Hari ini kuberangkat sekolah dengan cepat entah ini jam berapa udara di luar rumah sangatlah dingin ku buat sarapan dengan sendirinya, Lama kelamaan ku langkahkan kakiku kehalaman samping rumahku untuk mengambil sepedaku lalu kugayuh ke luar dari halaman udaranya sangat dingin sejuk beginilah rasanya pagi ini kecerian di raut wajahku kembali.
Sambil kugayuhkan sepedaku ku menyayangi lagu sesuai dengan umurku tiba-tiba entah kenapa kupirkan teman sebangku ku ada apa denganku? Jessicca berkata "kayaknya kamu akan bersahabatan dengan laki-laki itu";Jems menyambung cerita dari kakaknya "Iya Ara aku prediksikan kamu akan bersahabat dan akrab segera dengan teman bangkumu itu", kuberkerutu dalam hati untung saja kedua sahabatku itu hanya arwah yang cuma aku yang bisa melihatnya.
Setelah kulama-lama menggayuh sepeda ternyata kayuanku mulai hampir sampai sedikit lagi di sekolah, akhirnya sampai juga walaupun kuberangkat begitu cepat tapi kondisi sekolah agak ramai di pandang; kuparkirkan sepedaku di halaman sekolah di bawah pohon rindang kulangkahkan kakiku ke kelas.
Pikiranku terus mengambang bagaimana ya kedekatanku sama teman sebangkuku itu apakah aku bisa lebih dekat?, Kuberkerutu terus dalam hati di dalam pikiranku mengambang kumenabrak seseorang ternyata teman sebangkuku, Dia menyapaku "Hay Ara pagi" balasku dengan senyuman saja lalu kuberanjak pergi dari hadapannya Jessicca langsung menyambar "Ara kamu harus berani dong bertutur kata sama sesamamu" Jems menyambung lagi "Cemen ni Ara kemana kamu gak berani si lebih berani sama kita yang hanya arwah", balasku "Aku sudah terbiasa denganmu berdua bukan dengan manusia kamu berdua yang mengertiku walaupun kalian arwah tapi kalian membawa kebahagian" Jessicca dan Jems hanya diam ia mengerti keadaanku.
Kuletakkan tasku di kursiku suasana kelas belum ramai kuliat-liat sekeliling kelas kumulai beradaptasi dengan suasana kelas ini, lalu lama kelamaan ku perhatikan muncul di balik pintu teman sebangkuku ia berkata "Ara ayo mutar-mutar daerah sekolah?" Jems berkata "Ayolah Ara terimalah untungnya Jems cuma aku yang bisa lihat, Kubalas perkataan teman sebangkuku cuma dengan anggukan saja di sekolah aku puasa berbicara hehe ginilah aku terbiasa adaptasi dengan arwah tetapi jangan salah bersahabat dengan arwah itu lebih baik dia gak akan nyakitin.
Sejak ku berkenalan dengan Jems dan Jessicca duniaku mulai penuh dengan mistic sampai kumenyukai berbau mistic seperti ini, Teman sebangkuku hanya berjalan seirama denganku ia terdiam sejenak lalu berkata "Ara kamu punya saudara?" Aku hanya terdiam ingin meneteskan air mata kutahan terus tetapi akhirnya jatuh juga "Ginilah akunya bukan cengeng tapi air mata yang menjadi saksi bila sakit yang tak bisa terucapkan oleh mulut, Gimana ya tanggapan teman sebangkuku tentang kumeneteskan air mataku?.
Teman sebangkuku itu terpaku dan bertanya-tanya kepada ku "kenapa kamu Ara?" Ku bisa terus meneteskan air mata ku pergi dari teman sebangkuku itu balasku "Aku butuh waktu untuk sendiri", kulangkahkan kakiku menghindar dari dia Jems berkata "Ara gak usah sedih kamu gak kesepian Aku dan Jessicca tetap ada" Jessicca menghapus air mataku dari mereka berdua ku belajar kebersamaan; Kuberkerutu dalam hati "Kubahagia dengan mereka berdua walau mereka hanya arwah yang berkelana tapi mereka antik bagiku".
KAMU SEDANG MEMBACA
"Different World"
Misterio / Suspensoit's better to have a different friend of the world that never hurts like a human being.
