Chapter 49

360 48 6
                                    

Sesuai percakapannya dengan Mia semalam, pagi ini Alice sudah berada di rumah sakit untuk menjaga Harry. Ia memasuki ruang inap Harry dan mendapati Emily dan Sarah sudah berada di sana, sementara Harry masih tidak sadarkan diri di atas ranjang.

            "Hey Alice," sapa Emily dengan tatapan sendu dan senyum paksanya. Alice dan Emily pun berepelukan. Lalu tatapan Alice dan Sarah bertubrukan, Alice mengucapkan "Hai," tanpa suara pada Sarah, Sarah hanya membalasnya dengan senyum.

            "Bagaimana keadaan Harry?" tanya Alice seraya melepas pelukan dengan Emily.

            "Begitulah, dia masih belum bangun," ucap Emily. Emily dan Alice mendekati ranjang Harry. Alice menarik napas panjang yang terasa sulit melihat keadaan Harry yang babak belur dan kunjung tidak sadarkan diri. "Omong-omong, kau pulang cepat sekali kemarin, Alice. Ada apa?"

            "A—itu... Hmm," Alice berpikir untuk berbohong, karena ia tidak mungkin memberitahu apa yang sebenarnya terjadi kemarin. "I-Ibuku menyuruhku pulang cepat ka-karena dia membutuhkan pertolonganku. Tapi sekarang dia mengizinkanku untuk menjaga Harry." Alice cengengesan di akhir kata.

            Emily tersenyum. "Tidak apa-apa, Alice. Nanti pukul sepuluh aku harus pergi karena ada urusan pekerjaan. Jadi aku titip Harry pada kalian, ya?"

            "Tentu saja." Alice tersenyum. "Kita bertiga harus menjadi tim penjaga Harry. Kita bertiga adalah wanita yang sama-sama menyayangi Harry." Alice terkekeh, Emily pun tertawa kecil, sementara Sarah tertawa canggung.

            "Terima kasih untuk kalian karena sudah membantuku untuk menjaga Harry."

            "Sama-sama, Emily," balas Alice.

            "Sama-sama," ujar Sarah.

            Emily pun tersenyum menatap Alice dan Sarah, merasa beruntung bisa mengenal mereka.

--

Alice sedang membaca novel untuk mengisi waktu luangnya. Sedangkan Sarah sedari tadi hanya bermain ponsel. Sudah setengah jam setelah kepergian Emily untuk menafkahi keluarganya. Sarah sudah mulai bosan dengan keadaan ini dan ia pun menguap lebar.

            Sarah beranjak dari sofa, membuat Alice mendongak dari buku tebal yang sedang ia pegang. "Alice, I want to go to park for a while. I'll come back soon."

            Alice tersenyum. "Oke, Sarah." Sarah tersenyum singkat lalu pergi meninggalkan ruang itu, meninggalkan Alice kembali fokus dengan bacaannya.

            Sarah pun mendaratkan bokongnya di sebuah kursi panjang di taman sambil menghembus napas berat. Ia sebenarnya ingin sekali pergi dari gedung ini karena ia benar-benar bosan dan suntuk. Tapi ia ingin saat Harry siuman, yang pertama lelaki itu lihat adalah dirinya, bukan Alice maupun Emily.

            Tapi ia tidak dapat membohongi hatinya yang ingin sekali dengan segera meninggalkan tempat ini. Detik berikutnya, ponselnya bergetar dan tertera nama Claire di sana, membuat senyum Sarah langsung mengembang. "Halo,"

            "Sarah, kau ada di mana? Sini ke rumahku, ada teman-teman lain juga yang sedang di sini. Ada gosip terbaru di kampus kita."

            Mendengar kata gosip membuat Sarah semakin ingin menyusul tempat itu. "Kau tahu Claire, aku tidak bisa meninggalkan Harry, dia sedang koma."

            "Justru karena dia sedang koma, kau datang saja ke sini. Percuma saja, Harry juga tidak akan tahu kalau kau sebetulnya ada di sana untuk menemaninya."

An Introvert Man's Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang