4 tahun kemudian...
"Bundaaaa!!!!" Teriak seorang anak kecil berlari menghampiri latifa sambil membawa bola.
Latifa menghentikan lukisanya. Dia meletakkan kuas diatas palet lalu merentangkan tanganya menyambut anak kesayanganya, felix dakhir..
Latifa meraih bola pemberian felix, kemudian meletakkanya di tanah. Dia memeluk erat felix kecil, "bunda sayang felix"
"Felix sayang bunda" balas felix dengan senyum cerianya.
"Bunda gambar apa?" Tunjuk tangan kecil felix ke arah lukisan latifa.
Latifa tersenyum sambil membelai rambut felix.
"Bunda gambar ayah" jawab latifa.
"Ayah.. ayah dimana bunda?"
Latifa mengarahkan telunjuknya ke atas langit. "Ayah sedang diatas sana"
Felix mengulum bibir kecilnya sambil memutar bola matanya, memikirkan sesuatu. "Felix senang sama ayah surya"
Latifa menggelengkan kepala sambil memegang pundak felix, "felix.. sudah berapa kali bunda bilang, panggil kakek surya, bukan ayah surya"
Felix menampakkan wajah cemberutnya, dia lalu menghempaskan tubuhnya berbalik menghampiri seseorang yang memanggilnya.
"Felix.." surya keluar dari mobil sambil menghampiri cucunya dengan sumringah.
"Ayah surya.." teriak felix, surya lalu mencium dan menggendongnya.
"Aku akan mengajaknya berkeliling" kata surya
"Iya pa.." jawab latifa
"Felix mau kemana ayah?"
"Jalan-jalan, sayang.." surya tersenyum menatap cucunya.
Felix kemudian memasuki mobil bersama surya, meninggalkan latifa sendirian di taman depan rumahnya. Tak lama kemudian terdengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. Latifa bergegas merapikan kanvas dan perlengkapan melukisnya.
"Sory lama.. ada mahasiswa seni dari jakarta berkunjung di galerimu"
Latifa menggelengkan kepala, "santai aja.. lagian aku juga ingin menyelesaikan lukisanku"
Ryan membukakan pintu mobil untuk latifa, "jadi.. kita kemana?"
"Ke rumah sakit, menemui dokter anggra"
Ryan lalu duduk di kursi kemudi, lalu memasang sabuk pengamanya. "Kok kamu akhir-akhir ini sering ke rumah sakit sih? Apalagi menemui dokter anggra itu"
"Kenapa, kamu cemburu?" Goda latifa.
"Yah, ngapain juga cemburu. Menurutku kamu orang yang terlalu sehat untuk sering pergi ke dokter"
Latifa terdiam, dia tak membalas pernyataan ryan. Ryan menoleh menatap latifa.
"Aku kira, kamu akan bahagia dengan kehadiran felix. Tapi ternyata kamu masih hanyut sama perasaan sedihmu"
Latifa memegang lengan ryan, "kamu benar-benar memahamiku,ryan."
Ryan tertawa kecil, "ayolah, kita saling mengenal sejak masa masa sma dulu. Nggak ada alasan buat nggak ngerti kamu"
Latifa tersenyum, "thanks ryan."
"Jadi,.. aku nunggu disini aja" kata ryan menghentikan mobilnya di depan rumah sakit.
"Oke.. aku nggak lama kok" jawab latifa dibalik jendela kaca mobil. Dia melambaikan tangan kemudian pergi meninggalkan ryan.
Siang itu latifa pergi menemui dokter anggra di poli bedah. Suasana tampak sepi, karena hari ini adalah hari sabtu. Dimana poli tidak ada jadwal praktek.
Latifa membuka pintu ruangan poli bedah, anggra menantinya sambil membaca buku kedokteranya.
"Siang.. maaf dokter menungguku" kata latifa sambil duduk di depan anggra.
"Nggak masalah" jawab anggra santai.
"Hari ini.. aku hanya harus tanda tangan, kan?" Kata latifa sambil menunjuk kertas di depanya.
Anggra mengangguk, dia lalu menatap latifa cemas. "Pikirkan dulu baik-baik latifa"
Latifa langsung menandatangani kertas di depanya, tanpa menghiraukan ucapan anggra. Dia lalu menyodorkan kertas itu ke arah anggra. "Ini sudah keputusanku, dokter anggra"
Latifa kemudian berdiri dan menunduk di depan anggra "terima kasih buat semuanya" latifa lalu berjalan meninggalkan anggra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love after die [COMPLETE]
Mystery / ThrillerI love you after i die... Sinopsis : Sebuah kecelakaan tragis menimpa Latifa dan Aland, dua anak manusia yang tak saling mengenal. Mereka bertemu dengan Dmitri, sang malaikat kematian. Dmitri memberi mereka 40 hari untuk kembali kedunia. Tapi dibali...