hati dan pikiran

5.7K 732 13
                                    

Irene terdiam menatap kosong kearah tembok ungu dikamarnya. Pikirannya sedang berkecamuk sekarang. Ia bingung, ia kesal, dan ia juga sedih.

Ia ingin menanyakan hal ini pada joy dan yeri, tapi sifat gengsinya telah mengambil alih, jadi ia pun merasa malu tuk bertanya. Apalagi bertanya kepada seulgi, masa sih kamu nanya sesuatu hal sama orang yang lagi kamu pikirin sekarang?

Yep, irene lagi mikirin seulgi. Kenapa? Karna irene telah merasakan sesuatu hal yang menakutkan baginya, dan ia pun menyalahkan seulgi atas hal ini.

Ia bimbang. Apakah ia harus mengikuti kata hatinya, atau mengikuti pikirannya?

Karna semua orang juga tau ini salah, tapi irene pun tidak bisa berbuat apa-apa saat ia merasakan hal itu.

Yah meskipun hal itu sudah terbilang mulai banyak yang menerima, terlihat dari mulai banyaknya pasangan sejenis di sekolahnya, namun tetap saja pikiran irene yang sulit untuk diubah masih berpikir bahwa itu sebuah hal yang aneh

Jantungnya yang berdebar tak karuan, rasa sakit yang menyenangkan, bukan lagi kupu-kupu, irene merasakan seluruh kebun binatang di dalam perutnya kala ia melihat senyuman seulgi.

Tanpa ia sadari, semenjak ia menjadi sedikit dekat dengan seulgi, ia mulai menyadari bahwa seulgi memang orang yang sangat baik. Terlalu baik menurutnya.

Ia pernah bertanya sekali kepada seulgi, 'lo masih benci sama gua?'

Dan seulgi membalasnya dengan senyuman jahilnya, lalu berkata 'gimana bisa gua benci sama bidadari kaya lo?' dan itu sukses membuat irene gak bisa tidur 3 hari.

Irene kacau, ia takut akan perasaan ini. Ia.. Ia tidak mau seluruh dunia membencinya. Disaat ia sudah tak punya siapapun, jika ia memberitahukan seluruh manusia bahwa dia telah berubah haluan, akankah masih ada orang yang berada disisinya?

Joy dan yeri.. Walaupun dua orang itu adalah orang paling menyebalkan yang irene kenal, namun mereka tidak pernah meninggalkan irene. Barang sekalipun.

Mereka adalah sahabat yang Setia, dan beberapa kali mereka juga berkata, 'awas lo rene, tau-tau lo udah jatuh hati aja sama si seulgi' ucap mereka jahil pada saat itu.

Dan mungkin.. Bertanya sama mereka bukanlah hal yang berbahaya.

***

"ANJIR SUMPAH APA RENE!?"
teriak seseorang diujung sana.
Irene harus menjauhkan sedikit handphonenya dari telinganya, karna suara toa milik sahabatnya itu.

"Gosah teriak juga anjir, sakit kuping gua.. "
"Sorry rene, tapi tetep aja.. Sumpah demi apa lo bisa ngerasain ginian? Sejak kapan emangnya?" susul yang satunya.

Irene nampak berpikir sebentar lalu akhirnya menjawab pertanyaan yeri. "Sejak gue jadi tutornya kayaknya.." jawab irene pelan.

"Lo udah yakin sama perasaan lo? Kita sih gak masalah sama lo kalo tiba-tiba lo berubah haluan gini, beneran kita gak masalah. Tapi kalo lo sakit hati, jangan nangis sampe guling-guling dikasur orang ya" ucap joy sembari tertawa. Walaupun ia bercanda, joy masih tetap memiliki rasa sayang yang besar kepada sahabatnya ini.

Yeri pun juga begitu, unnienya yang satu ini bagaikan mother figure baginya. Dan yeri pun sangat sayang kepada unnienya, walaupun ia dan joy selalu menjahilinya.

Irene tersenyum, "makasih, kalian baik banget sumpah.. Gak tau gua harus ngomong apa.."

"Iya iya, yaudah, mending sekarang lo pikirin, mau lanjut, apa mau memendam perasaan lo aja. Lo yakin emang lo beneran udah jatuh Cinta sama seulgi?" nah itulah bagian soft dari joy.

"Gua juga gak tau joy, gua takut banget sebenernya, tapi kalian bikin gua berani lagi"

"Perasaan itu gak pernah salah rene, kita gak bisa ngendaliin hati kita. The heart wants what it wants, right?"

Irene tertawa mendengar ucapan yeri barusan. Iya, mereka benar. Sepertinya irene tidak perlu takut akan perasaannya, namun mungkin ia akan membiarkan perasaannya tumbuh saja sembari memastikan apakah ia benar-benar menyukai seulgi atau hanya perasaan yang lain.

"Lah rene, kalo nanti lo udah mastiin perasaan lo, lo bakal ngomong sama seulgi apa dipendem?" tanya joy

Irene tersenyum sembari menutup matanya, "emang pernah gue memendam perasaan gue?" ucapnya, lalu joy dan yeri pun tertawa.

"Nah, yaudah yer bayar sini lo kan udah kalah"
"Anjir besok lah kaga ada uang gua"

"Hah? Kalian ngomongin apaan?"

"Kita taruhan kemarin, lo bakal jatuh Cinta apa engga, eh beneran dong awowkwkwkw"

"Iya gua mikirnya kaga bakal eh malah kalah taruhan gua"

"Anjing gua dijadiin taruhan dong"

"Emm eh rene gua dipanggil, gua matiin ya telfonnya, ntar malem kita kesitu dah"

"Heh! Gua belum selesai ngomong anjing!"

Tuuut tuuut

"Sialan"

Dan setelah joy mengakhiri panggilan mereka, irene menutup mata lalu menghela napas, ia menengadah keatas.

"Gua gak tau kenapa gua tiba-tiba bisa suka sama lo... Kang seulgi.. Tapi satu hal yang pasti..kalo emang gua beneran suka sama lo, Gua bakalan bikin lo ngerasain apa yang gua rasa.." ucapnya pada angin yang berhembus, berharap pesannya terkirim kepada orang diujung sana.

Dilain sisi,seulgi yang sedang bermain basket sekarang lagi bingung mengapa kupingnya berdenging. "Ada yang ngomongin gua apa yak?" tanyanya bingung.


Tbc~

Pagi & Senja (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang