takdir,izinkan aku menyela

4.1K 556 24
                                    

Irene bersedih. Ia sudah berada di dalam kamarnya selama kurang lebih 3 hari penuh, setelah kejadian kemarin.

Irene pun mematikan handphonenya, dan membuat semua orang khawatir setengah mati akan keberadaannya.

Kalo ini irene yang dulu mungkin gak akan ada yang peduli. Tapi irene baru?

Semua orang pasti akan khawatir setengah mati.

Selain joy dan yeri, ada dua orang yang khawatir setengah mati.

Tentu saja, siapa lagi kalo bukan wendy dan tentu saja...

Seulgi.

Iya, apalagi wendy. Wendy setengah mati khawatir, dan mati-matian merasa bersalah.

Karna jujur, ia tidak bermaksud mengatakan hal itu kemarin. Ia bahkan belum selesai bicara.

Ia ingin mengatakan satu hal lagi, setelah memberi tau bahwa seulgi menyatakan perasaanya pada wendy.

Tapi irene sudah terlanjur hancur karna pernyataan wendy sebelumnya, dan itu membuat wendy belum sempat berkata apapun.

Wendy pun sudah mencari tau keadaan irene, lewat joy dan yeri.

Tapi sepertinya wendy mendapat tatapan tak suka dari joy dan yeri, karna mereka berdua berpikir bahwa wendy adalah seorang penghianat.

Tentu saja, mereka belum mendengar cerita wendy.

Oleh karena itu, wendy menghabiskan seharian untuk membuat joy dan yeri mau mendengarkannya.

Dan akhirnya mereka terikat dikursi, dan wendy pun menceritakan segalanya.

Saat mereka berdua tau kebenarannya, joy dan yeri pun akhirnya mengerti tentang hal itu.

Tapi sayang, mereka pun tak tau dimana keberadaan irene.

Seulgi pun juga mencari tau keadaan irene, ia mendatangi rumah irene, namun diusir dengan halus oleh salah satu pelayan dirumah irene.

Intinya, seulgi pun tak bisa bertemu dengan irene.

Joy dan yeri sudah beberapa kali mendatangi irene, ya.. Mereka berhasil bertemu dengan irene..

Walau dengan kondisi buruk yang membuat mereka tertawa sampai pipis dicelana.

Hidung merah, mata sembab, rambut berantakan, hidung yang meler, mata merah iritasi ringan obati dengan baygoninsto, langsung gak punya mata :v

Sampai akhirnya, hari ketiga ini.

Seulgi mendatangi rumah irene, membawa bingkisan kecil. Karna joy dan yeri memberitahunya bahwa irene sedang sakit.

Yang tidak seulgi ketahui, irene sakit, tapi sakit hati.

Dan sialnya bagi irene, saat itu dirinya memang berniat keluar. Dan tepat saat ia membuka pintu, seulgi pun berniat mengetuk pintu itu.

Dan alhasil, mereka bertatapan.

Irene segera menutup pintunya dengan keras karna panik, tapi seulgi mencegahnya dengan kakinya, dan menyebabkan kakinya terjepit kepintu.

"OUCH!"
"EH GUSTI MAAP SEUL GILA GUE GAK SENGAJA ASHDHJAJA" dan begitulah, irene mengajak seulgi masuk dan merawat kaki seulgi.

Seulgi menatap irene yang sedang membawa es kearahnya, dan hendak mengkompres kakinya yang mulai lebam itu.

Seulgi memperhatikan irene lekat, sedangkan irene terlihat dengan wajah dinginnya yang dulu itu.

Setelah selesai, irene meminta maaf pada seulgi, lalu segera menyuruh seulgi pergi.

Seulgi yang tak mengerti kenapa ia langsung diusir, meminta waktu sebentar.

"Rene.. Lo kenapa sih? Udah 3 hari gak masuk.. Gue kangen tau gak.." ucap seulgi lirih.

"Seul.. Tolong jangan ngucapin kata-kata kayak gitu. Udah mending lo pergi sekarang" ucap irene pelan.

Karna sungguh, irene sudah berniat untuk berhenti.

Ia mendorong seulgi sampai kepintu, dan langsung menutup pintunya lagi sebelum seulgi dapat berkata apapun.

Ia menghela napas sedih, lalu beranjak dari situ.

Irene masih berada di belakang pintu yang tertutup itu, dan tiba-tiba ada ketokan lagi.

Ia membuka pintu itu dan meneriaki siapapun yang berada di depan pintu, yang ia kira seulgi.

"Seul! Udah deh! Gue gak mau-
WENDY!?" teriak irene kaget, karna tiba-tiba wendy berdiri di depan pintunya dengan senyum canggung.

"Um.. Hai? Please dengerin gue dulu gue mau meluruskan masalah ini, kamu diem dulu! Jangan nyela. Gue langsung to the point aja-"
"UDAH DEH PERGI GUE GAK MAU-"
"GUE GAK PACARAN SAMA SEULGI!"
"......WHAT!?"

sejenak hening, dan wendy pun melanjutkan kata-katanya. "Gue gak pacaran sama seulgi. Kenapa? Gue tolak dia karna itu gak pantes buat gue, rasanya gue berkhianat ke lo dan gue juga udah cape jadi bule pelakor terus dari dulu. Dan yang kedua, gue udah punya orang yang gue suka. Dan ketiga? Lo tau gak, seulgi bilang.. Eh jangan deh, biar lo kepo" ucap wendy dalam sekali tarikan napas.

Irene melihatnya dengan tatapan tak mengerti, ia speechless.

"Dan.. Gue kesini karna mau minta maaf. Karna ngebuat lo jadi amburadul gini" ucap wendy.

Ia memperlihatkan senyuman terbaiknya, "mungkin lo gak bakal mau maafin gue, tapi yang penting gue udah meluruskan masalah ini-"

"Makasih wen" irene memeluk wendy erat, dan akhirnya mereka pun berpelukan sembari menangis.

Yah, jelas banget ada manusia ayam dan manusia kaktus yang lagi ngeliatin mereka sambil ketawa-tawa.

Tau lah siapa.

Setelah mereka berpelukan, wendy pun pulang.

Dan irene? Entah kenapa.. Ia ingin masuk sekolah besok. Entah kenapa.

Karna mungkin.. Kali ini.. Kapalnya gak akan karam. Tapi tentu saja, harus ngelewatin ombak kan?

Pagi & Senja (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang