pada malam itu

6.5K 783 9
                                    

"Ikut gua aja yuk! Gua juga males dirumah. Kuy! Naik sini!" ajak irene.

Seulgi bingung, "mau kemana emangnya?"

Irene mengendikan bahunya, tanda ia pun tak tau mau kemana. "Muter-muter kota aja, refreshing" irene tersenyum.

Seulgi menghela napas, lalu akhirnya tersenyum dan menaiki mobil irene.

Irene tersenyum menatap seulgi yang mau ikut dengannya, dan akhirnya, sepasang musuh yang memiliki hati yang hancur ini, mencari ketenangan di dalam dinginnya malam, bersandingan dengan satu sama lain, mencari kenyamanan.

Irene berhenti disebuah karnaval yang terletak dipinggiran kota. "Gua baru tau ada karnaval disini" ucap seulgi terkejut.

"Sama, gua aja baru tau tadi" ucap irene membalas perkataan seulgi.

Mereka pun membayar karcis masuk, dan melihat-lihat sekeliling. Berbagai wahana malam dan berbagai macam stand-stand menarik.

Mereka berjalan-jalan, sembari membeli beberapa makanan. Lalu irene menemukan satu stand menembak yang berhadiah boneka. Ia langsung berlari menghampiri sang penjual, dan berniat mencoba keberuntungannya.

Well, irene tidak pernah meleset. Camkan itu.

Irene berhasil menembak jatuh kaleng-kaleng sasaran itu di lemparan pertama, dan irene pun mendapatkan 2 boneka sebagai hadiahnya.

"Nih lo dapet yang kelinci. Gua mau beruang" ucap irene sembari menyodorkan boneka kelinci lucu itu kearah seulgi.

Seulgi mengambil boneka itu ragu, "buat gua?"
"Nggak, buat tetangga lo, ya buat lo lah" jawab irene.

".....makasih.." ucap seulgi pelan. Irene pun bingung. Dia gak pernah melihat sisi ini dari seulgi.

Seulgi yang ia kenal, selalu tersenyum cerah disekolah, selalu mengeluarkan aura yang menyenangkan.

Tapi ini.. Ini seulgi yang berbeda. Seulgi yang ini.. Terlihat begitu rapuh.. Dan hancur.

Irene mau tidak mau merasa sedih juga.

Ia pun berinisiatif untuk menghibur seulgi malam ini. Ia tidak tau mengapa ia melakukan hal itu, tapi menurutnya, itu hal yang pantas untuk dilakukan, mengingat gadis didepannya ini adalah gadis terbaik yang pernah ia temui.

"Udah, jangan murung. Ayo kita main yang lain" ajak irene.

Ia menggandeng tangan seulgi, seulgi pun tersentak, karna tak biasanya, bukan, tak pernah irene sedekat ini dengannya.

Ia merasakan.. Perasaan nyaman dan tenang. Saat bersama irene, ia merasakan perasaan berbeda.

Entah apa itu, seulgi pun tidak tau.

Irene mengajaknya bermain kesana kemari, berusaha menghiburnya.

Sampai akhirnya seulgi tertawa, karna melihat irene jatuh, lalu menolongnya, karna irene terlihat seperti anak kecil.

Mereka bersenang-senang malam itu, dan mereka berdua memiliki pemikiran yang sama.

'Mungkin lo gak buruk juga'

Tbc~ ini hadiah untuk salah satu qaqa qaqa hehe yang hari ini ultah, double up nih hehehehehe

Pagi & Senja (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang