part. 52

3.2K 140 25
                                    

Flashback...

Sopir truck mengusap rambutnya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Dia tidak ingin disalahkan atas semua kecelakaan yang terjadi malam ini. Dia yakin jika dia tidak bersalah. Justru wanita pengemudi mobil itulah yang bersalah.

Sebelum ambulans datang, sopir truck iti segera mengemudikan trucknya dan bergegas meninggalkan mereka berdua di tengah jalan.

Tak lama setelah truck itu meninggalkan mereka. Daeh muncul di hadapan mereka sambil membawa sebuah gulungan takdir yang berisi surat kematian. Daeh menatap latifa dan aland yang tergeletak berdampingan dengan bersimbah darah.

Daeh menarik arwah mereka berdua untuk menggiringnya ke limbus, sebuah alam diantara kehidupan dan kematian.

Sesampainya di limbus, daeh menyerahkan gulungan kertas itu kepada dmitri lalu menundukkan kepalanya.

Dmitri berjalan melihat dari kejauhan aland yang kebingungan. Dan tak lama kemudian muncullah latifa. Dmitri membuka gulungan kertas itu, alisnya mengkerut melihat nama di surat kematian itu.

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Nama : Aland dakhir

Lahir : 4 Mei 19xx

Jodoh : Latifa

Anak : Felix dakhir

Kematian : 9 Agustus 20xx

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Dmitri menghela nafas berat, dengan cepat dia menggulung kembali kertas itu. Dan menghampiri latifa dan aland yang saling menyalahkan.

*******************

Latifa berdiri diantara sebuah taman dengan bunga-bunga yang bermekaran di sepanjang mata memandang. Dia tampak kaget melihat suasana yang sangat jauh berbeda dengan limbus.

Awan tampak cerah, namun tak menyilaukan mata. Sepanjang mata memandang hanyalah sebuah padang bunga bermekaran dengan semilir angin lembut yang berhembus.

Latifa berjalan menghampiri seseorang yang dengan melihat punggungnya yang tegap ia bisa mengenalnya. Latifa sangat yakin sekali dengan seseorang di depanya itu.

Laki-laki itu menoleh, dan tatapanya sangat terkejut sekali seakan melihat seseorang yang telah ia rindukan selama ini. "Latifa..." aland memanggil nama istrinya itu dengan lembut.

Bibir latifa gemetar, tanganya dengan perlahan menyentuh pipi aland. Dia tidak percaya jika bertemu dengan orang yang sangat ia rindukan selama ini. Mereka berdua saling menatap lama dan tersenyum.

"Aku merindukanmu, aland" suara latifa yang bergetar berubah menjadi tangis haru. Aland sontak memeluknya erat.

"Aku tidak mengira kamu akan menghampiriku secepat ini" kata aland sambil memegang kedua pipi latifa.

"Bukankan kita sudah pernah berjanji akan selalu bersama?" Latifa menggenggam erat tangan aland

"Dasar.. bagaimana dengan anak kita?"

"Felix dakhir, dia tumbuh besar dengan baik. Dia sangat mirip denganmu"

Aland tersenyum senang, "papa pasti akan menyayanginya"

Latifa mengangguk, mereka lalu berjalan menyusuri padang rumbut yang indah dan saling bergandengan. Latifa menyandarkan kepalanya di bahu aland.

"Aland.." panggil latifa lembut.

"Hmm??"

"Kita akan selalu bersama kan?"

"Iya, selamanya.."

                           ♡ END ♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love after die [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang