Part 17

2.3K 100 31
                                    

"Ketahui Nar, Siapapun yang menghalangiku untuk mendapatkan Suho akan aku Singkirkan. Lihat saja kau akan lenyap ditanganku".-Batin Nayeon sambil menghapus air matanya yang jatuh.

++Part 17+++

Setelah kejadian Nayeon menyatakan bahwa ia mencintai Suho. Suho tak habis pikir dengan Nayeon,bagaimana bisa Nayeon mencintainya sedangkan ia saja menganggap Nayeon sebagai adiknya. Sekarang ia berada diruang kerja, Ia sedang malas bertemu dengan Nayeon tapi malu bertemu dengan Nara. Dia merasa bersalah sekali karena telah mengabaikan Nara tadi Siang.

***

#Nayeon Pov On

Sekarang ia sedang menghubungi seseorang sejak tadi, Tapi hingga sekarang orang yang dihubunginya tidak mengangkat panggilannya.

"Shit, Kemana anak itu".
Umpat Nayeon pada seseorang yang dihubunginya sejak tadi.

"Awas saja kalau sampai tidak diangkat, Lihat saja kau".
Kata Nayeon dengan Emosi. Sampai pada akhirnya orang yang dihubunginya mengangkat.

"Shit, Kenapa baru diangkat".

"..."

"Sudahlah aku tak peduli dengan kegiatanmu itu, Aku ada tugas penting untukmu?".

"..."

"Tugasnya berbeda dari yang kemarin, Kita bertemu saja".

"..."

"Besok, Jam 7 Pagi ditempat biasanya".

"..."

"Bye too".

Setelah memutuskan hubungan telepon itu, Nayeon langsung tersenyum Smirk sambil memandang Foto Nara yang ada ditangannya.

"Lihat Saja Nar, Riwayatmu sebentar lagi akan berakhir ditanganku".-Batin Nayeon sambil menyobek foto Nara.

#Nayeon Pov Off

***

Hari ini Nara maupun Suho belum ada yang berbicara. Entahlah mungkin dampak masalah tadi malam, menyebabkan mereka berdua tidak mau berbicara dan malah canggung. Suho sudah berangkat kekantor pagi-pagi buta.
Sedangkan Nara yang tau hal itu hanya diam saja, Ia tak marah kepada Suho. Hanya saja ia ingin memberi waktu kepada Suho untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dulu.

Nara yang masih duduk dibalkon kamarnya, melihat Nayeon pergi entah kemana dengan mengendarai mobilnya. Nara yang melihatnya merasakan ada hal yang ganjil, Ia langsung bergegas turun kebawah, Setelah Nayeon pergi.
Ia bergegas mengikutinya dengan menaiki Sepeda, Karena Nara ingin pengintainya tidak diketahui.

Ia melihat Nayeon berhenti didepan Sebuah Cafe yang Sepagi ini sudah buka. Nayeon memasuki Cafe tersebut. Sebelum masuk Nara memakai topi dan masker agar ia tak diketahui oleh tuh orang.
Nayeon bertemu dengan Seorang Pria, Entahlah Nara tak bisa melihat mukanya karena Laki-laki itu duduk membelakanginya. Ia mengambil duduk agak dekat mereka agar dapat menguping pembicaraan mereka.

"Heyyy Nayeon, Aku merindukkanmu".
Ucap Pria itu ingin memeluk Nayeon tapi ditepis olehnya.

"sudahlah tak usah memelukku, Aku jijik denganmu".
Kata Nayeon memasang ekspresi datar.

"Jijik kau pikir aku Sampah".
Ucap Pria itu membela dirinya.

"Bukan tapi kau lebih dari pada itu".
Kata Nayeon sambil memasang wajahnya yang judes.

"Sudahlah tak usah menghinaku, Tugas apa yang kau ingin beri padaku".
Tanya Pria itu pada Nayeon.

"Aku ingin kau membunuh Wanita ini".
Kata Nayeon sambil memberikan Selembar foto pada Pria itu.

Psikopat Cinta 💦[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang