Chapter 27

542 62 2
                                    

Kini, di rumah Harry, di sofa ruang televisi, terdapat Harry dan Alice berdua. Selimut besar membalut tubuh mereka berdua. Beberapa bungkus snack yang sudah tidak ada isinya juga tergeletak tak berdaya di meja. Alice tampak serius menonton film romansa yang ditayangkan ini. Sebenarnya Alice tidak begitu suka film romance, tapi karena Harry yang membujuk dan merengek, Alice pun mengiyakan.

            Dan tak ia sangka, ini sudah film kedua dengan tema sama yang Alice dan Harry tonton malam ini.

            "Astaga!" ucap Alice tiba-tiba, kedua matanya mengeluarkan air mata. "Jahat sekali, wanita itu benar-benar kejam dan tidak berperasaan!" Harry melirik Alice sambil tersenyum. "Apa dia tidak punya hati? Dia menikahi orang lain di depan Tom? Kalau dia memang tidak menyukai Tom, tinggalkan saja dia dari awal, kenapa dia harus menyakiti Tom tanpa tujuan seperti ini?"

            "Selalu ada alasan di setiap tindakan, Alice."

            "Dia tidak punya alasan selain memang dia tidak memiliki hati! Kalau dia tidak mencintai Tom, mengapa ia mencium Tom? Mengapa mereka bercinta? Mengapa mereka bertingkah sebagai sepasang kekasih? Kalau aku jadi Tom, aku akan membenci perempuan itu seumur hidupku!"

            Harry terkekeh melihat semangat sumpah serapah Alice. "Tonton saja dulu, Alice. Masih banyak kejutan yang menanti."

            Alice pun mulai tenang dan mengusap air matanya kasar. Ia kembali menonton film (500) Days of Summer ini dengan penuh kebencian terhadap peran utama perempuannya yang bernama Summer.

            Tibalah sampai di ending scene. Dahi Alice berkerut kesal melihat Tom berkenalan dengan wanita baru yang sama-sama ingin melamar di sebuah posisi yang sama di sebuah perusahaan. "No, Tom, don't let another girl breaks your heart again! Give some space to your heart," ujar Alice seakan Tom berada di depannya dan mereka memang berbincang.

            Di scene itu, akhirnya Tom menawarkan wanita baru itu untuk berbincang di sebuah kafe. Lalu mereka pun berkenalan.

            Yang membuat Alice terkejut adalah, nama wanita itu adalah Autumn.

            "Tidak mungkin!" Alice melongo. "A-Aku tidak tahu apakah ini kebetulan atau takdir." Alice masih menonton film di hadapannya yang sudah menayangkan credit film. "Aku butuh sekuelnya! Apakah ada sekuelnya?"

            Harry terkekeh. "Maksudmu (500) Days of Autumn?" Alice mengangguk. "Tidak ada Alice."

            Alice terdiam sebentar, sambil menatap televisi Harry. "This movie is so damn good, but sucks at the same time."

            "Kau tahu mengapa Summer meninggalkan Tom?"

            Alice menggeleng cepat, matanya menatap Harry seakan meminta penjelasan dari lelaki itu dengan segera.

"Menurutku, Summer merasa Tom bukanlah yang tepat untuknya."

            "Bagaimana dia bisa tahu? Dia kan bukan Tuhan."

            "Dari warna yang menggambarkan kehidupan mereka," jawab Harry. "Summer selalu dikelilingi oleh warna biru cerah." Harry re-wind scene-scene di mana terdapat Summer di sana. "Bola matanya, pakaiannya, dekorasi rumahnya, semua serba biru. Sedangkan Tom, dipenuhi warna cokelat. Matanya, pakaiannya dari hari ke hari, dan tempat kerja barunya yang sesuai dengan bidangnya, juga dipenuhi warna coklat."

            "Goodness ... I ain't even notice that."

            "Masih ingat scene ini?" Harry memperlihatkan scene Tom sedang berdansa bersama banyak orang sehabis ia bercinta dengan Summer, karena ia benar-benar sedang bahagia. "Semua penari yang menari bersama Tom mengenakan pakaian warna biru." Mata Alice berbinar, ia baru menyadarinya. "Itu artinya Tom sudah memasuki dunia Summer, tetapi lelaki itu tetap tidak menyatu dan berbaur, tanpa disadari. Lihat, dia masih memakai baju serba cokelat."

An Introvert Man's Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang