hari pertama tanpa adanya seulgi

5.3K 719 51
                                    

Irene terbangun dengan wajah kusut dan mulutnya yang melengkung kebawah.

Bahkan saat disekolah, ia kelihatan lesu sekali, kayak udah gak makan 5 bulan. Joy sama yeri kan jadi bingung.

Ini anak kenapa lagi. Tapi setelahnya, mereka bisa menebak kenapa. Ya.. Gak nebak sih.. Orang irenenya teriak-teriak ke mereka.

"Joyyyyyyy yeriiimmmmm gua galauuuuuuuu" teriak irene kepada joy dan yeri, sembari menendang-nendangkan kakinya dibawah meja seperti anak kecil yang kehilangan permennya

"Napa sih reneee" tanya joy penasaran.

"Seulgiiiiiiii waaaaaaaa" irene menangis mendadak, dan membuat joy dan yeri kaget. Irene yang selalu membuat orang nangis, kok sekarang malah nangis?

"Seulgi kenapa atuh?" tanya yeri bingung, sembari mengusap pelan punggung irene, yang masih sesenggukan.

"Dia pergi kemarennn gua harus gimanaaaa" tangis irene pecah. Ia menangis dengan keras, namun tidak terlalu keras. Bahkan, tangisan irene tidak mengganggu, malah joy dan yeri terkekeh dibuatnya. Irene nampak lucu sekali, seperti irene yang dulu.

Wait.

Irene yang dulu?

Jangan-jangan...

"Lo udah sadar sama perasaan lo rene?" tanya joy dan yeri hampir bebarengan, dan itu sukses membuat irene semakin menjadi.

"Iyaaaaaa huwaaaaaa persetan sama 2 minggu, gua mau seulgiiiii" ujar irene tanpa tahu malu. Irene yang dulu dengan kasarnya menindas seulgi, sekarang dengan tidak tau malunya berteriak menginginkan seulgi, baru saja sehari, dan sekarang irene sudah kacau begini.

Bagaimana bila 2 minggu? Duh, ngubur diri sendiri kayaknya si irene.

Joy dan yeri kewalahan mengatasi irene yang sedang mengalami krisis perasaan ini.

"Apa yang lo rasain rene sekarang?" tanya joy pelan.

"Gua kangen berat sama seulgi, apalagi kemaren dia ngasih gua gantungan kunci beruang, kembaran sama dia yang kelincii gua tuh gak bisa diginiinnn" ucap irene sembari masih menangis.

Lalu tiba-tiba masuk seseorang ke dalam kelas irene, "rene, ada titipan buat lo" ucap seseorang yang ternyata bogum, salah satu teman irene.

Joy yang mengambil titipan itu, karna irene masih saja menangis.
"Itu si irene kenapa dah?" tanya bogum pada joy.

"Dia udah tau perasaanya, gum" ucap joy.

"Sungguh!? Akhirnya sadar juga dia, yaudah gue balik ya, itu titipan dari seulgi btw" ucap bogum lalu segera pergi dari situ.

Joy mengangguk-angguk lalu berjalan menghampiri irene yang masih menangis, serta yeri yang masih mengelus pelan punggung irene.

"Nih rene, ada titipan-"
"Gua gak peduliiiiii" ucapan joy terpotong oleh irene.
"Tapi ini dari seulgi-"
Dan dengan kekuatan bulan, irene langsung merampas benda yang ada di tangan joy. Joy kaget, 'sejak kapan irene bisa secepat itu?'

"Giliran nama seulgi disebut, langsung dia nyaut" ucap joy nyinyir, dan yeri cuma ketawa doang.
"Bacot" ucap irene.

Irene membuka bungkus plastiknya, dan ternyata itu adalah "jaket?"

Irene mengerutkan alisnya, lalu saat ia hendak membuka jaket itu, sepucuk surat terjatuh.

Joy mengambilnya, lalu memberikannya pada irene.

Irene membacanya,

'Kali aja lo kangen sama gua. nih pake jaket gua, minggu ini kan udah mulai musim hujan, siapa tau kedinginan.

-seulgi-'

Joy dan yeri speechless. Antara terlalu so sweet, atau terlalu aneh.

Tapi, bagi irene yang sekarang udah kejang-kejang dilantai, ini mah terlalu so sweet.

Saat pelajaran mulai, irene tidur di mejanya, dengan menutupi wajahnya menggunakan jaket milik seulgi tersebut. Wangi parfum dan aroma tubuh asli seulgi yang mengelilingi Indra penciuman irene, membuatnya merasa ia tertidur dengan dipeluk oleh beruangnya itu.

Iya, sekarang irene jadi seperti itu. Entah sejak kapan, entah bagaimana, tiba-tiba aja dia jatuh.

Bahkan rasanya baru aja kemaren dia bertengkar hebat dengan seulgi, membenci dirinya yang gay, mencela seulgi, tapi lihatlah dia sekarang.

Siapa yang gay sekarang hah? Memikirkan hal tersebut membuat irene sedih karna ia masih merasa bersalah pernah mengatakan itu, dan mungkin yang ia alami sekarang adalah karma.

Entahlah, irene sudah tidak mengerti dengan pikirannya sekarang. Dulu ia sangat membenci homoseksual tapi sekarang ia malah salah satunya.

Ia tidak ingin memikirkan ini sekarang, ia hanya ingin fokus dengan perasaannya, dengan seulginya.




Tbc~~

Pagi & Senja (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang