Arghhhhhh........arghhhhh.....
(Suara teriakan jessicca)
Aku tiba-tiba terkejut dengan teriakan jessicca ia telah melihat yang terjadi kepada sakir.
Hatiku merasa takut kehilangan sahabatku itu, kumajukan niatku menyelamatkannya bagaimanapun resikonya itu urusan belakang.
"Ara optimis saja kamu pasti bisa" ucap Jems
"Oke siap jems" jawabku
Jessicca menyuruhku menghitung sampai 3, tiba-tiba kulihat jasadku terkapar begitu saja di lantai.
Jasadku yang terkapar begitu saja kuacuhkan, kusegerakan mencari Sakir yang dalam bahaya itu.
Sakirrrr...sakirrrrrrr...kirrrrr kamu dimana????
(Suarakuuu mencarinya)
Di situ di mana kulihat wajah asli sahabat Arwahku, ternyata mereka hancur; "Aku gak boleh takut " kerutu dalam hati.
Kuberjalan melewati beberapa Arwah yang kulihat sangat menyeramkan.
Di arah kejauhan kuliat Sakir terkapar, kuberlari ke arahnya.
Kubangunkan Sakir, tetapi ia tak bangun-bangun; Rasanya di situ pikiranku penuh dengan ketakutan.
Tiba-tiba Jessicca dan Jems datang membantuku, Ia segera membantuku membawa Sakir keluar dari di mensi itu.
Setelah ku keluar dari di mensi tersebut rasanya semua rasa khawatirku hilang.
Tetapi Sakir baru siuman dari pingsannya, Ia sadar penuh ketakutan saya berusaha membuatnya tenang.
Sakir hanya kaget dengan semuanya, rasanya aku kasihan terhadap apa yang di alami sahabatku.
"Tenanglah Ara, Sakir hanya kaget dengan semua kejadian ini" ucap Jems
Kutenangkan pikiranku bersama Sakir, kuberpikir sejenak ternyata di mensi lain itu ada?
KAMU SEDANG MEMBACA
"Different World"
Mistero / Thrillerit's better to have a different friend of the world that never hurts like a human being.
