Part 37

1.4K 72 10
                                    

"Sebaiknya Kita Makan dulu Nar". Ucap Aldan memilih untuk melanjutkan Makannya, begitu juga dengan Nara.

+++Part 37+++

Tinggal Sehari lagi Pernikahaan mereka, Nara dan Aldan berada dirumah mereka masing-masing.

Mereka berdua memutuskan untuk memisahkan diri, Mereka memilih untuk mempersiapkan diri masing-masing.

Berbeda dengan Aldan yang Malam ini merasa grogi dan Tegang mengingat hari esok merupakan Hari yang akan selalu dikenangnya sepanjang Umurnya nanti.

Sedangkan Nara merasakan biasa saja, Bahkan Pikirannya dipenuhi dengan Ketakutan akan Hari besok. Ya, dia takut Suho akan menganggu berlangsungnya acara pernikahaannya dengan Aldan.

Dia sangat mengenal siapa itu Suho. Suho tidak mungkin melepaskan apa yang dia inginkan, Sebisa mungkin dia akan berusaha untuk mendapatkan itu walau harus dengan cara tersadis sekalipun.

Rasanya Nara ingin bercerita semua tentang Suho yang mengancam beberapa hari lalu, disertai dengan perlakuan yang Suho lakukan padanya.

Tapi rasa takut mendominan Nara, Jadinya dia memilih diam saja. Seakan-akan semua baik-baik saja.

Nara yang sudah terlalu pusing memikirkan masalahnya memilih untuk tidur saja. Dia harus kuat menghadapi hari esok, apapun yang terjadi dipernikahaannya nanti dengan Aldan.

*.*.*

Hari ini adalah Hari yang akan selalu dikenang oleh Aldan. Aldan Sudah siap dengan balutan Jas yang melekat dengan Sempurna di tubuhnya. Aldan pun telah bersiap menuju tempat pernikahaannya dengan Nara.

Berbanding terbalik dengan Nara. Saat ini dia tengah gelisah disertai panik, Namun dia menyembunyikan itu semua dari orang disekitarnya.

Nara juga sudah siap dengan balutan Gaun Pernikahannya. Namun yang membuatnya Panik adalah Pesan singkat yang dikirim kepada dia.

Isi Pesannya memang Singkat tapi Nara tau makna dibalik Pesan itu dan siapa pengirim pesan itu walau nomornya tidak dia kenal. Pesan berikutnya pun kembali masuk.

"Menghitunglah".

Isi Pesan yang diterima Nara kembali. Sebelum Pesan itu ada dua pesan singkat yang lainnya. Isi pesannya, Kau Yakin, Aku tidak Janji.

Nara semakin khawatir dengan keadaan Aldan. Dia segera menghubungi Aldan, Namun hanya Suara Operator yang menyahut disana.

Pasti Ponsel Aldan dia matikan pikir Nara. Nara yang sedang Panik didalam Walk in closet rumahnya pun terkejut karna suara ketukan pintu.

Tok tok tok...

"Nara Apakah kau sudah siap, Sebentar lagi acara pernikahanmu akan dimulai". Ucap Minho sambil mencoba Pintu kamar mandi.

"Ah iya Oppa Sebentar Lagi aku siap. Tunggu aku diluar". Ucap Nara menyahut didalam. Sebelum keluar dia memperhatikan make up yang melekat diwajah. Untung saja tidak ada yang luntur masih melekat dengan baik.

Bergegaslah Nara keluar dari Kamar mandinya. Namun sebelum menutup Pintu Kamarnya, Ada pesan lagi yang masuk.

"Dimulai dari Sekarang".

Nara berusaha mengabaikan pesan itu. Dia bergegas menemui Minho Oppa yang ternyata sudah menunggunya didalam mobil.

"Ayo Eomma Sulan sudah tidak sabal beltemu dengan Papa". Ucap Suran berteriak dari dalam mobil.

Nara langsung memasuki mobil, Setelah itu mobil pun melesat menuju acara tempat pernikahannya.

Namun lagi-lagi ponsel Nara kembali berbunyi. Pasti Pesan itu lagi pikir Nara. Nara langsung melihat isi Pesannya.

"Waktu hanya 5 menit".

Nara berusaha mengabaikan pesan itu dia kembali menyimpan ponselnya ke dalam tas nya. Minho yang melihat gelagat Nara yang Aneh Pun bertanya.

"Ada apa Nar". Tanya Minho.

"Tidak ada apa-apa Oppa". Ucap Nara sambil tersenyum menutupi rasa takutnya.

"Tapi Kenapa kulihat kau tegang sekali saat menatap Ponselmu". Ucap Minho semakin membuat Nara gelabakan mencari alasan.

"Itu aku melihat salah satu postingan temanku Oppa". Ucap Nara sambil menghembuskan Nafasnya.

"Apa isi Postingannya". Tanya Minho masih penasaran.

Namun, Sebelum Nara menjawab pertanyaan Minho. Supir yang membawa mereka ke tempat acara berkata.

"Kita Sudah Sampai Tuan". Ucap Supir itu dengan Hormat.

"Tidak terasa ya. Terima Kasih,  Mari Nar kita turun". Ucap Minho sambil menggegam tangan Nara dan tangan satunya lagi menggegam tangan Suran.

"Holeee ketemu dengan Papa Al".

"Sulan sudah kangen dengan Papa". Ucap Suran berlari memasuki tempat acara. Suran langsung dibawa oleh salah satu Sepupu Aldan untuk duduk dibangku tamu.

"Nara Kau siap". Tanya Minho menatap Nara serius.

"Aku Siap Oppa". Ucap Nara sambil menggegam erat tangan Oppanya.

Saat memasuki tempat acara, Semua mata tamu undangan tertuju Pada Nara yang berjalan di altar dengan Anggunnya.

Para tamu tersenyum dan ada beberapa yang memuji Nara. Karna kecantikkan wajahnya.

Nara benar-benar gugup dia sangat takut akan isi pesan tadi. Waktu hanya 5 menit apa maksudnya coba, Apakah Suho memberinya waktu hanya 5 menit untuk membatalkan pernikahannya dengan Aldan. Mungkin itu maksud semua pesan Suho yang dia kirim pada Nara.

Tapi Nara bukanlah Perempuan yang akan melakukan itu. Mana mungkin dia membatalkan pernikahannya dengan Aldan.

Bisa kacau semuanya, Dia lebih memilih menerima semua konsekuensi daripada harus membatalkan Pernikahannya dengan Aldan.

Disaat Nara telah berada didepan Aldan. Genggaman Tangan Nara yang tadi digenggam Minho diserahkan Pada Aldan. Aldan pun dengan sambil tersenyum menyambut uluran genggaman tangan Nara.

Syukurlah ternyata Setelah selesai acara pembekatan Pernikahannya tidak terjadi apa-apa, Namun yang membuat Nara deg-deg kan adalah bagian Aldan akan menciumnya.

"Sekarang di persilahkan Pemerai Lelaki untuk mencium Pemerai Wanita". Ucap Pastor yang membekati mereka berdua.

Aldan langsung memeluk Pinggang Nara mengikis Jarak diantara mereka. Aldan juga menarik dagu Nara agar dia sedikit mendongkrak.

Nara hanya memejamkan matanya menunggu bibirnya dengan Aldan kembali bersatu lagi. Sebelum itu semua terjadi tiba-tiba terdengar suara dobrakan pintu yang sangat nyaring.

Brukk...

Saat Nara membuka matanya, Dia baru sadar bahwa semua orang yang ada diacara pernikahannya telah Pingsan semua bahkan Pastor yang membekati mereka berdua juga ikut pingsan.

Mata Nara tertuju pada Pintu yang telah rusak akibat dobrakan tadi. Dia menunggu siapa dalang dibalik semua ini.

Rupanya.....

-TBC



Maafkan Fitri yang lambat up🙏
Bukan bermaksud bikin readers nunggui 😢, Tapi Fitri juga beberapa minggu lalu Fitri lagi Sakit jadinya engga bisa ngetik.

Dan Maafkan Fitri yang bikin endingnya gantung sengaja😆 Biar Pada penasaran. Oh iya kalau pas acara pernikahan tadi ada yang salah komen aja💬.

Kasih semangat dong Fitri dengan Komen kalian💬😆😭. Ngemis komen nih daku:v.

Sekian Dan Terima Kasih
Assalamualaikum wr'wb
💙💚💛💜

Psikopat Cinta 💦[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang