Love after die [COMPLETE]

Part. 2

Suasanya Instalasi Gawat Darurat malam itu sebelumnya tampak lengang hanya ada beberapa pasien yang datang. Dengan keluhan sesak nafas, batuk pilek, bahkan kasus tersiram air panas.

Namun, setelah aland dan latifa dilarikan ke rumah sakit, suasana berubah seketika menjadi ramai tak karuan.

Bagaimana tidak, Aland dakhir merupakan anak dari seorang dokter konsulan senior rumah sakit umum Bontang, Prof.Dr. Surya baskara Sp.PD(K).  Tak ayal, Aland mengikuti jejak kesuksesan ayahnya menjadi seorang dokter internis sukses di usianya yang terbilang muda, yaitu 26 tahun.

"Aji, kamu coba hubungin Prof. Surya."

"Dina, kita bawa aland ke ruang radiologi untuk melakukan pemeriksaan x-ray di dada dan kakinya" dr.Anggra menyiapkan sebuah formuir permintaan foto x-ray di ruang radiologi

Percakapan dr.anggra samar-samar terdengar di telinga Aland. Perlahan dia membuka matanya. Menatap atap dan bayangan samar dr.Anggra dan perawat yang akan membawanya ke ruang radiologi.

Matanya mulai bergerak melihat sekitar. Dia melirik di sebelah kananya, seorang gadis dengan kondisi kritis memakai blouse satin berwarna peach yang tertutupi oleh noda darahnya.

Mulutnya berusaha membuka, hendak mengucapkan sesuatu setelah melihat gadis yang terbujur tak sadar disebelahnya.

Tapi apa daya, perawat membawa brankar aland menuju ruang foto di radiologi. Sehingga dia hanya melihatnya sekilas.

Tubuh aland terasa lemas, banyak darah yang keluar setelah kecelakaan malam itu. Dadanya terasa nyeri, bahkan untuk bernafas.

Nafasnya tersengal-sengal dibantu masker oksigen yang menutupi mulut dan hidungnya. Ingatanya masih berkeliaran, bertemu seorang gadis tak dikenal di limbus yang tak lain adalah pengemudi mobil yang dia tabrak malam itu

Aland seakan tidak bisa membedakan dimana mimpi dan kenyataan.

Tapi dia terlalu lelah untuk memikirkan itu semua. Banyak pertanyaan yang ingin dia ucapkan kepada latifa, gadis berambut coklat panjang yang sedang tak sadarkan diri disamping brankarnya di ruang instalasi gawat darurat.

Aland memejamkan matanya..