pagi itu masih tetap seperti pagi biasanya. hilir mudik pasien, brankar maupun penjenguk mengisi setiap sudut lorong rawat inap rumah sakit bontang. suasananya rumah sakit umum Bontang masih ramai seperti biasanya. tak satupun kamar kosong yang tersisa.
"Sudah tiga puluh hari mereka berdua tidak sadar" kata prof. Surya, ayah aland. Sambil menatap anaknya yang terbaring lemah di atas brankar. Tanganya memegang bahu bu martha yang selalu menangis tiap kali melihat aland.
prof. surya menutup pintu ruangan rawat inap Emerald, yang merupakan rawat inap kelas satu yang berisi dua bangsal yang terisi aland dan latifa.
"Atas semua yang dilakukan anak saya, saya minta maaf prof. Saya akan membayar semua ganti rugi" ibu christine berdiri dari kursi tunggu depan kamar. lalu menunduk di depan prof surya.
Prof surya hanya memposisikan kacamata bulatnya dengan tanganya. Sambil menatap tajam bu christine, dia tampak geram.
"Bagaimana anda mendidik anak anda mengemudi, bu christine. Karena ulah anak anda, aland tidak bisa menjadi dokter terbaik bontang!"
Emilia,adik latifa mendengar hal itu langsung menatap prof surya tajam.
"Tunggu pak surya, bukan hanya kakak saya yang salah. Tapi lihat juga anak anda. Bukanya saat kejadian dia mengemudi pada kecepatan 120 km/jam. Selain itu dia juga menerobos lampu merah. bukannya itu juga pelanggaran?"
Mendengar hal itu prof. Surya bergeming. Dia semacam mendapat balasan telak atas pernyataan emilia. Ibu martha menyadari jika aland telah berbuat demikian. Namun prof surya hanya tidak ingin cita-citanya menjadikan aland seorang dokter sirna.
Tanpa pikir panjang, emilia menggandeng tangan ibunya yang masih menunduk sesal. Membawa pergi jauh dari prof surya yang sampai detik ini masih belum mengakui kesalahan aland.
tak lama setelah prof surya dan christine pergi, anggra dan yusa masuk ke dalam kamar aland untuk melakukan kunjungan pasien rutin setiap pagi.
Yusa duduk disamping aland, dia yang selalu mendampingi aland. tak perduli setelah jaga malam, ataupun pasien yang banyak di poli maupun IGD, dia selalu sempat menjenguk dan menjaga teman baiknya itu.
"anggra,, sudah satu bulan aland tak sadarkan diri" sahut yusa menoleh ke arah anggra yang sedang menulis buku rekam medis.
"bukan aland aja, tapi dia juga.." tangan anggra menunjuk ke arah latifa.
"kamu lihat sendiri kan yus gimana kejadianya saat kita menolong mereka. beberapa tulang mereka patah, dan mengalami pendarahan hebat. untuk kondisinya saat itu, mustahil sebenarnya mereka hidup. tapi kamu tau, terkadang ada keajaiban dalam lifesaving" angra melanjutkan pembicaraanya.
yusa mengangguk, dia mengamini perkataan anggra barusan hingga sebuah gerakan kecil jemari menyadarkan yusa, dia langsung menoleh ke tangan aland yang sedikit bergerak. sontak yusa langsung berdiri, melihat aland yang perlahan membuka matanya.
"anggra... anggra!! aland sadar!" suara yusa membuat anggra menghentikan tulisanya.
anggra langsung menghampiri aland, lalu memegang tanganya.
"lan.. aland" anggra memanggil namanya
aland menggerakkan matanya ke arah anggra dan yusa.
"syukurlaah!! " yusa menempelkan kedua telapak tanganya di wajahya sebagai rasa syukur.
aland menatap lemah yusa, sedangkan anggra menghubungi prof surya.
"yus,," bibir aland perlahan memanggil yusa dengan suara lemahnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Love after die [COMPLETE]
Mystery / ThrillerI love you after i die... Sinopsis : Sebuah kecelakaan tragis menimpa Latifa dan Aland, dua anak manusia yang tak saling mengenal. Mereka bertemu dengan Dmitri, sang malaikat kematian. Dmitri memberi mereka 40 hari untuk kembali kedunia. Tapi dibali...