terima kasih,karnamu

4.8K 600 66
                                    

Hari ini hari minggu. Dan ternyata, gebetan seulgi gak bisa nonton, karna dia sibuk. Alhasil, sekarang irene lagi senyum-senyum gajelas, hanya karna ia sedang berada di rumah seulgi.

Yep, irene kerumah seulgi segera setelah ia tau jika seulgi gak jadi pergi pagi ini.

Irene bahagia dong, kan jadi bisa ngabisin waktu sama ayang bebebnya.

Lagipula, orang tua seulgi juga udah.. Yah gitu..

Makannya seulgi sendirian dirumah. Untung aja, tabungan kakek seulgi yang memang buat seulgi itu melimpah banget.

Jadi walaupun ga ada orangtua, seulgi masih bisa hidup. Dan uang tabungan itu akan bisa ia pakai hingga kuliah, hingga ia bisa kerja sendiri.

Lagipula, seulgi bisa berhemat. Karna fansnya ini nih yang dulunya musuh bebuyutan, itu bakalan mentraktir dia terus.

Irene kan holkay mabro. Makan paling berapa sih.

Balik lagi, seulgi yang dari tadi ditatap terus sama irene, lama-lama risih juga.

"Rene, plis. Emang gue udah ga marah, tapi emang sebahagia itu ya?" ucap seulgi pada irene yang masih saja memandangnya.

Senyum irene makin melebar saja. "Iya, ih gila, bahagia banget gue"

Seulgi terkekeh. "Sarapan yuk, lo udah makan belum?" tanyanya.

"Belum sih.. Makan aja yuk, terus kita nonton" ucap irene mengusulkan ajakan yang menggiurkan tersebut.

"Nonton apa?"
"Fifty shades darker"
"Yang ketiga aja napa"
"Jangan ah, ga siap gue"
"Yaudah, kuy"

Dan akhirnya mereka pun keluar rumah.

Mereka pergi kesebuah mall, yang diam-diam punya bapaknya irene.

Tapi irene keep low profile gitu, lagian hampir kebanyakan karyawan disini udah jadi temennya dia.

Semenjak irene kenal seulgi lebih dekat, kelakuannya berubah banget.

Bahkan dia jadi ceria banget, temennya banyak sekarang.

Karna para karyawannya itu udah pada dewasa, biasanya irene nanya gimana caranya pdkt ke cewe.

Padahal irene sendiri cewek, tapi berasa dilanable dia mah.

Jadi sebelum kesini, irene udah minta sama para karyawan untuk menyiapkan toko-toko milik mereka.

Jadi kalo nanti seulgi mampir, terus memilih salah satu barang, kasih aja gratis. Nanti irene yang bayar.

Tapi diem-diem aja gitu, katanya.

Dan ternyata beneran, seulgi mampir ketoko parfum. Irene udah menatap temennya itu, udah ngasih kode.

Temennya mengangguk, dan mendatangi seulgi.

"Mbaknya tertarik sama bau apa?"
"Hmm.. Rene parfum lo apa?"
"..hah?"
"Gue bilang, parfum lo apa?"
"O-oh.. Gue pake yang bau vanilla."
"Oke. Mbak, bau yang pas kalo disandingin sama vanilla apa?" tanya seulgi ke mbak mbak yang ternyata namanya "rambutan"

Namanya aneh ya, manteman :)

Balik lagi, mbak rambutan ini udah mencari bau yang pas untuk bersanding sama vanilla, dan dia menemukan bau citrus.

"Ini mbak, bau citrus. Enak ini baunya" ucap mbak rambutan itu.

"Seul, bau asli lo juga kayak citrus. Udah citrus aja" ucap irene setelah mencium aroma citrus itu.

Dan bener, baunya emang mirip sama aroma asli tubuhnya seulgi.

"Yaudah, gue beli ini aja"

Saat seulgi berjalan ke kasir, mbak rambutan sudah menyiapkan kotak dan kresek serta lainnya, dan memberikan itu semua secara cuma-cuma untuk seulgi.

Pagi & Senja (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang