang akan bisa menjadi kekasihmu pula" Ucap Jessicca

"Iya, Jess" Ucapku

Kuatur semua barang-barangku, bonekaku , bingkai fotoku semuanya sesuai yang kuingankan.

Setelah sudah kubersihkan bekas debu di jendela. Setelah itu, kurebahkan diriku ke kasurku. Dalam benakku hanya berpikir "Apakah besok aku bisa dapat sahabat atau lebih dari sahabat?"

Lama kelamaan ada suara ketukan pintu kamarku, kubangunkan badanku untuk membukanya; Ternyata ibuku ia menyuruhku turun karena ada tetangga yang ingin berkenalan dengan keluargaku.

"Kubersihkan dulu diriku baru aku turun ya bu" Ucapku

"Iya nak ibu tunggu kamu di bawah ya" Ucap Ibuku

Setelah bersih-bersih kucari pakaiannya yang sopan buat diriku. Setelah berpakaian aku ikat rambut ku dulu.

Setelah selesai kulangkahkan kakiku ke bawah, kuberpikir "siapa ya tetangga yang ramah tersebut?"

"Ara dia pasti baik aku yakin pasti kamu betah dengan anaknya wkwkwkk" Ucap Jems

"Eh Jems kamu juga" Ucapku

Setelah sampai di anak tangga terakhir diriku hanya bisa diam, ternyata ia bersama Anaknya.

"Nak sini nak duduk" Ucap Ibuku

Kumenghampiri Ibuku dengan wajah tertunduk,karena malu.

Hatiku sangat malu karena ada seseorang pria yang selalu melihatku.

"Nak nama kamu siapa?, kalau nama anak ibu ini namanya Ray" Ucap Ibu Ray

"Namaku Ara bu senang berkenalan dengan ibu dan keluarga ibu" Ucapku

Kurasa pikiranku hanya seperti adegan perjodohan saja.

Tiba-tiba Ray mengajakku salaman ku balas salaman tersebut.

"Ara ciee kamu dapat teman baru ciaa" Ucap Jessicca

"Hmm, kamu juga Jess" Ucapku

Setelah perkenalan tersebut keluarga Ray pamit pulang.

"Nak besok kamu masuk sekolah di SMA NEG 04 Pekalongan" Ucap Ibuku

"Iya bu" Ucapku

Diriku hanya berpikir gimana kondisi sekolahnya ya? Apakah aku akan dapat seseorang yang dapat memahamiku?

"Different World"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang