"Amin Hyebin. Terima Kasih doanya". Ucap Nara membalas pelukkan Hyebin.
+++Part 28+++
Setelah 2 bulan menunggu, Akhirnya Nara dan Suho dinyatakan bercerai.
Entahlah saat ini perasaan apa yang dirasakan oleh Nara. Dia merasakan bahagia, Namun disatu sisi dia merasakan kesedihan.
Berbeda dengan Nara yang bingung dengan perasaannya. Suho benar-benar merasakan kehancuran yang teramat sangat. Setelah hakim resmi menyatakan Mereka bercerai.
Saat keluar dari ruang Sidang, Nara sama sekali tidak menoreh. Suho yang tersadar dari lamunannya, langsung mengejar Nara.
Dia tau pasti percuma saja memanggil Nara. Pasti Nara tidak akan mau menoreh.
Akhirnya Suho menarik pergelangan tangan Nara. Membuat Nara terhenti ditempat seketika. Hyebin yang berada disamping Nara, jadi bingung kenapa tiba-tiba Nara berhenti.
"Ada apa Nar". Tanya Hyebin pada Nara.
Nara langsung menoreh dan melihat Suho ada tepat dibelakangnya berdiri. Nara yang tau pasti Suho ingin membicarakan sesuatu yang pribadi akhirnya menyuruh Hyebin pergi duluan.
"Duluan Saja Bin, Nanti aku menyusul". Ucap Nara pada Hyebin. Dan ditanggapi Hyebin dengan Anggukan dan berlalu dari hadapan Nara.
"Ada apa Suho Ahjussi". Ucap Nara pada Suho tanpa menatapnya.
"Kau memanggilku dengan Sebutan Ahjussi lagi". Ucap Suho pada Nara.
"Ya, Memangnya ada yang salah". Ucap Nara tetap tanpa menatap Suho.
"Kalau berbicara tataplah lawan bicaramu Nar". Ucap Suho berharap Nara menatapnya.
"Sudahlah apa yang ingin Ahjussi bicarakan denganku". Ucap Nara malas berbasi-basi.
"Aku hanya berharap Semoga kau bahagia atas keputusan yang kau ambil Nar". Ucap Suho menatap Nara dengan tatapan sedih.
"Hmm". Nara hanya menanggapi dengan deheman.
"Ada lagi". Ucap Nara dengan Nada ketus.
"Dan satu lagi yang harus kau tau Nar, Aku berjanji setelah perceraian kita ini, Aku tidak akan menikah dengan siapa pun". Ucap Suho berharap Nara mau menatapnya.
"Jangan kau siksa dirimu sendiri Ahjussi. Menikahlah dengan Siapapun yang mau kau nikahi". Ucap Nara.
"Tidak akan bahkan sampai aku menghembuskan Napas terakhirku. Aku hanya berharap suatu saat nanti kau mau menerimaku lagi Nar". Ucap Suho diiringin dengan jatuhnya air matanya yang tidak diketahui Nara.
"Terserahmu saja. Yang penting kau Bahagia". Ucap Nara berlalu meninggalkan Suho, Yang masih setia berdiri ditempat yanh sama.
"Nara kau Pegang Janjiku itu, Aku jamin Janjiku kali ini tidak akan aku ingkari lagi". Batin Suho sambil tetap menatap Punggung Nara hingga menghilang dibalik pintu.
***
Setelah menunggu Nara hampir 10 menit, Akhirnya Nara masuk kedalam mobil Hyebin.
"Apa yang kau bicarakan dengannya". Ucap Hyebin bertanya pada Nara.
"Dia hanya berbicara denganku tentang hal yang tidak penting". Ucap Nara pada Hyebin.
"Benarkah, Tapi aku tidak yakin Nar". Ucap Hyebin menatap Nara dengan penasaran.
"Sudahlah Bin, Aku malas bercerita lagi". Ucap Nara menatap Hyebin dengan tatapan sendu.
Hyebin yang tidak ingin membuat Nara mengingat kenangannya dengan Suho. Akhirnya memilih diam saja.
.
Setelah menempuh perjalanan sekitar sepuluh menit. Akhirnya Nara dan Hyebin sampai di Bandara.
Hyebin pun Nara menunggu Nara hingga pesawat Nara berangkat. Sebelum Nara masuk untuk check In, Hyebin dan Nara berpelukkan dulu.
Untuk melepaskan rasa rindu yang akan mereka rasakan setelah Nara pergi dari Seoul.
"Nara Ku harap Kau bahagia nanti disana". Ucap Hyebin masih memeluk Nara.
"Ku harap Juga begitu Bin, jangan rindu denganku ya". Ucap Nara sambil melepas pelukkan dengan Hyebin.
"Tenang aku tidak akan rindu denganmu tapi kangen denganmu". Ucap Hyebin sambil tersenyum.
"Itu sama saja Bin". Ucap Nara sambil menahan tawanya.
"Baiklah yang terpenting kalau dedek bayinya sudah lahir beritahu aku ya. Nanti aku akan menyusul Ke New York". Ucap Hyebin sambil mengelus pundak Nara.
"Siap nanti aku akan memberitahumu, Ya sudah Bin aku pergi dulu ya. Bye". Ucap Nara sambil melambaikan tangannya pada Hyebin.
Dan dibalas Hyebin dengan lambaian tangan, Dan tersenyum. Hingga akhirnya Nara menghilang dari pandangannya.
"Semoga kau bahagia Nar, dan kau menemukan Ayah untuk Anakmu nanti". Ucap Hyebin setelah itu berlalu menuju mobilnya.
"Ku harap Keputusanku ini tidak salah Ya Tuhan". Batin Nara sambil memandang landasan pesawat dari jendela pesawat.
***
Setelah menempuh perjalanan berjam-jam dari Seoul ke New York. Akhirnya Nara sampai juga di New York.
Nara yang baru keliar dari bandara New York. Jadi bingung, Namun saat melihat ada Seorang Pria yang mengangkat kertas bertuliskan Namanya.
Nara yang sadar itu adalah Minho Oppa, Segera menghampiri Minho Oppa. Dia langsung menghambur kedalam pelukkan Minho. Dan Minho Pun membalas Pelukkan Nara.
"Opppa aku merindukkanmu". Ucap Nara masih didalam pelukkan Minho Oppa.
"Oppa Juga Merindukkanmu Nar". Ucap Minho.
"Merindukkanku atau kelakuanku". Ucap Nara sambil tertawa kecil.
"Dua-duanya". Ucap Minho Oppa melepas pelukkan mereka.
"Ya Sudah kalau begitu kita Pulang". Ucap Minho membantu mengangkat Koper Nara.
"Hmm Ok". Ucap Nara berjalan berbarengan dengan Minho.
***
Berbeda dengan Nara yang terlihat Fine-fine saja di New York. Sedangkan Suho sekarang sedang melana didalam kamarnya.
Bahkan Suho sudah menghabiskan 3 botol Wine. Suho sangat berantakan sejak tadi, Lebih tepatnya sejak sepulang dari Pengadilan.
Kamar Suho saja sudah seperti kamar pecah. Botol Wine dimana-mana. Barang-barang yang menjadi korban amukkan Suho Saja. Masih berserakan.
Xiumin yang sejak tadi mengetuk pintu kamar Suho. Akhirnya Menyerah juga. Dia pikir Mungkin, Dia harus memberikan waktu untuk Suho agar bisa menenangkan pikirannya.
.
Suho seakan tuli tidak mendengarkan ketukan pintu sejak tadi. Dia pikir pada akhirnya Xiumin akan menyerah juga memilih berdiam.
Dan benar saja dugaannya, Akhirnya Xiumin berhenti mengetuk pintu kamarnya. Suho memilih kembali menegak minuman Wine.
Pikirannya melayang akan kejadian berapa hari ini. Kalau saja Waktu bisa diulang, Dia tidak akan bersama Irene. Suho akan memilih bersama Nara saja.
Namun namanya Nasi sudah menjadi Bubur. Percuma Saja Suho menyesal, Nara tidak mungkin kembali. Yang dia pikirkan adalah Bagaimana merebut kembali hati Nara agar dia bisa kembali lagi.
"Aku harus bisa merebut hati Nara, Agar dia mau kembali bersamaku".
"Bagaimana Pun Caranya. Kalau tidak bisa menggunakan Cara baik-baik, Aku akan memaksa Nara".
"Tidak peduli dia mau atau tidak".
"Intinya Choi Nara milik Kim JoonMyeon". Ucap Suho lirih sambil tersenyum sinis hingga akhirnya kegelapan menghampirinya.
-TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat Cinta 💦[COMPLETE]
FanfictionSeorang Gadis bernama Choi Nara yang berusia 13 tahun menghilang secara tiba-tiba setelah selesai Mendatangi acara ulang tahun salah satu temannya yang bernama Song Hyebin. Jejak gadis itu hilang secara misterius. Seluruh kepolisian Korea Selatan...