kejujuran..?

7.4K 842 27
                                    

Pagi ini diadakan upacara di lapangan, karna akan ada pengumuman hasil dari serangkaian lomba kemarin.

Semua siswa merasakan gugup, dan sedikit bersemangat karna usaha mereka sedari kemarin akan membuahkan hasil hari ini, jika menang tentunya.

Upacara pun dimulai, setelah upacara selesai barulah pengumuman pemenang yang membuat semua anak hening seketika karna perasaan takut dan deg degan

Semua pemenang telah diumumkan, dan tentu saja, tim basket seulgi telah menang.

Sedangkan, kelas irene menang dalam lomba memasak mereka.

Setelah upacara selesai, jam pelajaran pun dimulai. Tapi seperti biasa, irene membolos pelajaran, dan berjalan-jalan disekitar sekolah.

Ia bahkan tidak perlu takut akan ujian, karna dirinya sendiri pun adalah anak yang cerdas.

Irene berjalan berkeliling sekolah tanpa arah tujuan, lalu tanpa sengaja ia tersandung batu dan terjatuh.

Ia meringis kesakitan, untung gak ada orang yang liat, kalo ada kan malu irene

Masa sih, irene bae, sang queen bee jatuh secara tiba-tiba karna gak pernah bisa bener kalo jalan sendiri gitu, gak ada apa-apa tiba-tiba kesandung sendiri.

Ia lalu membersihkan kotoran dari seragam dan tubuhnya lalu berjalan lagi. Dan setelah itu pergi menuju taman favoritnya itu, lalu duduk di bangku yang tersedia di taman itu

Sembari menatap langit biru, tiba-tiba ada suara langkah kaki terdengar. Irene penasaran, ia pun menoleh, dan mendapati seulgi berjalan kearahnya.

Seulgi membawa sebuah kantung plastik.

"Lutut lo, luka kan tadi?" ucap seulgi tiba-tiba setelah berhadapan dengan irene.

Irene kebingungan, tetapi tetap memberikan lututnya yang tadi terluka karna jatuh.

'Masa seulgi liat sih?' batin irene.

Seulgi membuka kantung plastiknya, lalu mengambil sebuah obat merah, kapas, dan sebuah plaster luka.

Seulgi menyejajarkan dirinya dengan lutut irene, lalu dengan perlahan mulai mengobati luka irene dengan lembut.

Irene bingung juga. Ini anak kemaren ngomongnya benci sama irene kok sekarang perhatian banget sih?

Irene juga, kan irene benci sama dia, kok mau sih diginiin sama dia.

Gak ngerti lagi dah irene, pusing.

Irene yang masih tenggelam dalam pikirannya sendiri, tak sadar bahwa seulgi telah selesai membersihkan sekaligus mengobati luka irene.

"Hati-hati makannya, apa perlu gua liatin biar lo gak kenapa-napa?" ucap seulgi.

Irene tanpa sadar, mengulum senyuman diwajahnya, lalu dengan pelan berkata, "makasih.." pelan banget, nyaris berbisik.

Seulgi tersenyum, "yaudah. Gua balik ke kelas lagi, tadi ijin soalnya" ucapnya.

Irene hanya mengangguk lalu menatap kepergian seulgi.

Irene menghela napas panjang, lalu tersenyum. Ia merasakan perasaan hangat itu lagi, yang dari kemarin terus-menerus menghampiri hatinya.

Semua hal ini membuatnya bingung

"Kang seulgi, kang seulgi. Entah kenapa, ada sesuatu di diri lo, yang selalu buat gua penasaran." ucap irene sembari masih tersenyum.

Ia menatap luka yang sudah dibersihkan dan diobati oleh seulgi tadi. "Dia ngapain sih, pake ngobatin segala.." ucap irene pelan. Ia bukannya kesal, melainkan dalam hatinya, ia senang. Karna setelah sekian lama, akhirnya ada yang peduli lagi padanya.

Pagi & Senja (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang