Lika-liku cinta

3.1K 185 1
                                    

Mario tidak bekerja hari ini. Seharian Mario mengikuti Ichi kemana pun.  Jadi Jason bekerja di bar tanpa Mario.

Otak Jason melayang-layang memikirkan banyak hal. Dari masa lalu nya sampai masa depan yang tidak jelas. Dia adalah seorang mac Griff, sampai kapan dia akan tetap menjadi pelayan bar. Dia harus berpikir keras untuk merubah hidupnya, memikirkan peluang apa yang dia lewati selama ini. Terlintas dipikiran nya dia masih mempunyai harta yang dikubur di makam kakeknya. Entah bagaimana mengambil nya benda yang jauh disana.

Seorang mac Griff harus berkuasa itu yang ada diotaknya. Sibuk dengan berbagai hal diotak nya Jason tidak menyadari sepasang mata memandang nya sudah sangat lama.

Sejak Franco bermimpi tentang Jason , otak nya selalu terisi bayang-bayang pemuda itu. Akhirnya setelah ditahan lama Franco datang ke bar  sendiri tempat jason bekerja. Franco datang melihat Jason melamun entah apa yang dipikirkan pemuda itu, apakah pemuda itu memikirkan dirinya seperti dia memikiran pemuda itu, batin Franco.

Lama Franco melihat Jason melamun,  di biarkan pemuda itu asik dalam lamunan nya. Franco tersenyum sendiri geli melihat tingkah Jason.

Jason terkejut saat sadar entah berapa lama Franco mengamatinya. Franco tersenyum ke arahnya.

"Apa kabar mu, mengapa kau termenung lama sendiri, adakah sesuatu yang membebani mu?" , tanya Franco. Tidak biasanya Franco berbasa-basi dengan seseorang yang akan jadi mangsanya. Entah mengapa menghadapi Jason, Franco bisa bersabar. Untuk mangsa lain biasanya akan langsung akan ditarik nya atau memerintahkan anak buahnya untuk di persembahkan untuknya.

"Aku memikirkan masa lalu , aku rindu semua masa lalu ku ." Kata Jason. Hening sebentar......... "juga memikirkan masa depan yang tidak pasti".

Entah kenapa  Franco rela membuang waktu penting nya untuk bercakap-cakap dengan  Jason. Biasanya Franco lebih senang menggunakan waktunya untuk tidur selain bekerja, itupun masih kurang dari kebutuhan tidur manusia normal.

"Masa lalu biar lah berlalu, masa depan kita hadapi saja dengan percaya diri", ucap Franco duduk mendekati Jason.

Masih tetap duduk ditarik nya tubuh Jason dan diarah kan untuk bersandar di tubuh kokoh nya. Dipeluk dengan satu tangan sambil tangan yang lain masing memegang rokok yang masih menyala.

Di hirupnya aroma tengkuk dan  leher Jason yang terasa memabukan buat Franco , sudah lama sejak kematian Alfonzo , Franco tidak pernah merasakan mabuk terhadap aroma seseorang . Walaupun aroma Alfonzo beda rasa dengan milik Jason , tetapi keduanya sama-sama bisa membuat Franco mabuk. Jason hanya diam menurut. Dihisapnya rokok ditangan yang lain dan dihembuskan asap rokok nya ke arah leher jason sambil berucap," jika kau mau bersama ku selama aku bernafas aku menjamin masa depan mu".

Dalam pikiran  Franco berbeda dengan pikiran Jason. Masa depan yang dipikir Franco hanya keperluan finansial untuk seorang pemuda yang bekerja sebagai pelayan dan kebutuhan sex saja yang dibutuh kan seorang Jason. Tetapi otak Jason berpikir berbeda, dia adalah seorang mac Griff masa depan nya adalah memiliki kekuasaan dan ambisi besar mengembalikan kejayaan mac Griff serta nafsu membalas dendam . Jika bersama Franco, dapatkah Franco memenuhi semua nya itulah yang menjadi tanda tanya bagi Jason.

Franco tidak tahu dia akan berkorban banyak untuk menjamin masa depan Jason dimasa yang akan datang.

Dihirupnya rokok nya lagi dan di lumat bibir Jason, asap rokok nya keluar menghiasi ciuman mereka , dibiarkan sebagian terhisap oleh Jason . Jason terbatuk pelan akibat asap rokok itu.

Franco mengabaikan nya, justru mengarahkan sisa batang rokok ditangan nya untuk dihisap oleh Jason. Jason menuruti nya dihisapnya rokok dari tangan Franco dan sebelum dihembus kan keluar sisa asapnya Franco sudah menutup bibir Jason dengan ciuman dari nya. Posisi Jason agak terasa  sulit karena badan nya membelakangi Franco dengan kepala menoleh kebelakang dia berciuman dengan Franco. Franco merasakan debaran jantung Jason terdengar lebih keras dan cepat.

Setelah ciuman berakhir Franco tersenyum. "Maukah kau menjadi kekasih ku?", tanya Franco.

"Kekasih seperti apa yang kau inginkan, kau adalah seorang yang berkuasa, aku takut tidak seperti yang kau harapkan", jawaban dari Jason.

"Jangan membayangkan hal yang sulit untuk menjadi kekasih ku, kau hanya perlu menurut saja, sisa nya serahkan pada ku", ujar Franco.

"Apakah tidak terlalu cepat kamu meminta hal seperti ini", pertanyaan Jason bersambung." Diperlukan untuk saling mengenal di antara dua orang kekasih". Hati Jason menginginkan nya, semua saudaranya udah berpasangan, dia masih sendiri. Tetapi ada keraguan untuk menjadi kekasih seorang Franco yang berkuasa.

"Apakah kau ingin seperti sepasang remaja yang memulai berpacaran ", tanya Franco sambil terkekeh geli. Otak nya berpikir cara cepat berpacaran , memadu cinta, berhubungan saling memuaskan dan jika tidak ada kecocokan diakhiri dengan putus itu saja.

"Ayo kita pergi berkencan ", ajak Franco. " aku masih harus bekerja sebentar lagi baru tutup", jawab Jason.

"Tidak usah kau pikirkan jam kerja mu , aku lah pemilik tempat ini, kau pergi dengan ku termasuk  bekerja ", senyum Franco.

Otak nya merasa ngeri membayangkan , Franco akan mengajak nya kerumah atau menyewa hotel untuk bercinta dan dia harus melayani nafsu Franco. Dan Franco akan memaksakan kehendak nya dalam bercinta , menjadi kekasih sementara yang akan dibuang setelah bosan. Jason ingin menolak tetapi ada rasa takut juga dihatinya. Tidak bisa menemukan alasan yang tepat untuk menolak Jason terpaksa menganguk setuju ajakan Franco.

Mereka keluar bar bersama tangan Franco sedikit menarik Jason menuju ke mobil mereka. Terlihat Franco seperti tidak sabar menikmati Jason.

Menyetir sedikit terburu Franco membawa nya kerumah kediaman Moretti.

Setiba nya mengajak nya turun dan masuk kerumah mewah Moretti. Jason melihat rumah yang sangat besar dan mewah. 

Melewati ruang tamu mereka bertatap muka dengan Orion, Donatto dan Nagi. Mereka saling menyapa tersenyum, seperti biasa wajah Donatto walau tersenyum masih terlihat dingin. Franco mengajak Jason berjalan lagi  melewati lorong  panjang rumah itu, Jason terkejut bertemu Alberto dan Amed berjalan dari arah yang berbeda, mereka berpapasan dan saling tersenyum. Franco mengatakan  kalau Alberto juga tinggal disini, rumah bersama  Mario hanya tempat  Alberto bersenang-senang. Franco membawa Jason kekamar nya. Inilah pertama seseorang asing masuk kamarnya.

Mata Jason berputar melihat sekeliling kamar. Tampak ruangan yang sangat besar , ada tempat tidur yang besar , Jason dapat merasakan pasti nyaman tidur di tempat itu. Sejak meninggalkan rumah mac Griff  Jason tidak pernah lagi merasakan ranjang  nyaman seperti yang ada dirumahnya.

Dilihat nya bagian lain tampak meja kerja  besar lengkap dengan kursi nyaman nya. Meja itu dikelilingi rak buku yang penuh dengan buku tertata rapi dan beberapa bagian kosong terisi hiasan patung kecil dari bahan tembaga.

Bagian lain tampak sofa besar berjajar dengan meja kecil di antaranya.

Perpaduan yang ada di ruangan itu sangat serasi dengan barang mewah mengisi tiap bagian. Otak jason membandingkan dengan kamar ayah nya. Di rumah nya dulu kamar Arthur  tidak kalah mewah tetapi bagian ruang kerja berpisah dengan kamarnya.

Franco sengaja membiarkan Jason sebentar yang sibuk dengan mata dan otaknya. Setelah merasa cukup waktu yang Franco berikan , Franco mendekat dan melumat bibir Jason. Jason membalasnya dan mendesah saat tangan Franco meremas dada dan pantat Jason.

Franco tetap lah seorang Franco yang tidak berubah, melihat lawannya menginginkan dirinya, justru Franco menundanya. Franco sangat menikmati ekspresi orang yang menginginkan dirinya.

Rencana awalnya ingin bercinta di ubah seenaknya sendiri, justru saat Jason menginginkan Franco. Di lepaskan ciuman nya dan Jason di ajak keluar ketempat lain. Jason terlihat sedikit kecewa, ekspresi itu yang membuat Franco senang.

Jason terpaksa hanya menurut. Bagi Jason perbuatan Franco sangat kurang ajar. Berbeda dengan Amed , Amed menghentikan aktifitas saat mereka bercinta dengan penuh nafsu , karena Amed mengerti dirinya tidak ingin menjadi penerima, Jason merasa Amed sangat mencintai nya rela menekan nafsu demi cinta nya. Sedang Franco seorang kurang ajar yang mempermainkan nafsu dan  perasaan nya, Jason harus bertahan itu pikiran Jason. Entah kenapa otak nya membandingkan keduanya.

Kembali melewati lorong tadi dan berjalan kearah berbeda . Franco mengajak Jason menuju bagian rumah yang terpisah dari rumah tadi. Melewati taman dan lorong terbuka.



4 TOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang