Irene menghela napas panjang. Semakin hari, ayahnya ini semakin tidak ada waktu untuknya. Ayahnya hanya sibuk mengurusi perusahaannya itu.
Irene pun mengalihkan pandangannya pada layar handphonenya, menunggu pesan dari seseorang. Seseorang yang sekarang sedang berada disekolah, melakukan remedi ulangan, dan memiliki janji dengannya.
Iya, kalo nilai ulangan orang itu bisa lebih dari 80,irene akan memberikan orang itu hadiah. Karna bagaimanapun juga, irene adalah tutornya, dan pasti akan ikut bahagia bila murid dadakannya itu berhasil.
Yap, kang seulgi, sekarang sedang berada disekolah. Dengan senyum mengembang, lebar sekali, dan mata yang berbinar, saat ia melihat hasil ulangannya.
Nilai Ulangan matematika yang selalu ia dapatkan hanyalah 30 dan paling Mentok ya 50.
Tapi lihat sekarang, disini ia berdiri mengangkat lembaran kertas ujian yang bertuliskan '90' sembari meloncat kegirangan.
Ia pun berlari ke motornya dan langsung menelpon irene.
"Hal-"
"JOOHYUN! JOOHYUN! GUA DAPET 90!! BANGGA GAK LO!?" teriak seulgi girang kepada orang yang berada diujung telpon.Terdengar suara tawa dari ujung sana, "90? Hebat!" ucapnya tak kalah girang.
"LO BANGGA GAK SAMA GUA!?" ucap seulgi dengan girang, sembari menunggu jawaban dari irene.
Sejenak hening, sebelum akhirnya irene berkata, "....iya. Gua bangga sama lo, seulgi." ucapnya tenang.
Terdengar seulgi berteriak kegirangan, dan irene yang mendengarnya hanya bisa tersenyum manis dan tulus, dengan semburat merah yang berada di pipinya.
Akhir-akhir ini mereka memang sering sekali akur, bahkan malah terlihat seperti orang pacaran. Dan ya memang tidak dapat dipungkiri, masing-masing dari mereka mulai merasa nyaman dengan kehadiran satu sama lain
Bahkan tak jarang juga mereka chattingan dari malam sampai pagi, bahkan kadang mereka pergi bersama untuk makan di minimarket dekat rumah mereka, menjauh dari kekacauan katanya.
Mereka sering bersama sekarang, tanpa sadar mereka pun mulai memiliki perasaan lebih.
Seulgi yang masih tersenyum girang lalu berencana untuk menemui irene.
Seulgi mematikan telponnya, lalu menaiki motornya menuju kerumah irene.Seulgi menelpon irene lagi, dan menyuruhnya turun kebawah.
"Lo udah janji kan? Kalo gua dapet lebih dari 80,lo bakalan ngasih gua hadiah" ucap seulgi sembari tersenyum dengan lebar sampai matanya menghilang.
Irene tersenyum, lalu berjalan mendekati seulgi. Dan tiba-tiba, irene memeluk seulgi.
Sangat lama, dan senyuman seulgi yang tadinya mengembang, langsung luntur dan tergantikan dengan wajahnya yang sudah merah padam sampai ke telinganya.
Setelah irene melepaskan pelukannya, ia terkekeh melihat wajah seulgi yang sudah seperti tomat.
Seulgi pun kembali sadar, dan berkata tanpa ia sadari "kalo gini terus.. Gua bakalan dapet 90 tiap hari demi dapet pelukan dari lo.. " ucapnya pelan.
Irene hanya terkekeh geli. Ini anak lucu banget sumpah.
Wait.
Hah? Lucu?
Iya seulgi emang lucu, tapi gak papa kan kalo irene bilang dia lucu, fakta sih.
Irene gak keliatan.. Ehm.. Belok kan?Gak kan?
Yaudah. Aman deh.
Irene termenung, tenggelam dalam pikirannya sendiri, sampai tiba-tiba seulgi berkata, "makasih, ini pertama kalinya ada orang yang bilang dia bangga sama keberhasilan gua. Bae joohyun, terima kasih" ucap seulgi tulus, lalu memperlihatkan cengiran khasnya.
Dan disitulah, irene merasa..
Sepertinya..
Dia poop dicelana :v
Canda.
Disitulah irene merasa.. Sepertinya ada yang aneh dengan hati dan kepalanya..apa yang sebenarnya ia rasakan Kepada manusia beruang ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pagi & Senja (√)
Teen FictionREVISI irene, sang queen bee sekolah yang sering menindas murid lain, jatuh hati pada seulgi, seorang kapten tim basket dan penyelamat korban penindasan irene. bagaimana cara irene membuat seulgi jatuh hati padanya juga?