《Part XXXXIV》

9 2 0
                                    

Kring....Kring....Kring
(Suara kring" sepeda)

"Ara,Ara,Ara?" Kata Sakir

"Iya kenapa kamu ada di depan rumahku?" Jawabku

"Ara yuk kita ke taman, naik sepeda bareng aja" Kata Sakir

"Oke Sak, tunggu aku turun dulu" jawabku

Kulangkahkan kakiku turun dari tangga kusimpan surat untuk Ibuku, karena Ibuku lagi keluar bersama Budeku.

Kulangsung keluar di halaman lalu naik di belakang Sakir, Sakir senyum-senyum entah kenapa ni anak?.

"Hmm... cieee Ara mulai ada rasa ya?" Kata Jems

"Apaan sih, tidak Jems lagi pula aku hanya teman dengannya" jawabku

Sakir mengatakan pegangan ya, kita let's go!!!! Di perjalanan kita bernyanyi-nyanyi ria. Aku dan Sakir berhenti sebentar untuk membeli es krim.

Kulanjutkan perjalananku sama Sakir, Ia membawa sepeda sangat ngebut.

Tidak lama kemudian sampai di taman, kuturun dari sepeda; apa yang mau kamu buat di sini Sak?.

"Ara ada yang mau aku sampaikan" katanya

"Apa Sak, kalau kamu punya masalah berbagi denganku"jawabku

"Ara gini aku mempunyai sakit parah, sakitku dari umur 3 tahun" katanya

"Apa!!!!!, kamu sakit apa Sak?" Jawabku

"Aku sakit Leukimia" jawabnya

"Ara kamu mau jauhhi aku karena sakitku?" Jawabnya lagi

"Tidak Sak aku tidak seperti mereka yang meninggalkanmu, karena sakitmu teman gak mandang fisik" jawabku

"Terima kasih Ara" jawabnya dengan tangisan

Ku kaget dengan sakit yang di derita oleh Sakir temanku, ia kuliat kuat menjalani cobaan yang cukup berat aku akan menjadi bahunya sekarang, bersama Jems Dan Jessicca.

Kuhapus air mata Sakir yang tak pantas jatuh di pipinya itu, ia temanku yang kuat aku belajar dari dia tentang kuat dalam kehidupan.

Aku sekarang sudah paham bahwa tidak semua orang yang ceria bahagia, ternyata ia menutupinya dengan keceriaan.

Sekarang aku paham dengan kehidupan; aku di ajari oleh kehidupan yang Sakir jalani dan Jessicca Jems setia kepadaku.

Tidak mau kehilangan mereka bertiga, terlanjur nyaman dengan mereka.

"Different World"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang