part. 1

3.4K 220 3
                                        

selang lima menit berlalu, pukul satu dini hari yang mulanya sunyi senyap, kini berubah menjadi ramai. satu persatu pengendara yang melintas di jalan pahlawan menghentikan kendaraanya melihat dua korban kecelakaan yang tergeletak di jalanan.

"coba lepas helmnya" perintah salah seorang pengemudi motor.

polisi yang kebetulan berpatroli di jalan pahlawan malam itu melepas helm hitam yang dikenakan aland. dan mendapatinya tidak ada memar di kepalaya membuat pengemudi itu bernafas lega.

"tapi pendarahan di kakinya terus mengalir pak.. begitu juga dengan gadis ini, lengan dan kepalanya berdarah" kata pengemudi tua itu

polisi langsung mencari cari dahan pohon dan memotongnya. berlari-lari dia untuk menghampiri aland dan latifa meletakkan kaki kiri aland di atas dahan yang keras itu. lalu diikatlah tiap ujung dengan slayer bermotif batik miliknya. dan pengendara lain yang lebih muda meletakkan lengan kanan latifa diatas dahan dan mengikatnya dengan kain panjang

"setidaknya ini sudah membantu.."

Sirine mobil ambulans mulai terdengar meraung-raung di jalanan. Mobil ambulans tersebut memang sudah menerima panggilan sebelumnya. Yang tak lain adalah sopir truk peti kemas yang hampir saja di tabrak oleh latifa.

Sopir itu langsung pergi tepat setelah mengeluarkan latifa yang hampir terjepit di dalam mobil.

Ambulan berhenti tak jauh dari mobil latifa, lalu paramedis yang datang membawa brankar dan langsung menghampiri latifa dan aland.

"Aland?! Yus.. itu aland!!" Teriak seorang perawat kepada dr. Yusa.

"Ya ampun! Kenapa kamu jadi begini land! Anggra, kamu cek kondisi aland. Aku cek gadis ini." Dr. Yusa menyimpan rasa paniknya. Baginya,keselamatan pasien lebih utama.

"Siap.." jawab dr.anggra

"Semuanya mohon mundur..!!" Kata pengemudi motor yang memberi pertolongan pertama pada aland dan latifa.

"Yud,collar brace.. aku curiga fracture lehernya"

"Siap.."

Yuda langsung memasang collar brace, sebuah pengaman leher yang mencegah pergerakan leher. Sebab,jika korban menderita fracture, atau patah tulang, jika tidak diberi pengaman, maka akan berakibat fatal.

"Satu... dua... tiga..."

paramedis menghitung bersama untuk memindahkan aland dan latifa ke atas brankar.

Merekapun terpisah di dua ambulans yang berbeda. Dengan sigap, sirine langsung berbunyi dan meninggalkan lokasi kejadian menuju rumah sakit umum bontang

Di dalam ambulans, dr.anggra mulai menggunting pakaian anggra yang berlumuran darah. Dada bidang aland tampak memar akibat benturan keras dengan trotoar jalan.

Aji, perawat senior yang berteman baik dengan Aland tak kalah panik, dia langsung memasang masker oksigen dan elektroda di dadanya,memastikan irama jantung aland.

Memang, bagi mereka hal panik adalah nomer dua. Meskipun yang mereka hadapi adalah rekan sejawat, tapi menyelamatkan pasien adalah nomer satu.

Gambar gelombang detak jantung di monitor tampak sesekali bergelombang kecil-kecil, dan tak lama kemudian menjadi lurus dan berbunyi 'tuuuuuttt'

Aji langsung mengambil defibrillator atau alat kejut jantung di sebelah kananya, hidungnya sempat terisak oleh irama jantung aland yang tiba-tiba putus. Dia sama seperti yang lain, tidak ingin melihat teman sejawatnya meninggal di depan matanya sendiri.

Dr. Anggra mulai menempelkan alat kejut jantung itu di dada aland, tubuhnya ikut tertarik. Tapi tetap tidak ada reaksi gelombang irama jantung di monitor.

"Aland.. pliss.. ayo berjuang land!"

Dr.anggra menangis, air matanya mulai bercucuran dibalik kacamata bergagang hitam itu. Begitupula Aji.

Ditempelkanya kembali alat kejut listrik itu. Aji terus memantau monitor. Sesekali dia memejamkan mata, berdoa agar  aland diberi kesempatan untuk hidup kembali.

Dan perlahan gelombang itu tampak dimonitor. Mereka berdua bernafas lega. Mobil ambulans pun berhenti tepat di depan pintu instalasi gawat darurat.

Aland dan latifa dikeluarkan dari ambulans, dan para perawat bergegas membawanya masuk.

----♧♧author's note♧♧----

Collar brace = alat pelindung leher,

Fracture= patah tulang

Brankar= alat pengangkut pasien

Rjp= Resusitasi Jantung Paru
Semacam disebut pijat jantung,adalah pertolongan pertama yang biasa dilakukan ketika korban menderita gagal jantung

Love after die [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang