Arthur 2

2.4K 146 1
                                    


Ditinggal kan uang yang dilempar oleh lelaki itu. Jamie pergi dengan banyak luka di tubuhnya akibat pukulan para pengawal De bright tadi. Bagi Jamie luka dihatinya lebih menyiksa dari pada luka di tubuhnya. Otak nya berpikir dia harus kuat , sekarang abis milik jamie hanya cincin kecil untuk pertunangan nya yang masih tersisa, dengan hati hancur dilemparnya cincin itu. Pandangan mata menjadi gelap kemudian terpingsan di pinggir jalan.

Ketika terbangun , jamie merasakan tempat tidur yang nyaman, mata berputar memandang sekeliling nya  mencoba mengingat apa yang dialaminya. Air mata nya menetes dipipi Jamie , kepedihan masih terasa di hatinya.

Pintu terbuka seorang wanita setengah baya menyapa nya, memperkenal kan diri bernama Mary. Dia bersama seorang gadis muda berwajah pucat dan terlihat biasa . "Ini putri ku bernama Evelyn" ,kata wanita itu. Gadis itu tersipu malu.

"Kami menemukan mu pingsan di pinggir jalan , aku dan putri ku membawa mu pulang , maaf jika tidak sesuai dengan hati mu",tukas mary.

" sudah dua hari kamu tidak sadar  diri , membuat kami sangat kuatir, kemarin  kami memanggil dokter dan dokter yang  memeriksa mu  mengatakan kamu baik-baik saja "..." silahkan makan bubur yang dibuat oleh anak ku semoga cepat sembuh dan kamu bisa kembali kerumah mu, mungkin keluarga mu akan mencari mu"

Jamie berpikir keluarga mana yang mencari nya , orang tua nya saja tidak tahu keberadaan nya sejak dia meninggalkan desa nya. Atau wanita sialan yang menyakitnya.

"Aku tidak memiliki keluarga, terima kasih atas pertolongan mu" kata Jamie pelan. " semoga Tuhan membalas perbuatan baik mu".

" setelah makan tidur lah dan beristirahat , setelah kuat kamu bisa memutuskan keinginan mu selanjutnya" , kata mary. " kami tinggalkan kamu sekarang , jika membutuh kan sesuatu kamu bisa berteriak memanggil ku atau putri ku, dirumah ini hanya kami berdua , tidak usah sungkan".

Jamie mengangguk kan kepala , mengembalikan mangkok bubur yang sudah habis dimakannya. Kemudian Jamie tertidur lagi.

Saat pagi hari Jamie terbangun. Didengar nya suara keributan di luar kamarnya.

Jamie mencoba berdiri ,keluar kamar , dan menguping pembicaraan yang serasa menegangkan  diruang tamu rumah yang tampak sederhana tetapi bersih.

"Bisa kah anda memberikan tenggang waktu untuk hutang kami " kata evelyn. Wanita yang kemarin terlihat pemalu sekarang justru berubah menjadi wanita yang tegas dimata Jamie. 

"Kompensasi apa yang kamu berikan jika kami memberikan waktu terhadap kalian", kata lawan bicara mereka.

" kami tidak ingin gagal panen tetapi musibah terjadi begitu saja, kami bisa menjual sebagian tanah kami untuk membayar hutang kami tetapi tanah itu adalah warisan dari peninggalan suamiku" kata mary.

Lelaki itu adalah seorang yang licik dari wajah nya menunjukan wajah yang serakah. " baiklah ku berikan kalian waktu untuk musim panen berikutnya jika kalian gagal membayar nya  dengan terpaksa akan kusita semua tanah pertanian kalian"kata lelaki itu.

Evelyn tahu penyebab kegagalan panen nya karena ulah yang disengaja.lelaki itu ingin memiliki tanah milik keluarga nya. " bagaimana jika aku menolak nya, hutang kami berikut bunga nya dimusim  panen akan datang nilai  nya tidak lebih dari separuh luas tanah kami"

"Aku menyetujui  kesepakatan , jika kami gagal aku akan berikan separuh dari tanah  yang kami miliki"kata evelyn. "Hari ini aku  berjanji dengan seorang pembeli yang akan membeli separuh tanah kami jika  anda tidak memberi kelonggaran terpaksa kami menjual  separuh nya untuk membayar  hutang kami, aku rasa uang yang kami dapat untuk membayar hutang   masih sisa banyak dari hasil penjualan itu" tegas evelyn.

4 TOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang