Part. 4

2.6K 182 8
                                        

Latifa

Sehari sebelum kejadian....

Siang itu latifa disibukkan dengan berbagai pesanan logo maupun web design dari klien. berjam-jam latifa menggores drawing pad dengan pen tablet untuk membuat logo dan web design. karena latifa adalah seorang lulusan jurusan seni rupa, diapun ingin memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan jiwa seni yang dimilikinya.

Handphone latifa berdering, sebuah panggilan dari 'sayang' menghentikan konsentrasinya.

"Halo.. iya yang" angkat latifa.

"Coba tebak aku lagi dimana?" Tanya ryan

"Dimana emangnya,yang?"

"Aku di bandara sepinggan,balikpapan.. yang artinya setengah jam lagi aku mau naik pesawat badak pelita untuk bertemu denganmu" jawabnya

"Waaaahh!!! Ntar aku jemput deh" latifa tersenyum lebar.

"Okee..." jawab ryan lalu menutup telfonya.

Ryan lalu duduk di antara kursi kosong ruang tunggu bandara. Menanti kedatangan pesawat badak pelita yang akan membawanya ke bontang. Bontang adalah kota kecil di kalimantan timur. Bandara di bontang adalah bandara khusus kerjasama antara PT. Badak dan PT. Pupuk kaltim, dimana warga boleh menggunakanya untuk menuju balikpapan maupun ke bontang.

Latifa menutup laptopnya, tanganya menggenggm erat telepon selulernya. Wajahnya sumringah dan tertawa kecil.  Latifa beranjak dari mejanya dan berganti pakaian bouse satin berwarna peach yang merupakan warna favoritnya

Latifa memutar pergelangan tanganya. Melihat jarum jam yang menunjukkan angka lima. Dia lalu menaiki mobil sedan hitam miliknya dan melaju menuju bandara LNG Badak Bontang.

Sesampainya di bandara. Latifa berlari kecil mencari sosok yang dicarinya. Dari jauh, seorang pemuda berambut gelombang sebahu melambaikan tanganya kepada latifa. Latifa berlari menghampiri pemuda yang memakai setelan jeans dan kaus putih.

"Ryaan.. !!"

Latifa memeluk erat ryan, ryan tersenyum dan tangan kananya membelai lembut rambut coklat latifa.

"Kangen.. aku kangen banget sama kamu" latifa mendongak menatap wajah ryan.

"Iya.. aku juga. Aku bawa bunga untukkmu"

Ryan menyerahkan bouquet bunga tulip putih kepada latifa. Latifa menerimanya dengan senyum lalu bibirnya mengerucut.

"Kamu mau minta maaf dengan ini yang? Hehe.. aku sekarang udah biasa dua tahun LDR-an sama kamu"

"Jalan yuk.. malam ini aku pengen ngomong sesuatu ke kamu" ryan mengalihkan pembicaraan

"He-em.. yuk.. sini aku kuncir rambutmu. rambutmu tambah panjang nih, yang"  senyum latifa manja.

latifa mengambil karet rambut yang berada di dalam tasnya. lalu ryan sedikit merendahkan tubuhnya agar latifa bisa menguncir rambutnya. lalu latifa mengambil sebagian atas rambutnya dan menguncirnya. setelah itu ryan berdiri dan membalik tubuhnya, menatap latifa sembari tersenyum kecil

"udah ganteng belum?"  ryan bertanya kepada latifa dengan percaya diri.

mendengar hal itu latifa tertawa kecil, dia menutup bibirnya yang tipis dengan telapak tanganya,

"ganteng banget kamu yang, hehe.. sejak sma kita jadian, sekarang kamu tambah tinggi, tambah ganteng, dan aku tambah sayaang sama kamu" latifa memegang kedua pipi ryan.

Love after die [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang